Sederhananya, inverter ialah sebuah rangkaian elektronika yang diaplikaskan guna mengkonversikan arus tegangan DC (tegangan searah) ke dalam arus tegangan AC (bolak-balik). Jadi bisa disimpulkan jika cara kerja inverter ini kebalikan sistem power supply dari converter, seperti power supply sederhana, charger Hp, dan lainnya.
Inverter tak hanya berfungsi mengubah/mengkonversi arus tegangan saja, melainkan juga untuk menaikkan atau menurunkan tegangan. Inilah alasan kenapa inverter dapat menghasilkan tegangan keluaran (output) sesuai kebutuhan.
Daftar Isi
Mengenal Teknologi Inverter
Biasanya power Inverter sendiri sering dikenali dalam Uninterruptible POwer Supply atau UPC hingga AC inverter yang terbaru. Diantara jenis inverter ini ada lagi pembagian klasifikasi outputnya, seperti 1 phasa maupun 3 phasa. Kamu harus tahu bahwa inverter tidak dapat menghasilkan listrik AC namun hanya berguna untuk mengkonveersi tarus tegangannya saja.
Fungsi Inverter
Seperti yang sudah kita jelaskan sebelumnya bahwa inverter berfungsi untuk mengubah arus tegangan DC menjadi AC. Dimana perubahan tersebut dapat dilakukan melalui konversi kecepatan pada motor ACdengan mengubah frekuensi pada outputnya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa inverter tersebut bersifat multifungsi bisa mengubah arus tegangan AC ke tegangan DC, kemudian mengembalikannya ke AC.
Aplikasi inverter sendiri sudah banyak diterapkan dalam otomatisasi idustri, biasanya aplikasi inverter terpasanga dalam proses lienar dengan “parameter yang dapat diubah-ubah”. Adapun maksud dari linear di sini ialah bentuknya sama seperti sistem axis “servo” atau grafik sinus.
Apa Saja Jenis-Jenis Inverter?
Sebelum kita membahas cara kerja inverter, tentu saja kita harus tahu jenis-jenis inverter itu sendiri. Dalam aplikasinya, inverter memiliki beberapa jenis yang dapat Kamu ketahui berikkut ini :
1. Solar Inverter
Jenis inverter ini biasanya difungsikan untuk mengkonversi tegangan DC pada baterai/aki maupun solar panel ke dalam tegangan AC. Dimana sebagian dari solar inverter telah dilengkapi oleh battery charger.Kebanyakan teknologi pengisian baterai dalam inverter termasuk ke dalam kategori MPPT.
2. Variable Speed Drive
Inverter ini adalah gabungan dari inverter dan rectifier, hanya saja tidak lengkapi oleh baterai. Adapun tujuan mengubah tegangan AC ke DC adalah untuk dilakukan proses digitizing ada gelombang tegangan DC, agar frekuensinya bisa diatur. Sesudah diatur, dapat dilakukan konversi lagi ke dalam tegangan AC agar perangkat listrik berjenis induksi dapat digerakkan. Contohnya seperti pada motor listrikdan lainnya. Melalui perubahan frekuensi inilah, kecepatan putar pada rotor motor listrik bisa berubah melalui perbandingan lurus.
3. UPS (Interruptible Power Supply)
UPS adalah gabungan antara inverter dan rectifier bersama stabilizer. Kita tahu bahwa inverter adalah perangkat pengubah tegangan DC ke dalam AC, sedangkan rectifier sendiri perankat yang dapat mengubah arus tegangan AC ke dalam DC. Perangkat rectifier biasanya dgunakan untuk pengisian tegangan dalam baterai, sementara inverter sendiri untuk mendischarge tegangan pada baterai ke dalam tegangan PLN. Stabilizer sendiri berfungsi menstabilkan tegangan yang terdapat dalam rectifier, karenanya baterai bisa berisi tegangan secara optimum.
4. Portable Inverter
Dalam aplikasi kendaraan roda empat misalnya, jika kita ingin memanfaatkan tegangan AC seperti untuk charge HP/laptop, maka diperlukan car inverter atau portable inverter. Hanya saja kelemahan car inverter biasanya memiliki kapasitas output yang kecil, kurang dari 200 W saja.
Akan tetapi, mengingat satu dayanya bersumber pada aki mobil, jadi jika digunakan atau diambil secara bersamaan dengan daya untuk keperluan operasional mobil, bisa memicu kerusakan pada aki mobil. Selain itu, biasanya inverter tersebut hanya modified square wave atau square wave saja tanpa pure sine wave.
