Cara Kerja FIlter Air

Filter air ialah sebuah alat atau media penentu kualitas sekaligus keberhasilan proses penyaringan untuk mendapatkan kualitas air terbaik. Biasanya jenis material filter air yang dipakai sangat penting, mengingat sebagai komponen yang berguna untuk menghilangkan atau menetralisir air dari zat-zat organik maupun kimia di dalam air, baik yang menyebabkan air keruh, berbau, berminyak, kekuningan, berlumpur atau berkarat. Lalu, bagaimana cara kerja filter air?

Umumnya bahan dari media penyaring air ini  ialah memanfaatkan campuran melalui sistem berlapis, misalnya berupa media zeolite, pasir silika, karbon aktif, manganese green sand, media pasir aktif dan lain sebagainya. Selain itu, bahan penyaring air lainnya ialah karbon aktif. Karbon aktif inilah yang sistem kerjanya menyerap kotoran melalui daya serap yang tinggi, sehingga dapat menghasilkan air berkualitas.

Read More

Jenis Media Filter Air

Dalam proses penyaringan air, untuk menghasilkan air berkualitas Kamu harus memilih media filter yang awet dengan waktu penggantian yang lebih lama. Biasanya penentuan media filter penjernih dan penyaring air tergantung pada kondisi dari sumber air sekaligus tujuan penyaringan itu sendiri. Apakah bertujuan untuk digunakan sebagai air minum, air bersih atau bahakn sebagai bahan baku produksi seperti digunakan untuk cara kerja air purifier Industri. Berikut ulasannya :

1. Cartridge Spun

Cartridge Spun adalah media penyaring kotoran atau polutan yang biasanya tersedia dalam ukuran mulai dari 1 sampai 5 mikron.

2. Pasir Silika

Pasir kwarsa atau pasir silika biasanya bergua untuk menghilangkan adanya kandungan tanah, lumpur, sedimen dan partikel kecil dalam air. Umumnya berguna sebagai pra-filter yang diproses menggunakan filter berikutnya.

3. Manganese

Manganese ini bisa berupa Manganese Zeolit, Manganese Greensand Plus, atau Pasir Zeolit. Fungsinya untuk menghilangkan lapisan bagian atas yang berminyak pada air dan menghilangkan mangan pada air. Air yang mengandung mangan jika ditambahkan dengan teh, akan berubah warna mejadi biru, dan bukan kuning atau cokelat seperti pada umumnya.

Adapun cara kerja filter air untuk menghilangkan mangan dan zat besi berlebih ialah dengan menggabungkan antara penyaringan dan proses aerasi dengan media pasir silika sebagai fiternya. Selain itu, ditambahkan pula dengan karbon aktif dan mangan zeolit, atau menggunakan media karbon aktif dan mangan zeolit jika dilengkapi strelisator ultra violet dan filter cartridge, yang bisa menghasilkan air langsung minum.

4. Ferrolite

Ferrolite adalah produk olahan pasir silika, yang berguna untuk menghilangkan besi berkadar tinggi yang biasanya diindikasikan dengan aroma besi yang terasa menyengat, dan air yang berwarna kuning. Media filter air ini mempunyai keunggulan berbentuk butira berpori, karenanya mudah menyerap mangan dan besi. Selain itu, bersifat stabil, baik secara kimia dan fisik.

Ada banyak keunggulan yang ditawarkan oleh Ferrolite, diantaranya waktu pencuciannya relatif sangat singkat jika dibandingkan dengan media filter yang lainnya. Mempunyai kecepatan air yang mencapai 10-30 meter kubik per jam. Dimana kecepatan tersbut adalah 2 kali rata-rata kecepatan filter umumnya. Selain itu, dalam periode waktu tertentu harus dilakukan pencucian tanpa diregenerasi menggunakan bahan kimia.

5. Zeolit

Zeolit merupakan produk tambang berguna untuk meningkatkan oksigen, sekaligus dapat menyerap zat kapur yang bersifat ringan jika di dalam air.

Cara Kerja Filter Air

Cara Kerja Filter Air
Teknologi dan Cara Kerja Filter Air

Mengenal Teknologi Filter Air dan Cara Kerjanya

Pemanfaatan teknologi penyaringan atau filter air untuk kebutuhan air minum sudah menjadi kewajiban khususnya jika kita melihat kondisi saat ini. Dengan teknologi filter air dapat membantu memenuhi kebutuhan air minum layak konsumsi. Berikut ada beberapa cara kerja filter air berdasarkan teknologi yang diterapkannya :

1. Teknologi Destilasi

Teknlogi filter dan pengolahan air menggunakan teknik destilasi ini dapat menghilangkan kandungan senyawa yang terdapat dalam air, agar air lebih jernih. Pasalnya teknik pengolahan air ini efektif menghilangkan beberapa jenis zat kontaminan, senyawa organik pada air dan berbagai macam virus.

