Cara Baca Kode Bearing

Cara Baca Kode Bearing
Cara Baca Kode Bearing dan 5 Simbol Bearing

Bearing memiliki peran penting dalam permesinan dan mekanika. Untuk itu, cara baca kode bearing juga harus dipahami. Agar bisa membaca jenis, tipe, sampai komponen yang digunakan pada bearing.

Bantalan atau bearing memiliki fungsi untuk menumpu poros. Sehingga poros berputar tanpa adanya gesekan yang berlebihan. Dalam bahasa Indonesia, selain disebut sebagai bantalan, bearing juga dikenal dengan nama laher. Komponen mekanik ini memiliki fungsi untuk membatasi terjadinya gerak relatif dari dua atau lebih komponen.

Berkat kerja bearing, mesin dapat bergerak ke arah yang seharusnya. Bearing juga menjaga shaft atau poros untuk selalu berputar pada sumbu. Sekaligus juga menjaga gerak linier dari sebuah komponen. Agar tetap berada di jalurnya. Untuk itu, bearing memang bisa ditemukan pada as roda. Maupun di berbagai tempat komponen yang berputar.

Cara baca kode bearing akan berguna bila hendak melakukan pergantian. Agar tidak salah menggunakan tipe dan jenis bantalan. Pada sepeda salah satunya. Penggantian bearing harus sesuai dengan tipe dan jenis yang sama. Untuk itu memahami bagaimana baca kode bearing sangatlah penting.

Di bawah ini akan dibahas lengkap bagaimana cara baca kode bearing. Sekaligus arti dari setiap simbol pada kode bearing.

Cara Baca Kode Bearing

Cara Baca Kode Bearing
Cara Baca Kode Bearing dan 5 Simbol Bearing

Metode untuk baca kode bearing umumnya menggunakan Practical Boiler Operation Engineering. Kode bearing memang tidak digunakan secara sembarangan. Arti kode bearing akan menunjukan ukuran, spesifikasi, serta jenis yang digunakan. Bahkan bisa mengetahui karakter sampai kegunaan bearing tersebut.

Contoh Kode Bearing

Untuk mengetahui bagaimana cara membaca arti kode bearing, paling mudah memang menggunakan contoh. Misalnya saja untuk contoh kode bearing 7301ZZC2.
Untuk baca kode bearing 7301ZZC2 dengan membagi menjadi 5 bagian, yaitu 7-3-01-ZZ-C2. Masing-masing bagian simbol dari kode bearing tersebut memiliki arti tersendiri.

  • 1 angka di muka merupakan bearing type code atau jenis bearing. Contoh di atas menunjukan angka 7.
  • 1 angka kedua merupakan series code atau kode seri. Untuk contoh di atas adalah angka 3.
  • 2 digit pada angka ketiga dan keempat menunjukan ukuran diameter bearing. Di atas merupakan angka 01.
  • Kode huruf setelah angka keempat merupakan material yang digunakan penutup bearing. Untuk contoh di atas adalah huruf ZZ.
  • Terakhir, huruf C serta angka setelahnya menunjukan radial clearance. Contoh di atas memiliki radial clearance C2.

Arti Kode Bearing

Dari contoh diatas ditunjukkan ada 5 kombinasi simbol untuk kode bearing. Masing-masing memiliki arti kode bearing dengan kategori tersendiri.

Di bawah ini merupakan ulasan untuk masing-masing arti kode bearing yang ada.

Cara Baca Jenis Kode Bearing

Cara baca kode jenis bearing ditunjukkan pada satu digit di angka pertama. Jenis bearing menunjukan posisi bola atau silinder, raceway atau bentuk jalur bola/silinder pada bearing. Serta bagaimana mekanisme kerja bearing tersebut.

