Saat berkendara, keselamatan adalah faktor terpenting yang harus diperhatikan. Dalam mobil, kita harus tahu cara kerja fitur keselamatan, salah satunya yang sering digunakan ialah Air Bag System. Dimana sistem ini sebenarnya telah diperkenalkan sejak tahun 1970-an oleh General Motors yang awalnya bernama restrain system atau ACRS. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja airbag itu sendiri?
Daftar Isi
Mengenal Sistem Keamanan Airbag
Istilah lain dari airbag ialah Supplementary restraint System, Supplemental Inflatable restraint dan Air Cushion Restrain System. Sistem keamanan dan keselamatan untuk kendaraan roda empat ini dapat melindungi penumpang sekaligus pengemudi ketika terjadinya benturan yang keras.
Pemakaian airbag bisa membantu melindungi area dada, kepala, dan leher. Air bag ini akan mengembang pada bagian kemudi, sisi pintu dan dashboard. Biasanya tergantung dari tipe airbag itu sendiri.
Selain itu, airbag termasuk ke dalam jenis pasive safety system, sebab fungsi airbag sendiri tidak untuk mencegah terjadinya kecelakaan, melainkan berfungsi untuk meringankan terjadinya cedera ketika kecelakaan.
Komponen Pada Sistem SRS Airbag Mobil
Ada beberapa komponen yang terdapat pada sistem SRS airbag itu sendiri, diantaranya :
1. ABS Control Module
Sistem ini berguna untuk menerjemahkan sinyal vibrasi/getaran pada sensor collison. Dimana module tersebut nantinya menganalisa seberapa parahnya kecelakaan menurut getaran atau vibras yang dikirim. Kemudian analisa tersebut akan dijadikan patokan dalam mengaktifkan inflator menjadi aktuator.
2. Sensor Collison
Sensor ini mendeteksi terjadinya kecelakaan menurut vibrasi yang dihasilkan. Pada sebuah kendaraan roda empat, bisa saja terdapat sensor collison lebih dari satu. Tergantung pada jumlah titik komponen airbag. Sensor ini biasanya berada di bagian depan kendaraan.
3. Bag Inflator
Bag inflator biasanya tersembunyi di dasboard dan roda kemudi. Saat dialiri oleh arus listrik, komponen inflator akan mengembang.
4. Diagostic Monitoring Unit
Komponen yang satu ini berguna untuk melakukan pengecekan seluruh sistem pada rangkaian airbag, apakah berfungsi dengan baik atau tidak ketika kendaraan dinyalakan pertama kali. Oleh karena itu, saat kantung udara pada airbag telah mengembang akibat terjadinya kecelakaan, maka mau tak mau Kamu harus membawanya ke bengkel airbag khusus untuk menyetel ulang perangkat ini.
5. Kumparan Koneksi
Komponen ini berguna untuk menghubungkan antara setir dengan perangkat airbag. Namun komponen tersebut tidak ada di seluruh bagian airbag. Sebab produsen biasanya hanya meletakkan beberapa komponen koneksi pada airbag bagian samping pengemudi.
Akan tetapi, pada beberapa tipe mobil biasanya komponen ini diletakan di sisi penumpang dengan airbag untuk keamanan dan keselamatan penumpang pada kursi bagian belakang.
6. Kantong Udara
Di samping komponen-komponen yang telah disebutkan di atas, komponen yang tak kalah penting pada sistem airbag kendaraan ialah kantong udara. Kantong udara tersebut adalah komponen yang berperan menjadi tas yang nantinya akan mengembang.
Dimana, proses mengembangnya komponen ini terjadi sesuai dengan perintah sensor crash. Selain itu, komponen pada sistem kantong udara pada airbag akan mengembang di bagian depan atau samping pengemudi maupun penumpang.
Kantong udara tersebut biasanya terbuat dari material nilon yang dilapisi perisai panas. Maka dari itu, saat temperatur panas tinggi ketika terjadinya kecelakaan, maka kantong udara tetap mengembang.
7. Wiring Harness
Wiring Harness berfungsi sebagai sebuah rangkaian kabel yang menghubungkan seluruh komponen pada sistem airbag mobil. Komponen yang satu ini harus benar-benar dijaga kondisinya, karena ketika ada satu unit kabel putus, semua sistem pada airbag kendaraanmu pun tak akan bekerja sebagaimana fungsinya.