Adapun kekurangannya ialah dapat menghilangkan kadar oksigen yang terdapat dalam air. Selain itu, metode ini sebenarnya tidak dapat menyaring beberapa zat kimia, berupa benzene, pestisida dan lainnya. Jadi jika dilihat dari segi kesehatan sendiri, teknologi destilasi tak diperlukan sebab dapat menghilangkan kadar ooksigen dalam air yang sebenarnya sagat dibutuhkan.

2. Teknologi Ionisasi

Biasanya dalam molekul air akan terdapat ion-ion, entah itu ion bermuatan negatif atau positif. Ion pada air inilah yang kerap mengalami pertukaran. Nah, pertukaran tersebut dinamakan sebagai metode deionisasi atau softening. Selain itu, keduanya memiliki ciri tersendiri.

Dalam cara kerja filter air softeningi, air mengalir biasanya akan mengandung sejumlah senyawa, salah satunya kaporit yang dapat menghasilkan kerak. Proses ionisasi dengan teknik softening ini dapat menyaring senyawa sampai kandungan kerak yang muncul bisa menghilang.

3. Teknologi Karbonasi

Cara kerja filter air minum selanjutnya ialah dari teknologi karbonasi. Biasanya teknologi ini terdiri atas pori-pori untuk menyaring rasa, bau,dan warna. Jenis filter air ini juga dapat membasmi kandungan senyawa kimia, mikroorganisme dan gas. Adapun keunggulannya ialah kemampuan dalam menyaring beberapa senyawa organik yang bersifat volatile.

Hanya saja kekurangan cara kerja fitler air ini ialah harga media karbon sebagai penyaring relatif lebih mahal. Selain itu pada kondisi tertentu, justru karbon dapat memicu proses pembiakan mikroorganisme. Oleh karenanya, kontrol dan perawatan secara berkala dalam proses ini sangat dibutuhkan.

4. Teknologi Membran

Teknologi membran ini sebenarnya sudah banyak dikembangkan dan menawarkan banyak kelebihan. Hal tersebut karena tingkat konsumsi energi yang sangat rendah daripada jenis pengolahan lain. Adapun cara kerja filter air teknologi membran ialah dengan cara memisahkan antara berat molekul air dengan partikel yang ada di dalamnya.

  • Mikrofiltrasi

Filter mikrofiltrasi pada teknologi membran dapat memisahkan partikel air yang berkuran mulai dari 0,1 sampai 1,0 mikron. Memiliki bentuk seperti catridge. Filter jenis ini bisa menyaring seluruh mikroogranisme, dengan perawatan yang cukup mudah. Hanya saja kekurangannya ialah tidak dapat menyaring senyawa kimia, zat organik dan koloid.

  • Nanofiltrasi

Teknologi filter nanofiltrasi ini bisa menyaring virus, bakteri dan warna. Dalam hal ini, membran nanofiltrasi sangat cocok digunakan untuk jenis air dengan kandungan senyawa organik. Hanya saja kekurangannya ialah hasil air yang difilter masih terdapat kandungan ion monovalent, salah satunya seperti alkohol.

  • Ultrafiltrasi

Membran ultrafiltrasi ini bisa menyaring koloid, mikroba dan zat terlarut. Cara kerja filter air ini dapat menjernihkan air yang pekat dengan cara memisahkan antara larutan dengan makromolekul yang terkandung didalamnya. Ultrafiltrasi dapat menghilangkan partikel koloid, mikroorganisme dan lainnya. Kelemahan filter air ini ialah rentan terhadap bakteri dan zat kimia.

  • Reverse Osmosis

Termasuk jenis filter paling banyak digunakan, mengingat teknologi ini dapat menghasilkan air berkualitas sangat tinggi. Reverse Osmosis dapat menyaring zat kimia, molekul terkecil dan senyawa organik, sehingga hasilnya sama seperti ketika teknologi filter di atas dikombinasikan. Filter jenis ini banyak digunakan pada hunian eksklusif, seperti villa, apartemen, dan yang lainnya.

Nah, itulah beberapa cara kerja filter air menurut teknologi pengolahan air yang digunakan. Diantara keempat metode di atas, Kamu bisa memilih mana teknologi filter air paling baik.

Related posts