Cara Merawat Baterai Tanam

Cara Merawat Baterai Tanam yang Wajib Kamu Tahu
Cara Merawat Baterai Tanam yang Wajib Kamu Tahu

Artikel kali ini akan mengulas mengenai cara merawat baterai tanam. Kini baterai tanam lebih banyak digunakan pada smartphone. Pasalnya, jenis baterai ini memungkinkan smartphone memiliki body yang lebih tipis dengan tampilan keren.

Baterai merupakan komponen penting dalam yang berfungsi sebagai sumber daya smartphone. Oleh karena itu, sebagai pengguna kita perlu merawat agar kualitas dari baterai terjaga dengan baik. Apalagi jika terjadi masalah pada baterai tanam kita tidak bisa mencopot sendiri dan harus ke tempat service.

Kelebihan Baterai Tanam

Baterai tanam (non-removable battery) kini telah digunakan pada semua jenis smartphone. Jenis baterai yang dipopulerkan oleh iPHone ini memliki beberapa kelebihan dibandingkan baterai yang bisa dilepas-pasang, di antaranya:

  • Teknologi baterai lebih maju

Baterai tanam menggunakan teknologi Lithium-ion (Li-ion) dan lithium-polimer (li-po) yang memungkinkan kapasitas lebih besar dan tahan lama dengan satu kali pengisian daya. Baterai tanam juga memiliki kemampuan menyerap daya lebih cepat. Sehingga pengisian daya akan memakan waktu lebih singkat.

  • Tahan Air

Penggunaan baterai tanam mendukung fitur tahan air. Fitur ini membuat smartphone tetap bekerja normal meski terkena atau terendam air. Penutupan body smartphone menjadi lebih rapat dengan penggunaan baterai tanam sehingga tidak terdapat celah untuk masuknya air.

  • Tampilan Lebih Ramping

Tidak seperti baterai lepasan yang memerlukan rangka plastik khusus, baterai tanam tidak perlu rangka plastik. Sehingga bentuknya lebih ringan dan ramping.

Cara Merawat Baterai Tanam

Cara Merawat Baterai Tanam
Cara Merawat Baterai Tanam

1. Menggunakan Charger Asli

Penggunaan charger berpengaruh pada tingkat keawetan baterai. Pengisian daya baterai tanam hendaknya dilakukan menggunakan charger asli. Dengan kata lain, charger bawaan smartphone yang terdapat dalam box saat kita membeli.

Pasalnya, charger asli telah dirancang oleh pabrik serta disesuaikan untuk mengisi baterai dengan efektif. Charger asli dapat mengisi daya baterai dengan arus yang sesuai. Hal ini membantu dalam menjaga baterai tahan lama.

Apabila charger bawaan mengalami kerusakan atau hilang, kamu bisa menggantinya dengan yang baru. Namun, sebaiknya pastikah bahwa charger baru itu original dari produsen smartphone yang kamu gunakan. Biasanya, harga charger asli memang lebih mahal dibandingkan charger asal-asalan.

2. Mengisi Daya Baterai Sebelum 20%

Tahukah kamu? Rupanya, sering membiarkan smartphone kehabisan daya termasuk kebiasaan yang tidak baik bagi baterai tanam. Apalagi, jika dibiarkan hingga benar-benar habis baru di-charge.

Smartphone sering kali memunculkan notifikasi untuk segera mengisi daya baterai saat sudah mencapai 20%. Notifikasi ini sengaja diatur untuk memberikan saran pada pengguna dan membiasakan kita untuk segera mengisi baterai saat daya sudah 20%.

Membiasakan mengisi daya sebelum kehabisan atau setidaknya pada 20% dapat membantu menjaga baterai tidak cepat rusak dan tahan lama.

3. Menghindari Over Charging

Smartphone memang memilliki fitur untuk memutus daya secara otomatis saat baterai telah terisi penuh. Meski begitu, membiarkan smartphone tetap tersambung dengan charger setelah daya baterai terisi 100% akan membuat baterai tidak awet.

Sebagaimana kekurangan daya berdampak tidak baik bagi baterai, kelebihan daya juga demikian. Over charging dapat menyebabkan komponen baterai tanam cepat rusak.

Hal ini akan membuat kemampuan baterai berkurang secara signifikan serta smartphone menjadi cepat panas. Pada beberapa kasus, baterai menjadi melembung bahkan meledak.

Nah, bagi kamu yang sering mengisi daya baterai lalu ditinggal pergi lama atau tidur, sebaiknya menghentikan kebiasaan ini agar baterai tanam lebih awet.

4. Menghindari Penggunaan Hp selama Pengisian Daya

Kebiasaan buruk yang satu ini sering dilakukan oleh banyak pengguna. Menggunakan smartphone saat sedang di-charge mengakibatkan daya masuk listrik ke smartphone menjadi terhambat.

