Cara Analisa Teknikal Saham

Cara Analisa Teknikal Saham
Cara Analisa Teknikal Saham

Saham memiliki arti sebagai salah satu bentuk instrumen di pasar keuangan yang berjalan di jalur investasi. Baik itu untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Selain itu, di pasaran kalian akan menemukannya ke dalam 2 tipe. Pertama ada common stock dan kedua adalah preffered stock. Sebelum berinvestasi, kamu perlu pelajari cara analisa teknikal saham dahulu.

Ada perbedaan yang sering kali jarang diperhatikan oleh para pelaku investor. Terutama, bagi mereka yang masih berada di tingkatan pemula. Saham biasa dapat didefinisikan sebagai, tipe stock yang meletakkan pembagian dividen serta hak terhadap kekayaan milik perusahaan di urutan paling bawah. Karakteristik utamanya, pembagian dividen dilakukan saat peroleh laba.

Read More

Berbeda lagi kalau kita membahas saham preferen. Karakteristiknya, terdiri dari kombinasi antara common stock dengan obligasi. Soalnya, nanti para investor bisa mendapatkan untung pendapatan seperti halnya bunga di obligasi. Adapun persamaan diantara preffered stock dan obligation adalah ada hak bebas yang bisa ditukarkan ke model saham biasa. Win win profit.

Cara Analisa Teknikal Saham

Cara Analisa Teknikal Saham
Cara Analisa Teknikal Saham

Metode Analisa Teknikal Saham

Calon investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya ke sebuah perusahaan melalui saham. Sebaiknya, kalian pilih tipe preferen. Selain lebih menguntungkan, kamu dapat miliki hak yang besar dibandingkan saham biasa. Contoh secara realistis di lapangan, pemilik stock yang paling tinggi memiliki pengaruh besar ketika terjadi rapat pemilihan pergantian direksi.

Salah satu jenis saham yang paling banyak menjadi incaran para investor, tidak lain adalah blue chip stocks. Dimana, perusahaan tersebut pasti memiliki kinerja dan reputasi yang tinggi. Bisa juga dikatakan, sebagai pemimpin dari perindustrian sejenisnya. Pendapatan, serta bayar dividen ke para pemilik invest pasti konsisten. Kalau ingin dividennya lebih lagi, pilih emiten.

Metode analisa teknikal saham, menjadi langkah penting pertama yang harus kalian pelajari ketika hendak menanamkan modal. Sebagai seorang trader, kamu wajib untuk memahaminya. Supaya, bisa menemukan strategi paling tepat ketika menentukan posisi ataupun laju dari suatu kegiatan transaksi. Terutama, saat peringkat sedang berada di urutan atas atau bawah.

1. Support dan Resistance level

Metode analisis yang dapat kalian terapkan saat sedang menghadapi trading, salah satunya yakni support dan resistance. Disini, kamu dapat menemukan peluang membeli atau “buy” di area support. Sedangkan untuk area resistance bisa dimanfaatkan untuk “sell”. Pastikan trend yang sedang terjadi di chart berada di urutan atas (naik) ketika trader hendak membelinya.

2. Saring Pasar Menggunakan Indikator Bawaan (Osilator)

Pemahaman mengenai berbagai macam indikator yang terdapat di laman trading, dapat jadi alat bantu paling jitu untuk menganalisis keadaan pasar saham. Osilator. Melalui indikator tersebut, trader dibantu agar dapat menentukan arah yang tepat untuk memahami overbought ataupun oversold. Nanti, akan muncul konfirmasi baik itu “buy” atau “sell” sesuai arahan.

3. Berhentikan Resiko, serta Mulai Menargetkan Benefit

Baik itu trader handal sekalipun, pastinya tidak ada yang ingin merasa merugi. Oleh sebab itu, ada istilah yang dikenal dengan level dari stop loss. Aturan tersebut, memacu berdasarkan 3R hal. Diantaranya yaitu, ratio, risk, serta reward. Apapun keputusan yang akan kalian ambil, tingkat keraguan trader tidak boleh melebihi target profil. Kalau kalian ikuti, resikonya kecil.

4. Gunakan Indikator Average

Selanjutnya, untuk kalian dapat memahami cara analisa teknikal saham dengan baik yaitu via indikator Average atau Moving Average. Alat bantu tersebut, bisa bantu trader kenali trend saat ini atau real time. Mudahnya, ketika kalian lihat MA mengalami pergerakan ke arah atas. Maka bisa diartikan kalau trend yang berjalan adalah uptrend. Begitupun ketika sebaliknya.

