Merancang power supply adalah salah satu tugas anak teknik listrik pertama yang biasanya bakal dilakukan di perguruan tinggi. Benda ini sangat penting karena power supply yang dalam bahasa Indonesia nya dikenal dengan catu daya ini dapat ditemukan di banyak peralatan modern seperti komputer, kamera IP, sistem kontrol akses, paging IP, dan interkom. Jadi rasanya tidak salah kok untuk belajar tentang cara kerja power supply melalui artikel ini. Ready? Go!
Daftar Isi
Cara Kerja Power Supply
Terserah kamu mau percaya atau tidak, tapi power supply adalah salah satu komponen yang paling diremehkan dari sistem komputer. Pas kamu lihat komputer, kamu pasti memikirkan kecepatan prosesor, memori, penyimpanan, dan kartu grafis. Power supply pasti hampir tidak pernah dipertimbangkan.
Tapi kamu tahu ga sih kalau si catu daya ini gagal, maka tidak ada komponen lain yang akan berfungsi di komputer dengan spek mahadewa manapun. Terkadang bagian yang paling tidak canggih dari sistem itulah yang paling penting. Inilah mengapa kamu harus belajar banyak tentang kinerja power supply sebelum cek spek komputer kamu.
Apa Itu Power Supply?
Power Supply Unit (PSU) adalah perangkat yang mengubah energi dari input daya listrik menjadi daya yang dapat digunakan oleh perangkat jenis komputer. Catu Daya pada komputer biasanya mengubah daya dari daya AC (Arus Bolak-Balik) menjadi daya DC (Arus Langsung), memberikan tingkat tegangan dan keluaran yang tetap, dan mengatur atau mempertahankan tegangan keluaran pada berbagai kondisi beban.
Contohnya, catu daya pada komputer kamu biasanya mengubah arus bolak-balik (AC) 120 VAC menjadi daya arus searah (DC) tegangan rendah pada 5 VDC atau 12 VDC. PSU (Power Supply Unit) juga punya tugas untuk mengatur tegangan keluaran agar tidak berubah lebih dari beberapa persen. Cara kerja power supply juga biasanya mencakup sakelar pembatas arus yang mati (seperti sekering) ketika arus beban terdeteksi terlalu banyak. Aksi ini dilakukan untuk melindungi perangkat dari kerusakan.
Umumnya, power supply dimana-dimana termasuk di mobil listrik terdiri dari empat bagian utama.
- Transformer: Menyesuaikan tegangan AC ke tingkat yang tepat untuk catu daya tertentu
- Rectifier : Mengubah sinyal AC (Alternating Current), sehingga selalu positif (DC)
- Filter: menghaluskan tegangan pada sinyal
- Regulator: menyesuaikan tegangan DC keluaran dan mempertahankan level yang tepat (12 VDC). Komponen ini juga mempertahankan tegangan konstan meskipun ada perubahan beban.
Jenis-Jenis Power Supply
Ada dua jenis power supply yang ada di dunia elektro, linier, dan switching. Catu daya linier memiliki desain yang sederhana dan lebih murah ketimbang varian switching. Tapi meski catu daya switching lebih rumit tetapi opsi ini jauh lebih efisien dan fleksibel.
Power Supply Linier
Catu daya jenis linier ini mencakup transformator besar yang menyesuaikan tegangan input, penyearah, transistor, dan komponen pengatur tegangan. Regulator pada model ini menggunakan lebih sedikit komponen daripada opsi switching. Selain itu, kalau perangkat kamu membutuhkan output daya kurang dari 10W, maka komponen dan biaya produksi opsi linier jauh lebih rendah daripada mengganti catu dayanya sendiri.
Tapi, perangkat power supply yang diatur secara linier rata-rata punya masalah dalam penghematan dimana rasio efisiensinya hanya berkisar antara 30% -60% karena pembuangan panas. Walhasil, kamu juga membutuhkan heat sink, yang pada akhirnya menambah ukuran dan berat perangkat.
Power Supply Switching
Banyak yang mengatakan opsi catu daya yang satu ini memiliki kemiripan dengan cara kerja inverter. Tapi sayang, asumsi ini salah karena model switching menggunakan daya mode aktif. Jenis catu daya ini menggabungkan regulator switching untuk mengontrol tegangan dan arus. Pilihan power supply yang satu ini lebih fleksibel dan jauh lebih efisien daripada catu daya linier. Karenanya, pola power supply ini digunakan dalam interkom, kamera IP, dan masih banyak produk elektronik lainnya.
Power supply mode switching ini dapat menangani berbagai tingkat tegangan dan frekuensi input AC (Alternating Current). Contohnya adalah sebuah produk komputer yang dijual di Jepang di mana dayanya adalah 100 VAC 50 Hz dapat digunakan di Prancis di mana daya 230 Volt pada 50 Hz. Power supply switching mengakomodasi semua sumber daya ini tanpa membebani perangkat lain.
Memperbaiki Cara Kerja Power Supply. Yakin?
Kalau kamu mempertimbangkan untuk membangun atau memperbaiki power supply setelah memahami konsepnya usai membaca artikel ini kamu sepertinya harus pastikan dulu beberapa hal. Pertama, kamu harus menyadari bahwa tegangan dan arus yang ada di banyak catu daya akan sangat berbahaya, dan dapat menimbulkan efek mematikan!
Selain itu, informasi yang diberikan di artikel ini tidak akan cukup untuk membuat kamu memenuhi syarat untuk bekerja dengan aman terutama untuk urusan memperbaiki power supply. Intinya, kamu juga harus memiliki keterampilan dan peralatan untuk bekerja dengan aman, dan sepenuhnya menyadari potensi masalah kesehatan dan keselamatan yang relevan dengan kondisi kamu sendiri. Jadi, jangan coba-coba ya!