Cara Kerja Forex

Forex termasuk salah satu instrumen investasi kekinian berbasis trading. Istilah forex sendiri merupakan kependekan dari foreign exchange atau valuta asing. Jadi forex ialah sebuah tindakan untuk mengkonversi mata uang milik suatu negara ke dalam mata uang milik negara lain. Biasanya digunakan untuk aktivitas perdagangan maupun pariwisata. Lalu, bagaimana cara kerja forex?

Perbedaan Saham dan Forex

Sebelum membahas cara kerja forex, Kamu harus paham dulu bagaimana konsep trading atau investasi forex itu sendiri. Meskipu forex dan saham merupakan bagian pasar keuangan tapi antara investasi saham dan forex, keduanya menerapkan sistem perdagangan berbeda. Untuk trading forex sendiri memperdagangkan nilai mata uang dalam perdagangannya dengan memanfaatkan leverage, agar bisa meminimalisir modal yang digunakan dengan nilai lebih besar.

Read More

Sementara saham memperjualbelikan saham dengan jumlah modal lebih besar dibandingkan trading forex itu sendiri. Tak hanya itu, saham mempunyai waktu buka yang terbatas untuk pasar saham mereka sesuai jam kerja pada bursa efek, yaitu mulai dari Senin sampai Jumat dan terbagi ke dalam 2 bagian/sesi. Sedangkan trading forex sendiri terbuka hingga 24 jam penuh mulai dari Senin hingga Jumat.

Cara Kerja Forex

Cara Kerja Forex
Bagaimana Forex Bekerja?

Bagaimana Forex Bekerja?

Berbeda dengan cara investasi dollar, tak sedikit orang menganggap bahwa cara kerja forex sama seperti permainan judi. Hal tersebut sebenarnya bukan tanpa dasar, mengingat aktivitas forex dinilai mengandalkan sistem prediksi dan keberuntungan. Namun pada kenyataannya, sebenarnya anggapan tersebut tidak tepat, mengingat forex juga memerlukan kecermatan, berbagai metode perhitungan hingga analisis yang tepat.

1. Mekanisme Kerja Trading Forex Untuk Melindungi Resiko (Hedge)

Sebuah perusahaan yang berbisnis di negara lain memiliki resiko tinggi. Hal ini dikarenakan faktor fluktuasi dari nilai mata uang itu sendiri saat mereka harus menawarkan produk maupun jasa mereka ke negara lain. Maka dari itu, trading forex menawarkan cara untuk memproteksi resiko melalui penetapan rate ketika akan melakukan transaksi di masa depan.

Guna mencapai hal tersebut, para trader bisa menjual atau membeli mata uang dalam pasar swap atau forward. Pada waktu itulah bank mengunci kurs, agar trader mengetahui nilai tukar paling tepat untuk meminimalisir resiko yang terjadi di perusahaannya.

Dalam batas waktu tertentu, futures market atau pasar berjangka juga bisa menyediaka sarana dalam melindungi resiko nilai mata uang. Hal ini tergantung dari ukuran trading dan nilai mata uang tertentu yang terlibat.

2. Mekanisme Trading Forex Sebagai Sebuah Spekulasi

Cara kerja forex sebagai sebuah spekulasi ini, mengingat adanya fluktuasi secara konstan pada nilai mata uang di berbagai negara karena ada beberapa faktor penawaran dan permintaan. Baik itu dilihat dari faktor arus perdagangan, suku bunga, resiko geopolitik, kekuatan ekonomi dan pariwisata. Sehingga meningkatkan peluang untukmelakukan spekulasi pada nilai-nilai tersebut yang berubah.

Dengan cara menjual atau membeli satu jenis mata uang dengan harapan mata uang tersebut akan semakin menguat  atau bahkan mata uang tertentu yang dijual menjadi melemah dari pasangannya.

3. Sistem Kerja Forex Secara Personal

Sebelum kehadiran internet, sebenarnya trading forex hanya terbatas dalam aktivitas yang terjadi antar bank dengan nama klien masing-masing. Kemudian bank-bank tersebut secara bertahap mendirikan beberapa meja eksklusif yang nantinya akan ditukar oleh rekening bank mereka sendiri. Biasanya diikuti perusahaan-perusahaan berbasis multinasional besar, orang-orang yang memiliki kekayaan bersih tinggi dan hedge fund.

Melalui bantuan internet inilah, pasar ritel bagi trader individu sudah muncul, menawarkan akses ke dalam pasar forex dengan mudah, baiklewat bank atau broker.