5. Kenali Trend yang Dialami di dalam Chart

Poin satu ini, seringkali dibahas di berbagai peraturan awal untuk mereka yang baru saja ikut serta bergabung sebagai trader. Menariknya, trend yang terjadi di pasar keuangan bisa bantu kalian mengarahkan sebuah keputusan. Entah harus menjual atau membeli saham. Bisa kamu jadikan juga untuk langkah jangka menengah, pendek, atau panjang. Manfaatnya banyak, kan.

6. Manfaatkan MACD (Moving Average Convergance Divergence)

Indikator berikutnya masih sama-sama Average. Hanya saja, dikenal dengan MACD. Kalau di MA bisa kalian manfaatkan untuk sektor harga rata-rata suatu saham. Kali ini, para trader akan diarahkan dalam bentuk sinyal. Dimana, kamu dapat menentukan apakah ini saatnya untuk melakukan pembelian atau penjualan. Tentunya, setelah ada hasil dari Moving Average.

Cara Analisa Teknikal

Berdasarkan informasi yang dikutip dari PT Bursa Efek Indonesia, ternyata para investor juga harus mempelajari beberapa hal lainnya selain dari tips untuk menganalisis pasar saham. Hal seperti keuntungan saham, resiko, hingga klarifikasi pihak sektor dan subsektor terbaru. Pasti, kebanyakan dari kalian tidak memprediksi ada banyak sekali ilmu yang harus digali.Ya kan?

Cara analisa teknikal saham sudah dijelaskan di atas. Kalian tinggal scroll lagi saja ya! Kali ini, kita beralih ke pembahasan tipe dari keuntungan yang diberikan dalam sektor saham. Ada 2 jenis di dalamnya. Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Capital Gain

Model keuntungan satu ini, memiliki arti sebagai selisih angka yang terdapat di antara harga dari beli dengan jual. Dimana, benefit tersebut terbentuk kareana adanya transaksi stock  yang terjadi di pasar sekunder. Contoh, kalian melakukan pembelian saham harga 1 unit Rp 5.000,-. Lalu, dijual kembali di harga Rp 5.500,-. Artinya, capital gain kamu sekitar Rp 500,- per unit.

2. Dividen

Benefit lainnya dikenal dengan istilah dividen. Definisinya sendiri adalah sebuah pembagian dari keuntungan milik perusahaan yang dihasilkan dan diberikan kepada para investor. Hal ini, bisa kalian dapatkan setelah adanya persetujuan antara pihak pemegang stock dari RUPS. Supaya kamu bisa peroleh untung, setidaknya kamu harus pegang dalam jangka waktu lama.

Dividen tersebut akan dibagikan dalam bentuk uang tunai atau bisa jadi dengan cara berikan sejumlah saham kembali. Secara otomatis, jumlah dari sahammu bertambah. Akan tetapi, secara umum perusahaan akan membagikannya secara cash sesuai dengan nominal rupiah dari banyaknya unit atau lot yang dimiliki oleh investor. Tergantung kebijakan perusahaan.

Hal lain yang perlu diperhatikan selanjutnya yaitu resiko saham. Setiap kegiatan transaksi ada yang memang beresiko kalau kalian bisa mendapatkan feedback lebih dari apa yang ditanam. Itulah yang terjadi di pasar saham. Diantaranya sebagai berikut:

1. Resiko Likuidasi

Pencairan dividen dapat berakhir sangat riskan apabila suatu perusahaan dibubarkan atau bisa disebut mengalami bangkrut. Posisi likuidasinya, akan berakhir di tingkat paling akhir untuk para investor. Apabila masih terdapat sisa setelah perusahaan tersebut memenuhi kewajiban. Maka, barulah sisanya akan dibagikan sesuai proporsi masing-masing. Resiko paling berat.

2. Capital Loss

Kalau sebelumnya kalian mengenal istilah Capital Gain, maka ini adalah kebalikannya. Ya, resiko yang memaksa investor pada akhirnya menjual sahamnya jauh lebih rendah dari nilai atau harga ketika dirinya membeli stock tersebut. Contohnya saja, perusahaan TRY sahamnya di beli dengan harga Rp 3.000,-. Lalu, dijual Rp 2.400,- karena penurunan. Rugi Rp 600,-.

Sekian penjelasan mengenai cara analisa teknikal saham kali ini. Semoga bermanfaat. Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya. Tetap semangat menjalankan ibadah puasa, dan terus berusaha mencari ilmu. Bye!

 

 

Related posts