Penggunaan saat di-charge juga akan membuat pengisian daya memakan waktu lebih lama. Akibatnya, baterai akan menjadi lebih panas. Selain itu, terdapat risiko terjadi kerusakan pada komponen baterai tanam sehingga umur baterai menjadi lebih pendek.

Oleh karena itu, disarankan untuk menahan diri dari menggunakan smartphone selama proses pengisian daya. Apabila tidak ada keperluan urgent, biarkan smartphone mengisi daya tanpa digunakan. Kamu bisa menyesuaikan pengaturan smartphoe menjadi airplane mode atau nenonaktifkan smartphone agar tidak cepat panas.

5. Membatasi Penggunaan Power Bank

Power bank menjadi alternatif pengisi daya selama beraktivitas di luar ruangan. Dengan bentuk yang kecil dan mudah dibawa, power bank memang lebih mobile dan bisa dipakai saat bepergian.

Akan tetapi, power bank menghasilkan arus listrik yang tidak stabil yang mana dapat mempengaruhi komponen baterai. Selain itu, daya yang dikirimkan power bank sering kali tidal sesuai dengan daya yang dibutuhkan.

Oleh karenanya, dianjurkan untuk membatasi penggunaan power bank. Terlalu sering menggunakan power bank bisa mengarah pada terjadinya kerusakan baterai tanam.

6. Mengecek Temperatur Baterai

Temperatur ideal untuk smartphone adalah suhu kamar, yaitu antara 18035 derajat Celcius. Suhu yang terlalu rendah dapat menyebabkan pengurangan kapasitas. Sedangkan suhu yang terlalu panas bisa mengakibatkan kerusakan komponen smartphone.

Oleh karena itu, pastikan meletakkan dan menyimpan smartphone pada tempat dengan suhu kamar. Penggunaan smartphone hendaknya juga dilakukan dengan bijak, bukan digunakan terus menerus hingga menjadi panas.

7. Mengurangi Bermain Game

Apabila kamu termasuk orang yang gemar main mobile game, maka sebaiknya mulai mengurangi atau membatasi waktu bermain. Ada baiknya untuk membatasi waktu bermain misalnya satu atau dua jam saja.

Membatasi durasi bermain bertujuan untuk mencegah baterai tanam pada smartphone menjadi cepat panas dan mengalami kerusakan komponen. Selain itu, sebaiknya kamu tidak bermain secara terus menerus, namun memberikan jeda agar baterai tidak terlalu panas. Membatasi waktu main game dan mengatur jeda akan memungkinkan smartphone kembali ke suhu stabil.

8. Membatasi Frekuensi Pengisian Daya

Baterai tanam pada smartphone memiliki kapasitas daya yang besar. Sehingga dalam pemakaian normal smartphone dapat bertahan seharian tanpa perlu di-charge.

Penggunaan smartphone yang bijak dengan pengisian daya dibatasi hanya satu kali sehari dapat membantu menjaga umur pakai baterai lebih lama.

9. Memperhatikan Pemasangan Aplikasi

Setiap aplikasi yang terpasang akan menambah beban kerja smartphone kamu. Akibatnya, penggunaan daya baterai juga akan bertambah.

Karena itu, ada baiknya untuk lebih memperhatikan aplikasi yang terpasang pada smartphone kamu. Jika tidak perlu, maka sebaiknya jangan menginstal aplikasi. Selain itu, sering kali aplikasi berjalan di latar belakang tanpa disadari.

10. Menggunakan Wi-Fi dan GPS Seperlunya

Membiarkan fitur Wi-Fi dan GPS tetap aktif membuat smartphone bekerja terus menerus, serta mengkonsumsi daya baterai. Apabila hal ini dibiarkan dalam jangka waktu lama maka dapat berdampak negatif terhadap kemampuan baterai tanam smartphone kamu. Oleh karena itu, sebaiknya mengaktifkan Wi-Fi dan GPS saat membutuhkannya saja.

11. Memberikan Waktu Istiharat untuk Smartphone

Perangkat elektronik yang berkerja secara terus menerus sepanjang hari akan menjadi lebih panas. Hal ini juga berarti penggunaan daya baterai tanpa henti. Kebiasaan semacam ini bisa memperpendek umur pakai baterai tanam smartphone.

Disarankan untuk memberi waktu istirahat bagi smartphone dan baterai dengan mematikan perangkat setidaknya satu minggu sekal. Kamu juga bisa mematikan smartphone saat sedang pengisi daya.

Itulah cara mewawat baterai tanam agar umur pakai baterai lebih panjang. Usahakan untuk membiasakan menerapkan hal-hal tersebut. Pasalnya, perbaikan baterai tanam dapat memakan biaya yang tidak sedikit.

Related posts