Cara kerja database server sebenarnya memberikan layanan data yang nantinya akan disalurkan ke dalam program komputer atau PC lainnya dengan memanfaatkan sistem klien server. SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) biasanya menawarkan berbagai macam fungsi basis data server. Sementara beberapa SMBD sangat tergantung dari jenis klien server dalam mengakses database itu sendiri.
Daftar Isi
Cara Kerja Database Server
Bagaiman Database Server Bekerja
Pada dasarnya cara kerja database server sendiri memanfaatkan model client server, yang juga disebut sebagai SMBD (Sebutan Sistem Manajemen Basis Data). Jadi SMBD akan bekerja dengan menyambungkan antara database dengan pengguna atau user. Dengan cara yang satu ini, maka database server bisa langsung berinteraksi bersama keduanya untuk menjalankan tugasnya, seperti membuat data, update data, eksporting data, query data, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasannya :
- Client Server model ialah model sebuah sistem yang berperan untuk membagi proses dalam sistem server sebagai pengolah data dengan klien sebagai pengguna.
- Database server di sini akan mengurangi beban dalam mengakses data yang dilakukan klien server. Database bisa diakses beberapa klien bersamaan, tempat data tersebut diakses atau diubah hanya dari database yang terdapat dalam server (komputer).
- Server tersebut selanjutnya diakses, entah itu melalui sebuah sistem “front end” di perangkat komputer pengguna dengan menampilan data sesuai permintaan atau sistem “back end” pada server lalu menangani berbagai tugas seperti penyimpanan dan analisis data.
- Pada tipe master slave sendiri, database server master ialah lokasi utama dan pusat data.
Manfaat Cara Kerja Database Server
Berdasarkan cara kerja database server di atas, kita bisa simpulkan bahwa database server memiliki beberapa manfaat berikut :
- Dapat mengorganisasi semua tugas untuk disimpan pada satu lokasi saja.
- Bisa menambahkan sistem keamanan data.
- Menyediakan sistem layanan DBMS tempat data di susun.
- Dapat meningkatkan pengambilan dan pencarian data dengan mudah.
- Beberapa client bisa mengakses data tertentu yang disimpan pada database server sekaligus tanpa mengganggu.
Jenis-Jenis Database
Sebenarnya ada beberapa jenis database yang perlu Kamu ketahui, berikut ini :
1. Analytical Database
Jenis database ini berfungsi untuk menyimpan informasi dan data yang diambil berdasarkan operasional dan sistem eksternal database. Biasanya terdiri atas informasi dan data yang telah dirangkum paling diperlukan perusahaan manajemen maupun end user yang lainnya. Biasanya analitis multidimensi database ini sering disebut sebagai manajemen database, database maupun informasi dataase.
2. Operational Database
Operational database menyimpan data yang dibutuhkan secara rinci guna mendukung setiap proses operasi seluruh organisasi/perusahaan. Biasa disebut dengan istilah SADB (Subject Area Database), produksi database dan transaksi database. Contohnya ialah database inventari, database pribadi, akuntansi database, dan database pelanggan.
3. Distributed Database
Jenis ini merupakan database untuk departemen dalam kantor reginal, pabrik-pabrik, kantor cabang, dan lainnya. Database ini sebenarnya bisa mencakup kedua hal atua segmen diantaranya user database dan operasional, sekaligus data yang diperoleh dan dipakai hanya untuk penggina web itu sendiri.
4. End User Database
End User Database sendiri terdiri atas berbagai macam file data hasil pengembangan end user dalam workstation mereka. Adapun contohnya ialah koleksi dokumen spreadsheet, download file dan word processing.
5. Data Warehouse
Data warehouse biasanya menyimpan semua data sekarang hingga di tahun sebelumnya saat data diambil lewat berbagai database sebuah organisasi. Dimana data warehouse ini adalah sumber utama informasi/data yang sudah diperiksa dan sudah terintegrasi. Karenanya bisa dipakai oleh manajer maupu pengguna akhir di semua organisasi profesional.
Rekomendasi Software Database Server Terpopuler
Selain jenis-jenis database, ada beberapa rekomendasi software database server yang dapat dipilih dalam pengolahan database itu sendiri. Berikut diantaranya :
1. MariaDB
MariaDB adalah salah satu software database server yang dikembangkan dengan sistem yang sama seperti MySQL. Maka dari itu, software ini dikembangkan untuk mempertahankan dan menjaga kompatibilitas dari MySQL.
