Cara menanam cabai bisa dibilang cukup menantang. Karena saat harga pasaran cabai sedang tinggi, komoditas cabai bisa menguntungkan. Sementara itu, jika harga pasaran anjok, budidaya cabai juga bisa sangat merugikan. Walaupun demikian, biasanya ada beberapa faktor yang juga mempengaruhi hal tersebut.
Di Indonesia sendiri ada berbagai macam varietas cabai yang kerap dibudidayakan, diantaranya cabe besar, cabe rawit dan cabe keriting. Diantara ketiga jenis tersebut, ada cabe yang berwarna hijau dan ada pula yang berwarna merah.
Daftar Isi
Faktor yang Berpengaruh Pada Produktifitas Cabai
Seperti yang sudah kita singgung di atas, sebenarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman cabai itu sendiri, diantaranya :
1. Cuaca
Cabe biasanya akan tumbuh baik di area lingkungan dengan tingkat curah hujan sekitar 800-2000 mm setiap tahunnya. Sedangkan kelembaban udara paling tepat untuk tanaman ini ialah 80%.
2. Suhu Optimal
Tanaman cabai juga bisa tumbuh baik apabila ada di lingkungan dengan kisaran suhu 24-28oC. Temperatur tersebut merupakan temperatur yang ideal untuk pertumbuhan cabai sampai bisa menghasilkan buah. Sedangkan jika di tempat yang suhunya terlalu dingin, misalnya di bawah suhu 15oC maka pertumbuhannya bisa bermasalah. Hal ini juga berlaku jika cabai ditanam di area panas yang suhunya mencapai lebih dari 32oC.
Ketika menanam tanaman cabai di musim panas atau kemarau, pastikan cabai mendapat kecukupan air secara optimal. Sebab cabai biasanya sangat mudah mengalami kekeringan bahkan sampai mengalami layu.
3. Intensitas Cahaya Matahari
Cabai adalah tanaman yang memerlukan cahaya matahari optimal dalam sehari di sepanjang tahunnya. Setidaknya, tanaman ini memerlukan sinar matahari hingga seharian penuh, selama 7-8 jam. Tak jauh berbeda dari syarat intensitas sinar matahari dalam cara menanam bunga matahari.
4. Tingkat Keasaman Tanah
Sebaiknya tanaman cabai ditanam di media tanah dengan pH netral, yakni sekitar 6,5-7. Jika tanah yang Kamu pakai untuk media tanam cabai terlalu asam, biasanya daun cabai akan berwarna pucat dan tidak segar. Sehingga, tanaman cabai pun akan lebih gampang terserang hama berupa virus. Di samping itu, tingkat keasaman tanah yang tinggi membuat tanaman ini akan lebih gampang diserang gulma bahkan rumput ilalang.
Cara Menanam Cabai
Panduan Menanam Cabai
Setelah mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai di atas, kita bisa langsung memulai cara menanam cabai denganĀ benar. Ada beberapa langkah yang bisa Kamu ikuti untuk menanam tanaman cabai berikut ini :
1. Memilih Bibit
Di pasaran sendiri ada banyak varietas cabai yang dapat dipilih untuk dijadikan bibit. Pemilihan bibit jenis cabai pastinya dapat disesuaikan kebutuhan. Jika Kmau penyuka sensasi pedas, sebaiknya pilih bibit cabai rawit. Untuk cabai rawit sendiri misalnya, Kamu bisa memakai bibit dari cabai lokal. Sedangkan varietas lainnya, bisa dipilih memakai bibit cabai hibrida atau lokal.
Jika memakai benih dari hasil pembenihan yang dilakukan sendiri, Kamu sebaiknya memilih biji atau bibit dari cabai matang. Cabai yang sudah matang sempurna ialah cabai yang warnanya merah merata secara keseluruhan. Alangkah baiknya pilih bibit cabe dari hasil panen yang keempat sampai keenam.
2. Proses Penyemaian
Cara menanam cabai berikutnya ialah sesudah Kamu memilih cabai yang berkualitas, pastikan melakukan proses penyemaian terlebih dahulu di media tanam. Sebenarnya ada 2 cara yang dapat dipakai untuk penyemaian, diantaranya memakai metode tebar bedenga tau polybag.
