Air limbah hasil aktivitas industri, perumahan/rumah tangga, rumah sakit, akivitas pertanian dan sebagainya adalah salah satu faktor potensial terhadap pencemaran air. Apabila limbah tersebut tidak dikelola secara maksimal, bisa membahayakan kesehatan lingkungan sekitar. Selain itu, dikarenakan limbah memiliki kandungan senyawa kimia, organik, biologi dan mikroorganisme patogen tentu bisa mengakibatkan pencemaran. Inilah kenapa diperlukan cara kerja IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah).
Daftar Isi
Apa Itu IPAL?
Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL ialah sebuah struktur yang didesain untuk pembuangan limbah kimiawi, biologis dan air. Sehingga memungkinkan air tidak berbahaya dan bisa dipakai kembali untuk aktivitas lainnya. Adapun limbah air ini biasanya dihasilkan berdasarkan aktivitas industri, baik itu berupa industri pertambangan, rumah sakit, perkantoran, limbah rumah tangga, pertanian hingga yang lainnya.
Tidak sedikit pemilik usaha maupun aktivitas lain yang menghasilkan limbah namun para pelakunya kebanyakan belum memahami tentang pengolahan limbah. Inilah yang membuat mereka membuangnya begitu saja tanpa pengolahan dengan baik, sehingga mengakibatkan ekosistem di sekitarnya ikut terdampak.
Fungsi Instalasi Pengolahan Air Limbah
Sebelum membahas cara kerja IPAL, Kamu tentu harus paham bagaimana manfaat dan fungsi dari IPAL itu sendiri, berikut ini :
1. Menghasilkan Air yang Lebih Bersih
Dengan mengolah air limbah yang sudah melewati berbagai proses penyaringan dengan ketat, membuat air limbah yang tadinya tidak layak pakai menjadi tidak berbahaya dan lebih bersih. Sehingga air tersebut bisa dimanfaatkan kembali, misalnya untuk di recycle ke dalam proses industri kembali.
2. Memelihara Ekosistem
IPAL yang baik bisa berguna untuk ekosistem yang ada di dalam air. Sehingga hal ini tentu saja tidak merusak ekosistem. Di samping itu, air juga tidak akan membahayakan masyarakat di sekitar yang masih memakainya untuk berbagai aktivitas, seperti sungai.
3. Menekan Biaya Produksi
Hasil air limbah industri yang sudah melewati penyaringan ketat dan membuat air tersebut lebih bersih, bisa digunakan kembali dalam proses produksi dengan baik. Sehingga pemillik usaha tak perlu mengeluarkan modal lagi untuk pembelian air bersih. Hal tersebut dikarenakan sudah mempunyai tempat untuk pengolahan air limbah agar bisa dipergunakan kembali.
4. Siklus Positif
Kenapa bisa memberikan siklus positif? Karena seperti yang sudah kita bahassebelumnya, saat air limbah sudah diolah secara maksimal, kita bisa memanfaatkannya kembali untuk proses produksi. Air yang telah bersih dari kotoran dan racun, bisa dipakai oleh pabrik dalam proses produksi. Karenanya pabrik tak perlu khawatir lagi sulit mendapatkan air bersih untuk produksi.
Cara Kerja IPAL
Bagaimana Cara IPAL Bekerja?
Sebenarnya cara kerja IPAL, sederhananya ialah dengan memisahkan partikel atau material penyebab pencemaran air bersih, dengan demikian air tersebut tidak dapat dipakai seperti sedia kala. Apabila air sudah tercemar tentunya bisa mengakibatkan berbagai macam gangguan baik bagi tubuh manusia, tumbuhan, maupun hewan. Dalam skala lebih besarnya bisa saja mengakibatkan resiko kematian.
Ada 2 cara kerja IPAL yang akan dibahas di sini, diantaranya IPAL untuk rumah sakit. Meskipun masih banyak instalasi atau kegiatan lain yang memerlukan IPAL, namun sektor inilah yang berkontribusi besar dalam memproduksi limbah cair yang berpotensi sebagai sumber pencemaran air selain industri. Berikut ulasannya!
Cara Kerja IPAL Puskesmas/Rumah Sakit
IPAL rumah sakit dirancang secara maksimal agar sistem operasinya lebih mudah dengan biaya operasional yang lebih murah. Dimana unit tersebut terdiri atas perangkat penunjang dan perangkat utama. Untuk perangkat utama sistem pengolahan sendiri terdiri atas unit pencamur statis atau static mixer, kemudian bak antara, masuk ke bak koagulasi-flokulasi, dan lain sebagainya. Sementara perangkat penunjang sendiri dipasang guna mendukung sistem operasi treatment, seperti penggunaan pompa air baku, tangki bahan kimia dan lainnya.
Untuk lebih jelasnya tentang cara kerja IPAL rumah sakit/Puskesmas, ialah sebagai berikut :
1. Pompa Air Baku
Pompa air baku biasanya memakai jenis sentrifugal yang berkapasitas maksimum untuk kebutuhan unit pengolahan. Dengan minimal daya dorong sekitar 40 meter dan daya tarik 9 meter. Adapun air baku ini berasal dari bagian bak akhir pada proses pengendapan hasil buangan dari limbah industri untuk pelapisan logam.
