Cara Menghitung Keuntungan (Profit) Usaha dengan Mudah

Cara Menghitung Keuntungan
Cara Menghitung Keuntungan

WIGATOS | Tahu target pencapaian usahamu sampai batas apa? Mau standar-standar saja, atau justru ada yang sudah merencanakan diri untuk membangun sebuah perusahaan. Semua impianmu bisa terwujud! Asalkan, kamu tahu bagaimana cara menghitung keuntungan atau yang sering kita sebut dengan laba.

Perbedaan Antara Laba Kotor dan Laba Bersih

Setelah berhasil mendapatkan profit dari penjualan, kamu akan berhadapan dengan dua istilah profit lainnya, yaitu laba kotor dan laba bersih. Kedua istilah tersebut, adalah satu komponen yang sama dalam isi laporan keuangan laba rugi. Oleh karena itu, buat kamu yang tidak ingin kebingungan membedakan keduanya, berikut perbedaan antara laba kotor dan laba bersih.

Read More

1. Laba Kotor

Meninjau dari segi definisi, laba kotor merupakan jumlah keseluruhan hasil penjualan bersih setelah kamu menguranginya dengan harga pokok penjualan (HPP). Mudahnya begini, kamu artikan saja sebagai sisa pendapatan yang diperoleh setelah seluruh biaya produksi berhasil diselesaikan atau dipertanggungjawabkan.

2. Laba Bersih

Sedangkan untuk laba bersih sendiri adalah, total keseluruhan pendapatan yang berhasil diperoleh setelah mengurangi jumlah biaya dari pendapatan usaha Adapun julukan lain untuk laba bersih yakni, net income. Fungsinya, digunakan sebagai panduan dalam mengarahkan perusahaan untuk mengenal keefektifitasan dirinya dalam persoalan manajemen.

Kalau sudah berhasil memahami laba bersih tersebut, kamu bisa melanjutkan untuk mengenal cara menghitung FOB dan cara menghitung BEP. Kedua hal inilah yang nantinya dapat bantu kamu meraih kesuksesan dalam berbisnis.

Cara Menghitung Keuntungan

Cara Menghitung Keuntungan
Cara Menghitung Keuntungan

Tapi sebelum itu, kita kembali lagi untuk mempelajari cara menghitung keuntungan atau laba bersih terlebih dahulu. Hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu, fokus pada perhitungan jumlah uang yang tersisa dari hasil pembayaran. Baik itu untuk anggaran dana variabel atau tetap, asalkan semuanya dikeluarkan selama proses operasional berlangsung.

Buat kamu yang masih bingung dengan biaya variabel. Dimana, semua hal seperti bayar upah pegawai, pengemasan, pengiriman produk, serta penggunaan mesin untuk memproduksi barang, semuanya masuk ke dalam kategori tidak tetap atau variabel. Kemudian, untuk biaya perawatan alat ataupun utilitas untuk kebutuhan ruang produksi juga mencakup di dalamnya.

Setelah itu, kamu bisa menaksir besar jumlah keuntungan atau laba bersih yang dapat kamu alokasikan untuk digunakan dalam pemakaian perkembangan usaha atau kebutuhan pribadi. Lantas, apakah profit itu memiiki peran yang penting dalam suatu usaha bisnis?

Seberapa Penting Kehadiran Profit Bagi Suatu Usaha?

Profit atau laba bersih pada dasarnya memilki peran yang sangat penting untuk menjaga dan memajukan stabilitas dalam suatu usaha. Terutama, di sektor keuangan. Pendapatan bersih itu, dapat terwujud dari besarnya kegigihan dan usahamu dalam mengendalikannya sebagai pihak pelaku usaha.

Lalu, alasan pertama kenapa profit menjadi hal penting bagi urusan bisnis, tidak lain karena ada banyak investor yang turut serta di dalamnya. Dimana, para investor akan melakukan pengkajian terlebih dahulu untuk melihat tingkat resiko kerugian dari besar laba bersih yang biasa dimiliki oleh suatu perusahaan.

Alasan selanjutnya, dikarenakan laba bersih atau net income tersebut selalu dijadikan sebagai acuan dasar ketika ada pihak kreditur yang hendak memberikan penawaran pinjaman dana untuk suatu jenis usaha atau bisnis. Dengan begitu, perekonomian kamu jadi semakin kokoh.

Cara Menghitung Keuntungan Persen

Selanjutnya, kita akan membahas bagaimana cara menghitung keuntungan persen. Sebelum itu, kamu perlu tahu kalau persentase bisa diartikan sebagai bentuk dari suatu bilangan yang mengisyaratkan keseluruhan atau sebagian dari nilai suatu barang dengan perbandingannya adalah 1/100. Rasio atau persentase ini sifatnya relatif dengan hitungan mulai dari perseratus.

