Cara Ekspor Daun Pisang ke Jepang

Apakah Kalian tertarik dengan cara ekspor daun pisang ke Jepang? Ya, komoditi pisang mulai dari buah hingga daun pisang memang banyak dicari pembeli dar Jepang. Bahkan harga daun pisang di negeri Sakura ini bisa mencapai nominal Rp. 700 ribu. Wow, harga yang fantastis bukan?

Bayangkan saja jika di Indonesia biasanya kita sering melihat banyak daun pisang dijual bebas bahkan dihargai sangat murah, sementara di Jepang sendiri bisa memberikan menghasilkan keuntungan yang sangat besar.

Menurut berbagai sumber, paket yang berisi 3 lembar daun pisang saja harganya bisa mencapai Rp 521.000 di Jepang, paket daun pisang berisi 5 lembar bahkan sampai Rp. 800 ribu. Hal ini tentu sangat timpang jika dibandingkan harga di Indonesia yang hanya dibanderol Rp. 5000 saja untuk tiap 5 lembar daun.

Perbedaan harga yang sangat tinggi inilah membuat masyarakat Indonesia pun tergiur dengan cara ekspor daun pisang ke Jepang. Bahkan sebelumnya, Jepang juga banyak meminta produksi komoditi pisang untuk diimpor ke negaranya dari Indonesia.

Peluang Ekspor Komoditi Pisang di Jepang

Nilai dan volume ekspor untuk produk holtikultura di luar negeri, khususnya komoditi pisang memang semaki meningkat di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya konsumsi pisang di negara Jepang tentu saja dimanfaatkan baik oleh pemerintah Indonesia.

Walaupun Indonesia sendiri menempati posisi ke-10 dalam hal importir komoditi pisang ke negara Jepang, tapi Indonesia saat ini tengah berusaha untuk menambah pasokan buah pisang yang nantinya diekspor ke Jepang. Bahkan pemerintah Indonesia sendiri terus meningkatkan jumlah produksi buah pisang sampai 10.000 ton setiap tahunnya, 10 kali lipatnya dari produksi sebelumnya yan berjumlah hanya 1.000 ton saja.

Sementara untuk daun pisang sendiri mungkin bisa menjadi peluang ekspor yang cukup menjanjikan. Asalkan prosedur cara ekspor daun pisang ke Jepang sesuai dengan permintaan dari importir selaku pembeli. Namun, sebelum membahasnya lebih jauh. Ketahui dulu, apa saja manfaat dan kegunaan daun pisang?

Manfaat dan Kegunaan Daun Pisang Kering

Selama ini, kita mengetahui kegunaan daun pisang yang hanya sekedar sebagai pembungkus makanan saja. Tapi lebih dari itu semua, daun pisang ternyata memiliki banyak kegunaan dan khasiat. Apalagi untuk daun pisang kering, bisa dimanfaatkan menjadi obat herbal.

Bahkan untuk daun pisang yang kering atau biasa disebut sebagai kelaras, memiliki banyak kandungan yang bisa membantu mengobati penyakit-penyakit ringan, mulai dari sakit tenggorokan hingga menurunkan panas/demam.

Adapun kandungan yang terdapat pada daun pisang kering, ialah lignin, polifenol, protein, allantolin, dan hemiselulosa. Jadi wajar jika daun pisang memiliki banyak manfaat, berikut ini :

1. Dapat Menurunkan Panas

Kandungan allantolin yang terdapat pada daun pisang kering bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, kandungan tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi demam pada tubuh.

2. Mengatasi Sakit Tenggorokan

Meminum air rebusan dari daun pisang kering juga manjur untuk mengatasi sakit tenggorokan. Seperti radang tenggorokan, yang membuat kita sulit menelan makanan maupun minuman. Kalian hanya perlu mengkonsumsi air rebusan dari daun pisang yang kering dalam 1 kali saja dalam sehari, bisa meredakan radang tenggorokan.

3. Mengobati Disentri

Daun pisang kering mengandung zataktif alami yang dapat menghentikan peradangan di usus, seperti wasir dan ambeien. Jadi, Kalian hanya perlu mengkonsumsi seduhan daun pisang kering satu kali sehari saja dapat menghentikan terjadinya pendarahan.

4. Sebagai Pembungkus Makanan

Khasiat daun pisang yang satu ini memang paling populer. Karena daun pisang sejatinya digunakan untuk bahan membungkus makanan. Biasanya manfaat ini berlaku bagi daun pisang kering dan basah. Daun pisang dapat digunakan sebagia pembungkus karena bisa menjaga aroma pada makanan. Di samping itu, daunpisang bersifat higienis jika dibandingkan dengan membungkus makanan memakai kertas atau plastik.