8. Lampu Indikator
Hampir seluruh kendaraan roda empat yang memiliki airbag akan dilengkapi oleh lampu indikator, biasanya terletak di panel instrumen. Secara otomatis, lampu indikator pada airbag akan menyala saat kendaraan dinyalakan serta ketika diagnstic monitoring mulai bekerja.
Jika terjadi kegagalan pada sistem airbag sesudah pemeriksaan selesai, lampu indikator pun akan tetap menyala. Apabila tidak terjadi masalah apapun, lampu ini juga secara otomatis akan mati.
9. Cover
Komponen sistem airbag mobil terakhir ialah cover. Dimana fungsi utamanya yaitu dijadikan sebagai penutup pada kantung udara komponen airbag. Cover airbag biasanya dilengkapi oleh cap airbag untuk memberitahukan jika bagian tersebut memiliki airbag didalamnya.
Cara Kerja Airbag
Prinsip Kerja Airbag Untuk Melindungi Penumpang
Ada beberapa tahapan prinsip kerja airbag yang digunakan untuk melindungi penumpang saat terjadi benturan atau kecelakaan. Diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Sinyal dari Module Control
Dalam cara kerja airbag, Otak Airbag atau module control ialah perangkat komputer kecil untuk menerima berbagai sensor yang berbeda saat kecelakaan. Kemudian memutuskan mana komponen airbag yang akan dipakai. Modul tidak bisa mengeluarkan airbag, apabila hanya menerima 1 sinyal saja. Modul harus memiliki 2 atau beberapa sinyal dari berbagai sensor agar dapat memancing airbag keluar.
2. Sinyal Arming Sensor
Cara kerja airbag kedua, sinyal akan diberikan Arming sensor dan biasanya terletak di bagian dalam mobil, untuk mendeteksi terjadinya penurunan kecepatan dengan tiba-tiba. Jika kotnrol module yakin bahwa telah terjadi tabrakan yang parah, maka module tersebut akan langsung mengirimkan sinyal pada Squib inflater. Biasanya dikenal sebagai igniter, yaitu sebuah perangkat listrik dengan kabel jembatan yang tipis.
3. Tahap Pengisian Airbag
Saat aliran listrik mengalir lewat kabel tersebut, maka kabel pun akan menjadi panas. Kemudian akan membakar propelan pada airbag yang biasanya terbuat dari bahan Natrium Azida. Dimana Natrium Azida ini bersifat mudah terbakar serta dapat menghasilkan Nitrogen. Nitrogen inilah yang selanjutnya akan mengalir lewat filter, kemudian airbag mulai terisi oleh nitrogen tersebut atau menggembung.
4. Tahap Pengempisan Airbag
Jika kepala pengemudi sudah mengenai airbag, alat keselamatan ini pun secara perlahan mulai mengempis, dan memungkinkan pengemudi langsung dari kendaraan. Dengan gas yang keluar lewat lubang-lubang berukuran kecil. Adapun bahan pebuatan awan asap sediri yang memenuhi mobil berupa bedak talkum atau tepung jagung. Biasanya awan asap inilah yang dipakai untuk mencegah agar airbag tidak lengket saat terlipat di bagian dalam.
Sebenarnya nitrogen yang dihasilkan lewat lubang-lubang berukuran kecil tersebut tidak berbahaya. Kamu cukup membuka jendela atau pintu supaya asap dan gas bisa keluar.
Cara Kerja Airbag Samping
Selain itu, umumnya cara kerja airbag samping akan berbeda dari air bag di bagian depan. Biasanya airbag samping memakai gas simpanan terdiri atas silinder yang terisi oleh compressed argon gas sekitar 3000-4000 Psi. Kontrol modul akan memberi sinyal pada igniter untuk melelehkan bladder di dalam silinder. Gas Argon selanjutnya mengisi airbag. Penggunaan Argon sendiri sama seperti gas Nitrogen yang tidak berbahaya.
Itulah penjelasan tentang komponen-komponen dan cara kerja airbag system dalam kendaraan roda empat. Selain cara kerja AC mobil untuk kenyamanan, tentu penting juga mempelajari dan memahami airbag system bekerja saat terjadinya kecelakaan. Selain itu, Kamu harus tahu jika sistem airbag biasanya hanya aktif jika terjadi benturan keras saat terjadi kecelakaan mobil dan ketika mobil melaju pada kecepatan minimal sebesar 25 km/jam.