Deposito atau tabungan berjangka merupakan salah satu produk yang sering kita jumpai dalam perbankan. Definisi deposito sendiri ialah produk simpana berbasis investasi sederhana yang ditawarkan pihak bank dengan menjajikan suku bunga yang tetap dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Mengingat nilai bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan, cara kerja deposito sendiri berisi kesepakatan,dimana selama jangka waktu deposito yang dipilih nasabah, maka pemilik/nasabah tersebut tidak bisa mengakses atau menarik uang yang telah didepositokan.
Selain disimpan dalam mata uang rupiah. Tabungan berjangka tersebut juga ada yang berbentuk valas alias valuta asing, dan biasanya dikenal dengan istilah deposito valas. Adapun waktu yang telah ditawarkan pihak bank sendiri bervariasi, dari 1 bulan, 3 bulan, 5 bulan hingga 24 bulan. Tiap-tiap bank memberikan nilai suku bunga tertentu yang kompetitif kepada para nasabahnya.
Untuk deposito, biasanya pembayaran bunga hanya dilakukan di akhir periode waktu investasi. Lain halnya dengan tabungan biasa, umumnya perhitungan bunga berlangsung setiap hari. Kemudian bunga tersebut langsung dibayarkan di setiap akhir bulan. Mengingat suku bungadan jangka waktunya yang sudah ditetapkan inilah, Kamu bisa menghitung nilai suku bunga deposito yang akan diterima di akhir waktu investasi deposito.
Daftar Isi
Cara Kerja Deposito
Mekanisme Kerja Deposito
Sebenarnya cara kerja deposito sangat simpel, Kamu sebagai nasabah menyerahkan sejumlah dana tertentu kepada bank yang Kamu pilih sebagai deposito dengan nilai suku bunga dan jangka waktu sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak. Lalu pihak bank,akan mengelola uangmu dalam bentuk investasi agar menghasilkan keuntungan.
Adapun sebagai bentuk imbal balik bahwa Kamu telah menyimpan sejumlah uang di bank, Kamu pun akan mendapatkan persentase suku bunga dengan nilai yang sudah ditentukan oleh pihak bank. Lebih singkatnya, cara kerja deposito ini ibarat Kamu meminjamkan sejumlah dana kepada pihak bank dengan jangka waktu yang telah ditentukan.
Sebelum jatuh tempo, Kamu tidak diperbolehkan mengambil uang tersebut. Sebab sudah jelas bahwa cara kerja deposito dengan tabungan biasa sangat berbeda. Akan tetapi jika terpaksa harus mengambil uang tersebut di tengah jalan saat benar-benar urgent misalnya, Kamu akan langsung dikenakan penelti.
denda penalti tersebut tentu saja bisa merugikan, sebab dana yang Kamu miliki justru berkurang karena harus membayar denda. Oleh karena itu, sebelum Kamu memutuskan menyimpan sejumlah uang untuk deposito sebaiknya pastikan dana tersebut adalah dana terakhirmu.
Bagaimana Perhitungan Keuntungan Deposito?
Sebagai bahan pertimbangan, sebelum Kamu memutuskan untuk memilih investasi deposito, Kamu sebaiknya harus mengetahui perhitungan bunga deposito yang akan didapatkan selama waktu tertentu.
Adapun untuk perhitungan laba yang akan didapatkan sebenarnya cukup mudah, adapun cara perhitungannya ialah sebagai berikut :
- Keuntungan/Laba Deposito = Jangka waktu (hari) x nominal deposito x suku bunga/365
- Pajak Deposito = Keuntungan deposito x Persentase
- Pengembalian = Jumlah deposito + (Keuntungan deposito – Pajak)
Contohnya :
Kamu berinvestasi deposito senilai 20 juta dengan jangka waktu selama 24 bulan, dengan nilai suku bunga yang ditetapkan oleh bank 4 % serta potongan pajak senilai 20%. Lalu berapa jumlah pengembalian uangmu sesudah jatuh tempo?
Laba deposito = 4% x Rp. 20 juta x 720/365 = Rp.1.578.082
Pajak deposito = 20% x Rp. 1.578.082 = Rp. 315.616
Pengembalian deposito = Rp. 20 juta + (1.578.082 – 315.616) = RP. 21.262.465
Adapun total keuntungan yang diterima setiap bulannya dalam waktu 24 bulan ialah sebesar RP. 1.578.082 – RP. 315.616 = Rp. 1.262.465
Frekuensi Pembayaran Suku Bunga Deposito
Umumnya, nilai bunga deposito dibayarkan di akhir periode investasi atau jatuh tempo investasi deposito sesuai kesepakatan, sedangkan untuk jangka panjang, biasanya bunga akan dibayarkan per tahun. Ada beberapa opsi pembayaran suku bunga deposito diantaranya :
- Pembayaran bunga tahunan, biasanya bunga akan dibayarkan di setiap akhir tahun.