2. MySQL
Server database paling sering populer digunakan ialah MySWL. Perangkat lunak yang satu ini memang sudah begitu populer bagi kalangan programmer karena bersifat open source. Hal inilah yang memungkinkan user dapat mengakses paltform tanpa gangguan apapun.
Di samping itu, keuntungan dari MySQL lainnya ialah bisa dipakai multi user, mendukung lebih banyak sistem operasi dan bersifat jaringan/network.
MySQL adalah server database paling cocok digunakan untuk pengembanga website karena sudah didukung berbagai pilihan bahasa pemrograman, baik itu Java, C, C++, ruby, phyton, PHP, Javascript dan lainnya.
Perusahaan software terkemuka di dunia seperti Facebook, Google dan Adobe sekalipun telah memanfaatkan MySQL untuk keperluan pengolahan database-nya.
3. MongoDB
Rekomendasi database server lainya ialah MongoDB. Cara kerja database server ini dengan sistem cross platform dan bersifat open source. Perangkat lunak ini juga telah populer sebagai sebuah server database yang berkonsep NoSQL. Ini artinya database tanpa menyimpan data berbentuk relational database, dan tanpa memanfaatkan relasi tabel seperti pada sistem SQL.
Namun sebagai gantinya, mongoDB memanfaatkan basis data berstruktur JSON. Sementara penyimpaan database sendiri dilakukan dengan memakai dokumen yang berstruktur JSON dokumen.
Sementara bahasa pemrograman yang digunakannya sendiri, memakai pemrograman Javascript. Sehingga memungkinkan software ini untuk mengoperasikan CRUD, proses agregasi, dan lain sebagainya.
4. SQLite
Kamu juga dapat software database server yang bernama SQLite. SQLite adalah rekomendasi software terbaik bagi Kamu yang memiliki jenis database yang rinci dan terstruktur, seperti data berbentuk kolom dan baris. Di samping itu, software ini juga menyediakan data pada sistem cloud, sekaligus dapat diaplikasikan untuk caching.
5. Oracle Database
Database server yang dapat Kamu pilih lainnya ialah Oracle. Oracle merupakan jawaban terbaik bagi yang ingin mengolah dan menyimpan data dalam jumlah yang besar dan bersifat kompleks.
Database oracle memiliki memori penyimpanan hingga satuan terabyte. Kemudahan download dan kapasitas software yang besar inilah yang membuat banyak orang kerap memilih Oracle untuk keperluan pengelolaan database.
Selain itu, oracle database termasuk salah satu software yang sudah lama muncul, karena pertama kali dirilis sejak tahun 1977 tepatnya di California, Amerika.
Bahkan sampai hari ini, jenis database server ini telah mengalami perkembangan yang signifikan, terutama dari sisi fitur. Di samping itu, Oracle juga menawarkan versi gratis dan berbayar.
Menariknya, Oracle memiliki lisensi yang langsung ditanggung klien dan bukan developer seprti halnya server lain. Jadi, Kamu bisa menjual server dan lisensinya satu paket kepada pembeli/konsumen.
6. Microsoft Access
Sebenarnya server basis data yang satu ini termasuk yang paling mendasar atau basic, sebab ditujukan untuk sistem pengelolaan website personal maupun perusahaan dari skala kecil hingga menengah.
Selain itu, Microsoft Acces telah mendukung berbagai teknik pemrograman dengan berorientasi langsung pada objek. Walaupun terkenal karena penggunaannya yang sederhana, Microsft Acces bisa tetap diaplikasikan untuk mengembangkan aplikasi sederhana dan software yang kompleks.
Baru Diulas:
- Cara Cardless BCA
- Cara Buat Ringtone iPhone
- Cara Blokir Kartu ATM Mandiri
- Cara Cek Memori Hp Samsung
- Cara Copy Link Akun Instagram
- Cara Download Video Youtube Menjadi MP3 Tanpa Aplikasi
- Cara Blokir Iklan di Hp Samsung
- Cara Blokir Nomor Telepon di iPhone
- Cara Daftar BCA Sekuritas
- Cara Apply Kartu Kredit BCA