Cara Kerja AC Mobil

Cara kerja AC mobil pada dasarnya tak jauh berbeda dari cara kerja AC pada umumnya. AC mobil diletakkan di kabin mobil untuk menemani perjalananmu agar memberikan kesegaran dan kesejukan di sepanjang jalan. Sistem kerja AC mobil sendiri tak terlepas dari komponen-komponen yang terdapat di dalamnya dengan fungsi yang berbeda. Berbagai komponen AC tersebut memberikan peranan penting untuk menghadirkan udara yang sejuk pada kabin mobil.

Selain itu, cara kerja AC mobil biasanya melibatkan komponen-komponen yang umumnya terdiri atas 2 bagian, diantaraya bagian yang berguna untuk meningkatkan dan menurunkan tekaan. Melalui kedua komponen yang ada tersebut, proses penyerapan panas dan penguapan bisa berlangsung sempurna. Ketika AC dinyalakan, maka udara pada kabin mobil akan bergerak dan melakukan sirkulasi terus menerus melalui evaporator lewat blower kabin.

Lalu udara paas pada kabin akan diserap evaporator, kemudian diembuskan oleh blower kembali berbentuk hawa dingin. Supaya temperaturnya dalam kondisi yang ideal, Kamu bisa memasang thermostat atau pengatur suhu. Jika ingin tahu lebih jelas cara kerja AC mobil, simak panduannya berikut!

Cara Kerja AC Mobil

Cara Kerja AC Mobil
Kerja AC Mobil

Bagaimana AC Mobil Bekerja?

Berdasarkan cara kerja AC mobil, pendinginan pada AC terbagi ke dalam 3 bagian penting, diantaranya proses sirkulas udara, sirkulasi pada refrigerant, dan kelistrikan.

Sistem Sirkulasi Udara Mobil

Sirkulasi udara di dalam mobil, terbagi lagi ke dalam 2 bagian, diantaranya sirkulasi di luar kabin dan di dalam kabin. Dimana kedua bagian ini memakai kipas atau blower untuk proses sirkulasi udaranya.

1. Sirkulasi Dalam Kabin

Sirkulas udara yang berlangsung di dalam kabin, biasanya melibatkan set unit sistem pendingin. Umumnya terdiri atas katup ekspansi, atas blower dan evaporator yang terletak di belakang dashboard. Unit evaporator sendiri adalah alat yang berguna untuk menyerap hawa udara panas di sekitarnya.

Biasanya unit ini terbuat dari material aluminium bersisip dan berongga, sampai menghasilkan hawa udara dingin, dibawah temperatur 5oC. Pada evapoerator, terdapat gas refrigerant yang temperaturnya cukup rendah, sebagai hasil dari penurunan tekanan dari katup ekspansi yang dilepaskan.

Komonen yang lain yang ikut bekerja mengendalikan sirkulasi udara pada kabin ialah blower. Dalam hal ini, udara pada kabin akan diisap blower sebelum melalui evaprator, sampai temperatur yang dihasilkan pada kabin mobil lebih dingin menyesuaikan pengaturannya.

Mengingat sirkulas udara pada kabin memungkinkan menempelnya kotoran dan debu. Maka, evaporator harus dibersihkan secara berkala. Akan tetapi, soslusi lainnya ada juga yang memberikan filter udara agar debu dan kotoran tersaring. Dengan demikian keluaran udara dari unit evaporator sudah dalam kondisi bersih.

2. Sirkulasi Udara di Luar Kabin

Sirkulasi di luar kabin dalam cara kerja AC mobil melibatkan komponen-komponen tertentu pada AC, seperti kipas, filter dryer, kompresor dan kondensor. Kondensor ini berguna melepaskan kalor/panas refrigerant, selain menjadi tempat sirkulasi udara yang ad adi luar kabin. Sementara panas dalam kondensor biasanya disebabkan oleh tekanan refrigerant dari kompresor. Kipas atau extra fan sendiri adalah akat sirkulasi udara yangt erdapat dalam kondensor. Kondensor sendiri biasanya berada di depan radiator atau pendingin mesin.