Kegunaan Inverter
Kamu juga harus mengetahui kegunaan dan manfaat inverter. Berikut beberapa manfaat inverter, diantaranya :
1. Terhubung Pada Aki Mobil
Salah satu manfaat inverter ialah biasanya pada power inverter yang terdapat dalam mobil. Kamu dapat memperoleh tegangan sebesar 220 Volt 50 Hz rumah tangga pada power inverter. Kamu bisa memilih pure sine wave dengan harga lebih mahal dan inverter modified sine wave dengan harga terjangkau.
Keduanya cocok untuk pemakaian umum, namun sayangna inverter modified sine wave memilliki kekurangan yaitu suaranya yang bising. power inverter biasanya dapat diaplikaskan untuk pengisian daya peralatan pada mobil, seperti tablet, kamera, lemari es yang ada dalam mobil, lampu, dan lain sebagainya.
2. Terhubung Pada Mobil Listrik
Mobil listrik/elektronik mempunyai komponen DC-DC. Hal itu jugalah yang dinamakan konverter arus DC. Jenis konverter ini memerlukan tegangan input sebesar 48 volt dan memiliki tegangan output sebesar 12 volt, sehingga kamu cukup membeli inverter yang berdaya DC12V.
Alangkah baiknya membeli satu yang tegangan inputnya sebesar 48v, namun sulit mendapatkannya serta mudah mengakibatkan kelebihan beban sebab arus maksimalnya sebesar 10 Ampere. Bila memungkinkan, Kamu harus memakainya bersama konverter tegangan khusus yang menyediakan daya pada invertermu.
3. Terhubung Pada Perangkat Elektronik
Cara kerja inverter juga bisa kita lihat pada perangkat elektronik. Kamu bisa menghubungkan inverter daya pada perangkat elektronik, diantaranya seperti televisi, tablet maupun pemutar CD.
Umumnya inverter dihubungkan pada pemantik api mobil kemudian daya akan diputuskan secara otomatis saat arus di atas DC 12V
Cara Kerja Inverter
Bagaimana Cara Inverter Bekerja?
Untuk lebih memahami inverter, tentu saja Kamu harus mengetahui bagaimana cara kerja inverter itu sendiri. Berikut penjelasannya :
1. Perhatikan Penggunaan Kabel
Cara kerja inverter yang pertama ialah tetap memperhatikan penggunaan kabel. Mengingat kabel berguna untuk menghantarkan listrik, Kamu tentu saja harus menggunakan daya yang sesuai dengan komponen perangkat inverter lainnya. Akan percuma jika komponenmu ternyata sudah sesuai dengan susunan rangkaian invereternya namun kabelnya tidak.
Hal tersebut bisa membuat output yang dihasilkan menjadi lebih kecil atau tidak maksimal. Akan tetapi jika kita menggunakan kabel yang memiliki daya sesuai atau cocok, maka Kamu dapat memperoleh output maksimal.
2. Mofset Mengubah Arus Listrik DC ke AC
Mofset termasuk komponen yang berperan untuk mengubah arus listrik dari DC ke AC. Saat sumber daya listrik memasuki skring atua fuse, setelahnya akan dialirkan menuju mofset dalam tegangan rendah secara berurut. Sesudah itu, mofset akan mengubah alirannya ke AC untuk kemudian dialirkan menuju trafo agar tegangan listriknya menurun.
3. Trafo Menurunkan Tegangan Listrik AC
Trafo berguna menurunkan tegangan listrik AC yang telah dialirkan mofset. Pada trafo, sesudah fungsinya tersebut berjalan untuk kemudian menghasilkan arus AC, ia akan mengalirkannya menuju Dioda.
4. Dioda Memberikan Arus Listrik AC Kembali
Cara kerja iverter selanjutnya berlangsung dalam Dioda. Dioda berguna untuk memberikan arus listrik AC kembali dan akan diteruskan menuju kapasitor. Selanjutya kapasitor akan mendukung ketika timbul daya kejut kemudian Dioda akan menyuplainya.
Arus listrik pada kapasitor tersebut akan diterima menuju mofset degan tegangan tinggi untuk mengubah kembali arus AC. Dimana arus listrik AC tersebut yangd ikontrol sebuah regulator gelombang atau drive. Sesudah arusnya melewati seluruh komponennya, sehingga akan muncul daya yang sesuai jenis invertermu.
Nah, itulah ulasan tentang cara kerja inverter, jenis-jenis dan manfaatnya. Selain itu, Kamu juga bisa melihat cara kerja AC inverter yang juga memanfaatkan perangkat inverter.