Pada benih cabai yang terlalu lama, benih sebaiknya direndam lebih dulu menggunakan air hangat dengan ditambahkan oleh ZPT. Di samping memakai ZPT buatan atau kimia, Kamu juga bisa memakai bawang merah untuk penggantinya. Karena pada bawang merah terdapat kandungan ZPT alami untuk merangsang pertumbuhan pada akar tanaman.
Saat bibit direndam, sebaiknya pisahkan bibit yang mengapung tadi dengan bibit yang tenggelam. Biasanya bibit cabai yang mengapung tak akan bisa tumbuh. Karena itu, sebaiknya pilih bibit cabai yang tenggelam. Kamu bisa merendam bibit cabai dalam waktu yang lama karena bibit lebih sulit tumbuh langsung pada media tanam.
Maka dari itu, harus dilakukan perendaman terlebih dahulu agar mempercepat proses perkecambahan. Sedangkan pad abibit baru, Kamu dapat menyemainya secara langsung. Proses penyemaian sendiri dilakukan dengan cara memasukkan biji pada kedalaman 0,5 cm ke tanah. Lalu tutup menggunakan media tanam, baik dari sekam atau tanah. Media persemaian dapat menggunakan campuran tanah dengan arang sekam atau kompos.
Kamu bisa menggunakan rasio perbandingan 2:1:1. Apabila tidak menggunakan arang sekam, pakai tanah yang dicampur kompos melalui rasio 1:1.
3. Proses Pengolahan Tanah
Bagi yang menanam langsung di atas tanah, pakai lahan yang tanahnya mempunyai tingkat porositas baik dan tanah gembur. Metode penanaman cabai langsung di atas tanah diawali dengan cara mempersiapkan tanah agar bisa ditanami oleh cabe. Kamu hanya perlu mencangkul tanah sampai kedalaman sekitar 20-40 cm. Sebaiknya singkirkan akar tanaman lain, gulma, atau batu yang ada di sekitar lahan.
Buat bedengan memakai cangkul dengan ketinggian 30-40cm, lalu buat bedengan melalui jarak antara tiap bedengan dengan lebar 60cm. Sementara panjang maksimal bedengan ialah 15 meter. Lalu buat drainase atau pembuangan air yang baik agar tanaman tak tergenang air. Karena tanaman yang tergenang akan lebih gampang membusuk.
Supaya tanah menjadi lebih subur, campurkan tanah bersama pupuk kandang pada tiap bedengan dengan merata. Kamu juga dapat menambahkan campuran tanah dengan KCL 200 kg/ha dan pupuk urea 350 kg/ha selain penambahan pupuk kandang.
4. Proses Menanam Cabai
Cara menanam cabai selanjutnya sesudah melewati proses penyemaian ialah dengan memakai bibit cabai yang sudah disemai sekitar 25-30 hari lamanya. Adapun waktu ideal penanaman sebaiknya di sore hari. Tujuannya supaya tanaman cabai tidak gampang layu jika ditanam pada pagi hari, sebab pada pagi hari tanaman akan terkena cahaya matahari secara langsung.
Untuk hasil optimal, Kamu bisa menerapkan mulsa plastik perak berwarna hitam di bagian atas bedengan. Adapun tujuannya ialah mencegah erosi terjadi pada bedengan. Di samping itu, tujuan lainnya ialah dapat menjaga kelembaban dan mengendalikan gulma.
Di setiap bedengan, Kamu bisa membuat lubang untuk tanam sekitar 2 baris. Silahkan buat jarak di setiap lubang, sekitar 60-70 cm. Sebaiknya lubang tanam dibuat zig-zag atau tidak sejajar.
5. Proses Panen Cabai
Cara menanam cabai terakhir ialah proses panen cabai. Panen cabai sendiri biasanya tegrantung dari varietas cabai yang ditanam. Untuk cabai merah, Kamu sudah dapat memanen buahnya setelah usianya mencapai 75-85 hari. Ketika memanen, Kamu bisa melakukannya sampai 2-5 hari sekali. Adapun dalam pemanenan cabe, sebaiknya buah yang dipetik sampai ke tangkai supaya usia penyimpanannya semakin lama.
Ya, itulah 5 tahapan cara menanam cabai dengan benar yang harus Kamu ketahui. Berdasarkan tahapan proses di atas, budidaya cabai memang tidaklah mudah. Namun tak ada salahnya jika Kamu mencobanya, karena membudidayakan tanaman ini tidak akan rugi jika Kamu benar-benar bisa mengelolanya dengan baik!