- Membayar bunga setiap semester, bunga dibayarkan biasanya setiap 6 bulan.
- Untuk pembayaran suku bunga dwi mingguan, bunga akan dibayarkan setiap 2 minggu.
- Membayar bulanan, dengan pembayaran setiap akhir bulan.
- Per kuartal, pembayaran bunga dilakukan setiap 4 bulan sekali.
- Bunga deposito dibayarkan setiap akhir minggu, untuk pembayaran mingguan.
- Jatuh tempo, pembayaran bunga akan dilakukan ketika deposito sudah memasuki jatuh tempo.
Apa Saja Keuntungan Deposito?
Sebenarya jenis investasi berbentuk deposito di bank menawarkan banyak manfaat dan benefit yang dapat diterima oleh nasabah, berikut ini :
1. Suku Bunga Lebih Besar dan Nilainya Tetap
Seperti sudah kita singgung di atas bahwa nilai bunga deposito lebih besar dari bunga Tabungan pada umumnya. Nilai bunga deposito biasanya sekitar 3% – 7%. Dengan nilai bunga yang tetap dan besar inilah, para nasabah dapat memperoleh laba/keuntungan hanya berdasarkan bunga yang telah diberikan.
Akan tetapi, nasabah harus tetap waspada jangan sampai nilai bunga yang diperoleh lebih dari bunga penjaminan sesuai ketetapan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Karena apabila bunganya telah melebihi limit yang ditetapkan maka deposito tersebut kemungkinan tidak terlindungi LPS.
2. Relatif Aman
Menyimpan sejumlah uang dalam bentuk deposito di bank tentu saja lebih aman. Oleh karenanya, deposito kerap dijadikan pilihan bagi masyarakat dalam berinvestasi. Selainitu, deposito dapat dikatakan aman karena uang nasabah telah mendapatkan perlindungan secara resmi dari LPS.
Jumlah dana maksimal tabungan yang telah terjamin lembaga tersebut senilai RP. 2 miliar. Maka dari itu, sebaiknya pastikan uang disimpan melalui deposito harus kurang dari RP. 2 miliar untuk satu kali deposito.
Selain itu, benefit lainya dari deposito ialah tidak tergantung kondisi perekonomian Indonesia dan pergerakan pasar.
3. Tanpa Biaya Administrasi Bulanan
Keuntungan cara kerja deposito sendiri jika dibandingkan tabungan ialah tanpa beban biaya administrasi yang ditetapkan setiap bulan. Sehingga uang utamamu yang terdapat dalam deposito tak akan berkurang sampai waktu jatuh tempo tiba. Sedangkan deposito yang dikenakan pajak biasanya untuk jumlah deposito melebihi Rp. 7,5 juta.
4. Persyaratan Mudah
Persyaratan dalam membuka tabungan rekening deposito sendiri prosedurnya tidak ribet. Kamu hanya perlu mempunyai buku tabungan rekening bank, dengan materai dan KTP saat membuka dan menarik deposito.
5. Bisa Dijadikan jaminan Kredit
Dana depositomu di sebuah bank tidak hanya berfungsi untuk penyimpanan dana saja, tetapi juga dapat dijadikan jaminan kredit. Oleh karenanya, jika Kamu berniat mengajukan pinjaman ke bank, maka depositomu bisa menjadi jaminan kredit.
6. Kebebasan Memilih Jenis Deposito
Biasanya di Indonesia ada 3 jenis deposito, diantaranya deposito on call, deposito berjangka dan sertifikat. Dimana tiap-tiap deposito tersebut mempunyai keunggulan dan karakteristik tersendiri. Namun, diantara ketiga jenis di atas, deposito berjangka adalah pilihan utama sebab jangka waktu investasinya bervariasi.
Selain itu, Kamu dapat memilih opsi deposito berjangka karena proses pendaftarannya sangat mudah untuk investor pemula. Di samping menawarkan jangka waktu yang bervariasi. Namun Kamu juga bisa mencoba jenis deposito yang lainnya sesuai dengan kebutuhan.
Ya, itulah ulasan cara kerja deposito, keuntungan dan cara perhitungan keuntungan deposito yang didapat. Deposito dapat dijadikan pilihan investasi yang tepat untuk merencanakan masa tuamu, di samping cara investasi obligasi dan reksadana. Oleh karena itu, tak ada salahnya mencoba instrumen investasi ini, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.