Kamu pasti sudah tahu kalau rem adalah sistem keselamatan terpenting dalam kendaraan kamu. Dalam kondisi normal, seorang pengemudi akan menggunakan rem sebanyak 45% selama periode waktu perjalanan. Karena itu, sistem dan cara kerja rem mobil yang sempurna akan sangat penting untuk keselamatan pengemudi, penumpang, dan pejalan kaki.
Daftar Isi
Cara Kerja Rem Mobil
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, rem mobil memiliki peran yang sangat krusial untuk memastikan keselamatan pengguna. Bahkan, komponen mobil yang satu ini diklaim jauh lebih primer ketimbang mesin dan bagian keselamatan mobil lainnya.
Sistem Cara Kerja Rem Mobil Modern
Langsung saja, sistem rem hidrolik akan mengubah energi mekanik dari roda yang berputar menjadi energi panas dengan mengubah dan memperkuat gaya yang diberikan pada pedal rem. Pedal rem akan berfungsi seperti tuas yang bekerja seiring dengan booster rem dimana tugasnya adalah melipatgandakan gaya yang diterapkan pada minyak rem di master silinder.
Silinder master juga nantinya akan meningkatkan tekanan pada rem yang pada akhirnya kemudian mengirimkan minyak rem bertekanan, melalui saluran dan selang rem, ke kaliper rem dan silinder roda. Cairan bertekanan ini akan bekerja pada piston caliper, menekan bantalan rem cakram ke dalam dan menjepit bantalan pada rotor rem.
Pada rem tromol, silinder pada roda akan meluncur ke luar, memaksa tapak rem menempel pada tromol untuk menekannya. Energi dari bantalan yang menjepit rotor dan tapak rem ini akan mendorong tromol dan menghasilkan gesekan dan panas. Gesekan panas ini, bersama dengan gesekan yang dihasilkan antara ban dan permukaan jalan, akan memperlambat putaran rotor dan gandar serta roda yang pada akhirnya membuat mobil berhenti.
Layaknya dengan gardan mobil, pada sistem pengereman regeneratif, melepas pedal gas atau menginjak pedal rem akan menyebabkan motor penggerak listrik mobil hybrid berjalan mundur. Motor penggerak yang berputar mundur akan menempatkan hambatan pada roda dan memperlambat mobil. Namun proses ini juga akan menghasilkan listrik yang mengisi ulang baterai tegangan tinggi.
Melihat teknologi dan akurasainya, meski pengereman regeneratif mampu menghasikan daya penghentian di awal aksi namun sistem hidraulik akan bekerja paling akurat selama proses berhenti tiba-tiba atau berhenti pada kecepatan tinggi.
Potensi Masalah Dalam Sistem Cara Kerja Rem Mobil
Bukannya tanpa masalah, rem mobil juga kerap menjadi momok yang mengerikan, terutama ketika berada dalam skenario-skenario masalah seperti berikut ini.
Rem Berisik
Masalah ini terjadi ketika bantalan atau tapak rem telah aus atau rusak. Dalam kondisi yang lain, masalah juga terjadi ketika sistem remi menggores rotor cakram atau tromol rem. Masalah ini juga kerap menjadi realita ketika indikator keausan bantalan rem bergesekan dengan rotor.
Selain itu, masalah rem berisik juga dapat terjadi ketika perangkat keras rem menjadi aus, berkarat, hilang atau rusak. Kondisi ini semakin diperparah dengan akumulasi debu berlebih, penumpukan karat pada rotor atau tromol, atau adanya benda asing lainnya yang terjepit di antara rotor dan bantalan.
Pedal Rem Bergetar saat Ditekan
Skenario disaster dalam cara kerja rem mobil selanjutnya adalah kerusakan rotor atau ketebalan yang bervariasi di seluruh permukaan rotor. Kondisi ini juga dapat terjadi jika tromol keluar dari putaran, rotor atau tromol berkarat parah, kampas rem terkontaminasi, rotor atau tromol retak atau rusak.
Rem Terlampau Dalam
Kondisi yang sangat umum ini biasanya terjadi karena mekanisme penyetelan rem tidak lagi berfungsi. Dalam skenario lainnya, bantalan rem yang menipis juga bisa menjadi masalah.
Rem Tidak Seimbang
Dalam skenario ini, kaliper rem atau silinder roda yang rusak atau bocor bisa menjadi masalah. Dalam skenario yang lain, Kampas rem yang terkontaminasi, mekanisme penyetelan rem yang salah, penumpukan debu rem berlebih, atau pelurusan ujung depan yang tidak dapat disetel kreap menjadi alasan.
Rem Kurang Akurat
Untuk masalah yang satu ini, komponen yang paling pantas disalahkan adalah perangkat keras rem yang lemah, rusak, atau berkarat, kaliper rem atau silinder roda rusak, selang rem bermasalah, kabel rem yang salah setel, atau batang dorong master silinder yang salah posisi.
Rem Terkunci
Kondisi yang satu ini juga menjadi salah satu masalah dalam cara kerja mobil dan masalahnya bahkan bisa merusak cara kerja mesin. Kondisi rem terkunci dapat terjadi ketika perangkat rem menempel atau terikat, sensor kecepatan roda anti-lock yang gagal bekerja, permukaan gesekan kampas rem yang terkontaminasi oleh minyak atau booster rem yang buruk.
Teknologi Masa Depan Rem Mobil
Seperti yang sudah disinggu sebelumnya, sistem pengereman regeneratif dianggap banyak orang sebagai masa depan dari teknologi pengereman mobil. Sistem yang kini lazim digunakan di mobil listrik ini memiliki sensasi pedal yang unik tetapi sayang, kerap masih menunjukkan semua gejala yang sama dengan teknologi rem yang sebelumnya.
Namun itu bukan berarti bahwa cara kerja rem mobil regeneratif tidak baik karena pada dasarnya, sistem ini sangat maju karena mampu menghemat energi. Sayang, penggunaannya masih sangat terbatas pada mobil listrik dan belum menyentuh mobil konvensional lainnya.
Pada akhirnya, kamu harus sadar bahwa rem adalah salah satu sistem keamanan mobil yang paling penting. Jangan pernah mengabaikan lampu peringatan rem atau masalah dalam sistem rem. Mengabaikan masalah pada rem bisa berbahaya dan menyebabkan potensi masalah yang jauh lebih mahal. Intinya, ketika berurusan dengan rem mobil, akan lebih baik memilih aman ketimbang menyesal.