2. Pompa Dosing
Adalah peralatan yang digunakan untuk menginjeksi senyawa kimia, dalam hal ini PAC dan ferrosulfat melalui pengaturan konsentrasi dan laju aliran tertentu. Tujuannya ialah untuk pengaturan dosis senyawa kimia itu sendiri. Selain itu, fungsi penambahan bahan kimia tersebut berperan sebagai oksidator.
3. Pencampur Statis
Pada peralatan ini, terjadi pencampuran zat-zat kimia hingga bersifat homogen melalui kecepatan pengadukan yang telah ditentukan agar menghindari terjadinya pecah flok.
4. Bak Koagulasi dan Flokulasi
Pada unit ini biasanya akan terjadi pemisahan antara padatan tersuspensi membentuk flok-flok lalu mengendap, sementara air mengalir secara overflow untuk dialirkan ke proses selanjutnya.
5. Pompa Filter
Pada unit ini, pompa yang dipakai mirip seperti pompa pada air baku. Biasanya pompa tersebut harus bisa melewati saringan multimedia, saringan penukar ion dan karbon aktif.
6. Saringan Multimedia
Air yang berasal dari bak proses koagulasi dan flokulasi untuk selanjutnya dipompa memasuki bagian unit penyaringan multimedia pada maksimal tekanan 4 Bar. Saringan multimedia berguna untuk menyaring partikel bertekstur kasar dari air yang diolah. Biasanya unit filter ini dibuat berbentuk silinder dari material fiberglas. Dilengkapi oleh keran multi purpose, karenanya bisa dilakukan proses pencucian balik secara sederhana. Ketinggian filter dibuat dengan ukuran 120 cm dengan diameter 30 cm.
Adapun media penyaring dalam unit ini yang dipakai berbentuk mangan zeolit dan pasir silika. Unit filter tersebut juga dibuat secara khusus, untuk mempermudah proses operasional dan maintenance. Melalui unit ini, kadar mangan dan besi, serta logam-logam yang terlarut pada air bisa dikurangi hingga kandungannya sesuai standar air minum.
7. Penyaring Karbon Aktif
Cara kerja IPAL rumah sakit lainnya ialah unit penyaring ini khusus diaplikasikan untuk menghilangkan logam berat, warna, bau dan beberpaa pengotor organik yang lainnya. Bentuk dan ukuran unit ini dibuat sama seperti unit penyaring yang lainnya. Adapun media yang dpakai ialah karbon aktif butiran atau granular berukuran sekitar 1-2,5 mm. Selain itu juga memakai media pendukung berbentuk pasir silika di bagian dasarnya.
8. Saringan Untuk Menukar Ion
Dalam tahapan pertukaran ion, magnesium dan kalsium ditukar menjadi sodium. Adapu pertukaran tersebut berlangsung dengan melewatkan air sadah menuju unggun butiran dari material tertentu yang berkemampuan untuk menukarkan ion. Sementara bahan untuk menukar ion awalnya memakai bahan dari alam, seperti zeolit. Untuk lebih efektif sebaiknya bahan greensand ini harus diproses terlebih dulu sebelumnya.
Selain itu, dipakai pula zeolit sintetis dari condentation polymer dan sulphonated coals. Bahan-bahan tersebut sekarang ini telah diganti menggunakan material yang efektif seperti resin penukar ion. Adapun resin ini biasanya berupa partikel cross linked polystyrene. Jika resin sudah mengalami jenuh, resin tersebut kemudian diregenerasi. Caranya dengan melewatkan larutan NaCL pekat atau garam dapur pekat ke unggun resin yang sudah jenuh. Dalam regenerasi akan terjadi reaksi kimia kebalikannya, yakni terjadi pelepasan magnesium dan kalsium dari resin, dan digantikan oleh sodium yang berasal dari larutan garam.
9. Jaringan Perpipaan
Cara kerja IPAL rumah sakit selanjutnya ialah pada sistem jaringan perpipaan. Ada 4 bagian yang terdapat dalam unit ini, diantaranya jaringan air masuk atau inlet, air hasil olahan atau jaringan outlet, jaringan senyawa kimia pada pompa dosing serta jaringan pipa untuk pembuangan air pencucian. Unit ini telah dilengkapi oleh keran-keran dengan ukuran yang menyesuaikan ukuran perpipaan. Sebagian besar memakai diameter sebesar 1 inchi.
10. Tangki Senyawa Kimia
Tahapan cara kerja IPAL rumah sakit selanjutnya ialah apda tangki bahan kimia. Dimana tangki ini terdiri atas 2 buah tangki berbentuk fiberglass yang memiliki masing-masing volume sebesar 30 liter. Adapun zat-zat kimia tersebut berupa PAC dan ferrosulfat. Fungsi bahan kimia ini ialah sebagai zat oksidator.
Itulah 10 tahapan cara kerja IPAL rumah sakit atau puskesmas yang sering dilakukan oleh industri pengolahan air limbah. Sebenarnya kurang lebih proses mekanisme kerja IPAL hampir sama untuk semua industri. Namun yang membedakannya ialah kandungan limbah yang terdapat pada limbah cair industri itu sendiri, serta bahan yang digunakan untuk treatment air limbah.
Tutorial Lainnya: