Cara Membaca Portofolio Saham

Cara Membaca Portofolio Saham

Bagaimana cara membaca portofolio saham? Portofolio saham adalah gabungan dari beberapa jenis saham yang telah dipegang pemegang saham. Menurut komposisinya, ada 2 jenis portofolio saham diantaranya portofolio diversifikasi dan portofolio konsentrasi. Portofolio diversifikasi yaitu mengumpulkan sekuritas dari jenis yang berbeda di berbagai sektor. Sedangkan portofolio konsentrasi ialah strategi pembelian jenis saham di dalam satu sektor. Biasanya menggunakan tipikal pergerakan yang harganya mirip.

Saat merancang portofolio saham, ada 2 strategi yang biasanya digunakan diantaranya strategi portofolio dari saham pasif dan saham aktif. Kedua jenis ini memiliki aplikasi yang berbeda.

Mengenal Strategi Portofilio Saham Aktif

Strategi jenis portofolio saham aktif ialah strategi saat investor aktif melakukan seleksi saham berdasarkan informasi yang diperoleh, untuk kemudian menganalisa pergerakan harga. Investor yang menggunakan strategi ini cenderung lebih aktif pada perdagangan saham. Selain itu, strategi ini juga mempunyai target utama untuk memberikan imbal hasil di atas rata-rata dari return pasar.

Ada 3 cara yang dipakai dalam menerapkan strategi saham aktif, diantaranya seleksi saham, perputaran sektor dan momentum harga. Berikut ulasannya :

1. Seleksi Saham

Investor akan menganalisa dan memutuskan mana sajam yang dapat memberikan risk maupun return terbaik. Jenis analisa yang diterapkan ialah analisa fundamental. Seperti analisa saham undervalued contohnya, bisa dipastikan melalui perhitungan PBV dan rasio P/E.

2. Momentum Harga

Biasanya harga saham menggambarkan kinerja dari emiten, Ketika pasar saham sedang mengalami bullish, biasanya emiten dapat memberikan performa yang baik saat perilisan laporan keuangan. Inilah momentum yang dapat diambil investor untuk meraih keuntungan melalui strategi saham aktif yang digunakan.

3. Perputaran Pada Sektor Saham

Dalam metode ini, diterapkan strategi diversifikasi dan konsentrasi. Strategi konsentrasi biasanya hanya memilih beberapa saham di kelompok yang sama. Sementara strategi diversifikasi, memodifikasi bobot portofolio dalam berbagai sektor. Tujuannya untuk mengantisipasi peningkatan harga dan siklus ekonomi pada saham emiten.

Melalui strategi portofolio aktif, investor harus rajin melakukan pembaruan berbagai macam analisa sesuai data fundamental terbaru. Keputusan investasi dapat disesuaikan pada kecenderungan market saham saat ini. Pemegang saham bisa lebih cermat dan jeli untuk mendapatkan momentum terbaik dalam menjual atau membeli saham agar mendapatkan imbal hasil yang maksimal.

4. Kekurangan dari Strategi Portofolio Saham Aktif

Strategi portofolio saham aktif ini biasanya menghasilkan fee transaksi yang harus dibayarkan oleh investor jika diaplikasikan pada jangka pendek. Karena strategi portofolio aktif akan menuntut investor untuk menganalisa dan memonitor pasar.

Mengenal Portofolio Saham Pasif

Pengertian dari strategi portofolio saham pasif ialah strategi saat investor bersifat pasif saat menjual dan membeli saham. Walaupun demikian, investor masih menggunakan analisa dan data untuk mengambil keputusan jual atau beli saham.

Melalui penerapan strategi portofolio saham pasif, pemegang saham biasanya melakukan evaluasi kinerja keuangan perusahaan secara mendalam. Melalui strategi pasif ini, pemegang saham bisa lebih cermat melakukan monitoring kinerja fundamental.

Pemegang saham pasif biasanya tidak terlalu sering memonotor pergerakan naik dan turunnya harga saham. Karena strategi ini lebih berpatokan terhadap pergerakan pasar berbentuk fundamental emiten dan pergerakan indeks.

Dalam strategi portofolio ini, ada buy and hol dan monitoring pergerakan indeks pada harga saham. Berikut penjelasannya :

1. Strategi Buy and Hold

Adalah analisa berbagai emiten secara rinci berdasarkan kinerja dari fundamental maupun data laporan keuangan. Selanjutnya investor menentukan mana saham yang dianggap berpeluang baik untuk memberikan profit optimal. Baru kemudian, pemegang saham menyimpan saham tersebut atau tidak dijual sampai jangka waktu yang telah ditentukan.

Strategi ini hanya melakukan pembelian dan menyimpannya, sehingga pemegang saham tidak terlalu sering mengecek naik turunnya harga saham. Pilihan strategi ini ideal bagi Kamu yang mampu melakukan hold untuk waktu yang lama.