Adapun simbol dari persen itu sendiri, yakni %. Supaya kamu dapat lebih mudah memahami, langsung saja kita simak rumus perhitungan untung berikut.

Untung = Harga Jual – Harga Beli

Contoh Kasus Perhitungan Keuntungan dalam Persentase

Sebuah kamera DSLR dibeli dengan harga sekitar Rp 20.000.000. Kemudian, kameranya itu dijual kembali dengan harga sedikit lebih tinggi dari pembelian, yaitu Rp 25.000.000. Lalu, berapakah persentase kentungan yang diperoleh dari hasil penjualan kamera?

Gunakan rumus persen keuntungan :Rumus persentase keuntungan

Untung  = Harga Jual – Harga Beli

Langkah pertama, kamu cari dahulu besar nilai dari untung di dalam kasus tersebut.

Untung = Rp 25.000.000 – Rp 20.000.000

                = Rp 5.000.000

Kemudian, berikutnya kamu konversikan ke dalam rumus persentase (%) keuntungan:  

Konversi Laba

So, dari sini dapat kita simpulkan kalau penambahan keuntungan dari nilai penjualan produk kamera, mencapai angka 25%.

Cara Menghitung Keuntungan Jualan Makanan

Kemudian, kita beralih ke cara menghitung keuntungan jualan makanan. Disini, kamu dapat melihat bagaimana proses perhitungan profit dalam usaha kuliner. Tetapi, dalam kategori ini kamu harus mengetahui beberapa rumus sebelum mulai memasarkan makanan usahamu.

1. Markup Pricing

Poin pertama ini, kamu tinggal menambahkan saja persentase keuntungan yang ingin dicapai. Persentase tersebut, diperoleh dari jumlah keseluruhan biaya modal yang dikeluarkan di awal.

Harga Jual = biaya dari bahan baku modal + (biaya dari bahan baku modal x markup)

Sebagai contoh, kamu hendak menjual minuman es teh berbagai macam rasa dengan uang modal yang dimiliki sebanyak Rp 20.000. Adapun persentase keuntungan yang hendak kamu raih adalah 10%. Maka, penentuan harga jual untuk satu cup es teh berasa yaitu:

Harga jual = Rp 20.000 + (Rp 20.000 x 10%)

Harga jual = Rp 22.000  

2. Margin Pricing

Langkah berikutnya, kamu harus menghitung besar nilai margin yang nantinya akan kamu peroleh. Harga margin tersebut, digunakan untuk menilai apakah harga jual yang terpasang di produk sudah tepat sesuai target pasar yang diincar.

Margin = (harga jual – harga modal penjualan) / harga jual

Oke, kita akan gunakan kembali contoh kasus di atas. Dimana modal yang dimiliki kali ini sebesar Rp 32.000, dengan harga jualnya adalah Rp 22.000. Untuk mengetahui harga margin yang kamu peroleh, simak perhitungan selengkapanya sebagai berikut:

Margin = (Rp 32.000 – Rp 22.000) / Rp 32.000

Margin = (Rp 10.000) / Rp 32.000

Margin = 31,25%

Setelah itu, kamu tinggal cek saja harga pemasaran yang telah ditargetkan oleh usaha serupa atau pihak kompetitor yang ikut memasarkan produk sejenis. Nanti, hasil analisis tersebut berguna untuk mengetahui apakah nilai margin kamu sesuai dengan target pasar atau justru terlalu rendah.

3. Harga Bundling

Berikutnya, kita akan membahas harga bundling yang menjadi incaran para reseller. Poin ke tiga ini, pada dasarnya mampu membantu meningkatkan angka penjualan produk. Tetapi, sisi lemahnya adalah profit yang akan kamu dapatkan angkanya jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga eceran. Berikut rumusnya:

Harga Jual = (uang modal x besar jumlah produk) – diskon atau potongan harga

Contoh perhitungan kasusnya, anggaplah kamu hendak menjual es the dengan harga per cup sebesar Rp 22.000. Kemudian, kamu ingin menjualnya dengan harga bundling untuk 2 cup teh dengan mengurangi biaya modal di awal hingga Rp 2.000.

Harga bundling = (Rp 22.000 x 2) – Rp 2.000

Harga bundling = Rp 40.000

Nah, mudah kan cara menghitung keuntungan usaha dari penjelasan di atas. Semoga usaha kamu semakin lancar dan terus maju ya kawan.. sampai jumpa dan tetap semangat. Bye!

Cek Ulasan Lainnya:

Cara Menghitung Keuntungan
Cara Menghitung Upah Borongan Tukang Bangunan
Cara Menghitung Upah Lembur
Cara Menghapus Sampah di HP Samsung
Cara Menghitung Upah Per Jam
Cara Menghubungi Operator iPhone
Cara Menonaktifkan Akun Google
Cara Mengisi Kartu Brizzi
Cara Mengunci Whatsapp
Cara Mengisi K Vision

Related posts