Prinsip Trading Forex

Prinsip dalam trading sendiri sebenarnya sama, yaitu sell high buy low dan buy low sell high. Para trader akan mendapatkan keuntungan berdasarkan perbedaan antara harga jual dan harga beli. Ketika Kamu memperkirakan harga akan naik maka Kamu bisa memasang posisi beli, namun sebaliknya Kamu bisa memasang posisi jual apabila Kamu memperkirakan harga akan melemah.

Jadi dalam cara kerja forex, patokan harga itu sendiri ialah nilai tukar dari sepasang mata uang. Biasanya disebut sebagai istilah pair. Kamu harus tahu bahwa nilai tukar dari pasangan mata uang akan berubah setiap waktu, Bisa melemah atau menguat.

Dengan kata lain, dalam forex sendiri harus memiliki pasangan nilai tukar dari mata uang sebagai acuan trading. Ada sebanyak 47 pair nilai mata uang dari berbagai negara yang ada di seluruh dunia dalam trading forex.

Contoh Kasus Trading Forex

Misalnya, kita ambil contoh untuk pair mata uang yang paling populer, yaitu USD/Eur.

Pada pair USD/Eur, base pair-nya ialah Euro yang nilainya selalu 1, sementara untuk quote pair sendiri adalah USD yang nilainya selalu berubah sesuai pergerakan dari harga pasar.

Contoh, pada akhir bulan Juni 2020, harga jual dan harga beli Eur/USD dalam posis berikut :

  • Sell = 1.1212
  • Buy = 1.1215

Adapun harga “buy” sendiri menunjukkan harga pembelian 1 Euro senilai 1.1215 USD, sedangkan harga “sell” biasanya menampilkan harga penjualan 1 Euro sebesar 1.1212 USD.

Melalui pair currency tersebut Kamu mungkin kebingungan mana produk mata uang yang Kamu harapkan bisa menguat saat membeli, dan mata uang mana yang diharapkan melemah apabila menjual.

Jadi patokannya ialah base currency, yakni yang ada dalam posisi pertama pair tersebut, ialah terhadap currency dari lawannya.

Oleh karena itu, ketika membeli Eur/USD, Kamu mengharapkan bahwa base currency dari EUR akan meningkat nilainya. Begitupun sebaliknya, jika Kamu menjual maka Kamu mengharapkan bahwa EUR akan melemah.

Jika Kamu menilai bahwa USD akan semakin menguat dari EUR, posisi yang Kamu ambil seharusnya ialah menjual EUR/USD.

Resiko Pada Trading Forex

Sebelum Kamu memulai trading forex, ada beberapa resiko yang harus Kamu ketahui saat melakukan trading forex.

1. Resiko Leverage

Leverage merupakan fasilitas, namun sayangnya ini juga bisa memicu resiko kerugian. Leverageakan menguntungkan jika transaksi forex yang Kamu lakukan mencetak profit. Namun sebaliknya, kamu akan rugi besar jika transaksi ternyata merugi. Oleh karena itulah, Kamu harus mengetahui lebih detail tentang forex supaya dapat mengambil peluang besar dalam pasar valas (valuta asing). Jadi harus waspada memanfaatkan fasilitas leverage ini, apalagi jika modalmu sangat terbatas.

2. Resiko Tertinggi

Resiko dalam investasi forex dianggap sebagai resiko tertinggi dibandingkan investasi lain. Karena memiliki nilai volatilitas tinggi. Adapun volatilitas di sini ialah pergerakan dari naik atau turunnya nilai valas. Hanya dalam waktu 24 jam saja, harga valuta asing yang tadinya tinggi bisa merosot, bahkan sebaliknya.

Apabila Kamu tidak jeli membaca peluang pasar, maka volatilitas tersebut bisa memicu terjadinya kerugian lebih besar. Tapi di samping itu, para trader dapat meraup keuntungan lebih banyak dari volatilitas. Sama halnya dengan investasi, dimana semakin besar, maka akan semakin tinggi juga peluang keuntungan.

3. Broker Nakal

Resiko terakhir bisa saja brokernya nakal. Karena itu, pastikan Kamu memilih broker terpercaya yang sudah terdaftar dalam Bappebti. Mengingat besarnya peluang untuk mendapatkan banyak cuan, maka investasi forex bisa memicu mereka berniat jahat. Jadi sebaiknya cari broker terkemuka.

Ya, itulah beberapa resiko yang harus Kamu pahami dalam bermain forex. Setelah mengetahui cara kerja forex dan resiko yang mungkin saja terjadi, tinggal keputusan ada di tanganmu. Tentu saja pastikan Kamu harus benar-benar memahami sistem kerja forex sebelum memulainya jika tidak ingin rugi besar.

Related posts