Berikut merupakan kode serta arti kode jenis bearing:

1: Self aligning ball bearing
2: Spherical roller bearing
3: Double-row angular contact ball bearing
4: Double-row ball bearing
5: Thrust ball bearing
6: Single row deep groove ball bearing
7: Single row angular contact bearing
8: Felt seal
32: Tapered roller bearing
N: Cylindrical roller bearing
NU: Cylindrical roller bearing, separable inner ring. no thrust load capacity
R: Inch (non-metric) bearing
NN: Double row roller bearing
NA: Needle roller bearing
BK: Needle roller bearing with closed end
HK: Needle roller bearing with opened end
C: CARB toroidal roller bearing
K: Needle roller and cage thrust assembly
QJ: Four-point contact ball bearing

Cara Baca Kode Seri Bearing

Satu digit pada angka kedua merupakan cara baca kode seri bearing. Series code merupakan simbol untuk ukuran bore dengan diameter luar serta ketebalan pada bearing. Untuk bearing Spherical Roller yang merupakan jenis 2 dan Tapered Roller untuk jenis 32 memiliki 5 digit pada kode seri.

Kode seri bearing diantaranya:

8: Extra thin section
9: Very thin section
0: Extra Light
1: Extra light thrust
2: Light
3: Medium
4: Heavy

Cara Baca Kode Diameter Bearing

Diameter bearing, yang disebut juga bore, merupakan ukuran bagian dalam lubang yang berada di tengah. Pada kode bearing, diameter ditunjukkan pada dua digit untuk angka ketiga dan keempat.

Kode diameter atau bore bearing tersebut adalah:

00: 10 mm
01: 12 mm
02: 15 mm
03: 17 mm
04: 20 mm
05: 25 mm
06: 30 mm
07: 35 mm
dan seterusnya dengan penambahan angka setiap 5mm

Cara Baca Kode Suffix Bearing

Cara baca kode suffix bearing berada setelah bore atau ukuran diameter. Kode suffix atau akhiran biasanya berupa kombinasi huruf dan angka. Fungsinya sebagai informasi tambahan untuk spesifikasi bearing yang digunakan.

Kombinasi huruf dan angka pada akhiran kode bearing memiliki arti:

Z: One side shield
ZZ: Double side shield
RS / RSI: One seal (R indicates rubber)
2RS / 2RSI: Two seals
FY: Machined brass retainer
FG: Polyamide (nylon) retainer
K: I:12 1apercd bore
K30: I:30 tapered bore
W33: Outer ring with lubrication groove and three lubricating holes
V: One side non contact seal
VV: Both side non contact seal
DDU: Both side contact seal
NR: Snap ring and groove
M Brass cage

Cara Baca Internal Radial Clearance Kode Bearing

Pada kode bearing akan terdapat huruf C dan angka. Bagian simbol ini menunjukan kode Internal Radial Clearance.

Internal Radial Clearance merupakan ukuran antara cage atau dudukan bearing dengan bola. Celah tersebut memang harus ada untuk ruang pemuaian bearing. Sehingga ketika suhu panas dan terjadi pemuaian, bearing masih dapat berputar.

Pada alat dan mekanik bersuhu serta tekanan tinggi akan menggunakan bearing dengan Internal Radial Clearance C3 sampai C5. Hal ini memang disarankan agar tidak terjadi kemacetan ketika bearing memuai.

Bila saat baca kode bearing tidak terdapat simbol C untuk Internal Radial Clearance. Ini berarti bearing tersebut menggunakan Internal Radial Clearance standar. Selain itu, di bawah ini merupakan kombinasi simbol C dan angka untuk Internal Radial Clearance pada kode bearing:

C1: Kurang dari C2
C2: Kurang atau lebih kecil dari standard
Tidak ada kode: Standard
C3: Lebih besar dari normal
C4: Lebih besar dari C3
C5: Lebih besar dari C4

Berdasarkan contoh kode bearing dan arti kode bearing di atas, bisa diketahui spesifikasi dan jenis untuk 7301ZZC2. Bearing dengan kode 7301ZZC2 menggunakan single row angular contact bearing (7), medium (3), dengan bore 12 mm (01) dan double side shield (ZZ) serta Internal Radial Clearance kurang dari standard (C2).

Setelah contoh dan juga masing-masing simbol dan arti kode bearing di atas. Cara baca kode bearing sudah tidak sulit lagi bukan? Pastikan menggunakan bearing yang sesuai dengan kode agar performa dan kerja tetap maksimal.

Baru Diulas:

Related posts