5. Bahan Kerajinan Tangan

Daun pisang juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan. Bahkan bisa menjadi produk kerajinan tangan bernilai jual tinggi. Seperti pembuatan ikat pinggang dari daun pisang yang dikeringkan, tas dan lainnya.

Namun di negara Jepang biasanya daun pisang lebih dimanfaatkan sebagai bahan pembungkus makanan yang higienis seperti Chimaki. Chimaki adalah makanan berbentuk kerucut dan biasanya sering disajikan saat perayaan Hari Anak di Jepang.

Cara Ekspor Daun Pisang ke Jepang

Cara Ekspor Daun Pisang ke Jepang
Mengekspor Daun Pisang ke Jepang

Prosedur Mengekspor Daun Pisang ke Jepang

Indonesia memang berhubungan baik dengan negara-negara Asia. Adapun negara-negara di Asia yang sering dijadikan sebagai tujuan ekspor ialah di Jepang dan Korea. Kabar baiknya, untuk kalian yang mempunyai usaha sebagai pemasok daun pisang hingga buah pisang, bisa mencoba merambah pasar ekspor hingga ke Jepang.

Indonesia sendiri sering mengekpor beberapa komoditas di Jepang, seperti karet laam, latex dan minyak kelapa sawit. Selain itu, untuk ekspor besar-besaran sendiri ada komoditi rempah-rempahan, kakao dan kopi.

Jika Kalian tertarik mengekspor daun pisang ke Jepang, Kamu bisa mencoba cara ekspor daun pisang ke Jepang berikut ini. Dimana caranya hampir sama seperti cara ekspor daun kelor. Berikut ulasannya :

1. Menemukan Pembeli yang Cocok

Sebelum melakukan ekspor barang, tentu saja Kalian harus mencari pembeli atau buyer dari Jepang terlebih dahulu. Misalnya saja jika ingin menjual daun pisang ke Jepang, maka Kalian harus mempunyai pembeli atau importir dari Jepang. Baru kemudian bisa melakukan perjanjian kesepakatan jual beli bersama importir/pembeli di sana.

2. Membuat Izin Usaha dan Izin Untuk Ekspor Barang

Cara ekspor daun pisang ke Jepang berikutnya ialah jika Kamu sudah mempunyai importir pasti di Jepang, selanjutnya Kamu harus membuat surat perizinan usaha atau minimal memiliki CV. Baru kemudian membuat legalitas untuk ekspor terhadap komoditas yang ingin dijual.

3. Menyewa Legalitas Ekspor Perusahaan Tertentu

Jika masih belum mempunyai legalitas ekspor, Kalian bisa mencari perusahaan lain yang menyewakan jasa legalitas ekspornya. Misal, jika ingin mengekspor daun pisang ke Jepang, tapi tidak memiliki legalitas ekspor untuk daun pisang, Kalian bisa menyewa legalitas komoditi tersebut di perusahaan lain. Proses ini biasanya bernama undername.

4. Cari Partner Forwarder

Untuk mengekspor barang ke negara Jepang berikutnya ialah kamu perlu mencari partner perusahaan forwarder atau ekspor impor dengan tepat. Adapun kriterianya ialah harus sudah berdiri lebih dari 5 tahun.

5. Tentukan Layanan Pengiriman

Sebenarnya ada beberapa penawaran yang biasa diberikan perusahaan ekspor impor, diantaranya pengiriman ekspor secara port to port, door to door, dan lainnya. Untuk pengiriman port to port, biasanya tanggung jawab ekspor impor dimulai dari Pelabuhan tempat pemberangkatan hingga Pelabuhan negara tujuan, sedangkan pengantaran barang dari gudang di dalam negeri merupakan tanggung jawab kalian, dan setibanya di Pelabuhan Jepang, pengeluaran barang menjadi tanggung jawab importir atau pembeli.

Sementara pegiriman door to door sendiri artinya pengiriman dari mulai pick up daun pisang di gudangmu kemudian dikirimkan menuju gudang pembeli di Jepang.

Penjualan barang ekspor memang memiliki prosedur yang cukup rumit, karena mencakup dua negara. Sehingga sebagai eksportir, Kalian harus bisa memenuhi permintaan importir dan memahami ketentuan ekspor negara tujuan. Itulah beberapa tahapan cara ekspor daun pisang ke Jepang yang harus Kalian lewati. Selamat mencoba!

Ulasan Baru Untukmu:

Related posts