2. Indexing

Strategi portofolio saham pasif dijalankan mengikuti tingkat fluktuasi pada indeks harga. Pemegang saham melakukan diversifikasi portofolio pada beberapa macam saham dalam satu indeks. Adapun tujuannya ialah, investor akan mendapatkan imbal hasil setara imbal hasil indeks harga saham patokan.

3. Kekurangan Strategi Portofolio Saham Pasif

Salah satu kekurangan strategi portofolio saham pasif ialah pemegang saham beresiko bisa saat mengambil keputusan investasi. Karena banyaknya informasi yang tersedia dan harus dipertimbangkan untuk diterapkan pada analisa pribadi.

Cara Membaca Portofolio Saham

Cara Membaca Portofolio Saham
Tutorial Membaca Portofolio Saham

Tutorial Membaca Portofolio Saham Melalui Aplikasi Trading

Setelah memahami kedua jenis strategi portofolio saham yang harus dipelajari oleh investor, Kamu harus memahami cara membaca portofolio saham. Portofilio ini sebenarnya berguna untuk menginformasikan terkait aset yang Kamu miliki, misalnya daftar saham dan sisa modal saham yang dimiliki di RDI.

Biasanya tiap aplikasi trading menawarkan fitur yang menampilkan portofolio saham, ini berlaku untuk sekuritar apapun. Sehingga Kamu bisa mengecek asetmu lewat portofolio secara langsung.

Istilah Utama Pada Portofolio di Aplikasi Saham

Ada beberapa istilah yang akan kita temukan dalam cara membaca portofolio saham, berikut ini :

1. Cash On Hand atau Modal

cash on hand atau modal ialah jumlah nominal uang yang telah jatuh tempo. Adapun lamanya waktu pembukuan biasanya T+2, artinya delay 2 hari di hari bursa. Misalnya kita jual atau beli saham pada hari senin, kemudian di haru rabunya modal atau cash on hand pun akan berubah. Adapun contoh lainnya, jika hari jumat terdapat transaksi, maka pada hari selasa biasanya baru diganti. Jadi ada selisih 2 hari bursa.

Sementara nilai penyelesaian dana cash diperoleh berdasarkan modal sesudah dipakai untuk jual maupun beli. Jika melakukan pembelian, maka modal menjadi berkurang. Sedangkan jika jual saham, modal pun akan bertambah. Misalnya Kamu memiliki modal sebesar Rp. 10 juta, kemudian banyak saham seharga Rp, 8 juta, lalu 2 hari lagi akan tampil cash senilai Rp. 2 juta.

Cash biasanya dipakai sebagai batasan penarikan dana atau withdraw ke rekeningmu, jadi Kamu tidak dapat menarik dana melebihi nilai cash. Apabila Kamu baru menjual saham, Kamu pun harus menunggu selama 2 hari lagi supaya dapat ditarik ke dalam rekening pribadi. Selanjutnya apabila hari ini, Kamu membeli saham kemudian melakukan request, maka batas tariknya ialah limit.

2. Limit atau Buying Limit

Buying limit atau limit adalah batas uang yang dapat dipakai untuk pembelian saham. Biasanya limit akan langsung update secara realtime pada waktu itu juga, berbeda dengan cash yang memiliki penyelesaian. Sehingga jika Kamu membeli saham senilai Rp. 1 juta, maka terjadi pengurangan pada modal secara langsung senilai Rp. 1 juta. Selanjutnya jika Kamu menjual saham contohnya Rp. 3 juta, maka akan terjadi penambahan modal langsung senilai tiga juta.

3. Outstanding

Dalam cara membaca portofolio saham ada istilah bernama outstanding, yang artinya dana yang masih belum terselesaikan selama T+2. Dimana nilai outstanding ini merupakan kebalikan cash 2 hari lagi. Apabila outstanding nilainya negatif, ini artinya Kamu mempunyai cash, sementara jika positif ini artinya Kamu memiliki hutang yang harus diselesaikan.

Hutang mesti dibayarkan sebelum waktu jatuh tempo T+3 (3 hari bursa selanjutnya), adapun caranya cukup menambahkan cash. Apabila belum dilunasi sampai akhir waktu/jam bursa, selanjutnya di T+4 atau besoknya akan mengalami force sell saat bursa buka.

4. Total Asset atau Equity

Ini menunjukkan total keseluruhan pada asetmu, yang artinya hasil dari jumlah modal pada T+2 ditambah dengan keseluruhan nilai saham pada saat ini. Misalnya Kamu dulu membeli saham senilai Rp. 10 juta, kini sudah meningkat 20% dan ini artinya portofoliomu menjadi senilai Rp. 12 juta.

Itulah istilah-istilah yang harus Kamu ketahui dan pelajari dalam cara membaca portofolio saham. Bagaimana, sudah paham kan?

Baru Diulas:

Related posts