Sirkulasi Refrigerant

Cara kerja AC mobil selanjutnya masuk ke sirkulasi refrigerant. Apa itu refrigerant? Komponen ini adalah bahan pendigin bersirkulasi melalui filter, kondensor, dryer, evaporator, katup ekspansi, serta kompresor. Terjadinya sirkulasi refrigerant sendiri akibat tekanan yang berasal dari kompresor. Refrigerant tersebut tak akan berkurang saat terjadi kebocoran, misalnya kebocoran pada seal, pipa-pipa, hingga komponen lainnya.

Ketika melalui komponen-komponen tersebut, refrigerant biasanya mengalami perubahan temperatur, tekanan dan betuknya. Sirkulasi refrigerant inilah yang biasa dinamakan sebagai istilah siklus refrigerasi kmpres uap. Menurut skema kerja freon/refrigerant, proses kerja dari sirkulasi refrigerant dibagi ke dalam 4 tahapan, berikut ini!

1. Tahapan Kompresi

Biasanya proses kompresi akan dimulai saat refrigerant atau freon meninggalkan unit evaporator. Kemudian refrigerant memasuki kompresor melewati intake, yaitu pipa pada saluran masuk. Namun sebelum memasuki kompresor, refrigerant tersebut masih bertekanan dan bertemperatur rendah, serta berbentuk gas.

Sesudah melewati kompresor, refrigerant tetap berwujud gas, hanya saja temperatur dan tekanannya lebih tinggi. Sehingga kompesor bisa mengisap gas dengan mudah sekaligus dapat menekan refrigerant sampai terjadi perubahan suhu dan tekanan kondensasai refrigerant.

2. Tahapan Kondensasi

Selain tahapan kompresi, cara kerja AC mobil juga meliputi proses kondensasi. Dimana proses ini dimulai saat refrigerant meninggalkan unit kompresor. Jadi, refrigerant yang berbentuk gas, bertemperatur dan bertekanan tinggi akan dialirkan ke dalam kompresor. Lalu refrigerant akan terkonversi dari bentuk gas ke cair di dalam kondensor. Panas dari refrigerant dipindahkan ke dalam udara pada luar pipa kondensor.

Untuk efektivitas proses kondensasi, dipakailah yang namanya kipas atau extra fan, dengan begitu udara luar bisa diembuskan di permukaan pada pipa kondensor. Sehingga panas dalam refrigerant bisa dipindahkan dengan mudeh ke udara luar. Sesudah melalui kondensasi, refrigerant tadi akan berubah wujud ke dalam cair dalam kondisi temperaturnya lebih rendah namun tekananya tetap tinggi.

Kemudian, refrigerant berwujud cair tadi memasuki filter dryer atau saringan, agar kotoran bisa disarig sebelum menuju komponen berikutnya. Langkah selanjutnya ialah refrigerant akan mengalir ke dalam katup ekspansi.

3. Tahapan Penurunan Tekanan

Penurunan tekanan refrigerant terjadi saat refrigerant meninggalkan filter dryer dan kondensor sebelumnya. Pada katup ekspansi, akan terjadi penurunan tekanan, dan refrigerant keluar dalam kondisi tekanan rendah. Di samping itu, katup tersebut berfungsi untuk mengendalikan aliran refrigerant yang ada diantara 2 sisi tekanan berbeda, yakni tekanan rendah dan tekanan tinggi.

Dalam proses ini, biasanya refrigerant akan berubah berbentuk upa jenuh dengan tekanan dan suhu yang rendah. Cara kerja AC mobils lanjutnya, freon atau refrigerant tadi dialirkan ke dalam evaporator.

4. Tahapan Evaporasi

Evaporasi biasanya terjadi saat refrigerant memasuki evaporator. Pada awal proses tersebut, refrigerat yang masih berbentuk kabut atau uap jenuh, bertekanan dan bertemperatur rendah. Kemudian kondisi refrigerant tersebut digunakan untuk mendinginkan hawa udara luar melalui permukaan evaporator.

Supaya lebih efektif, dipakai blower agar sirkulasi udara panas di kabin bisa melalui evaporator Adapu proses yang ada dibalik pendinginan udara pada kabin ialah proses penangkapan kalor/panas refrigerant yang temperaturnya lebih tinggi daripada refrigerant di dalam evaporator. Hal ini dikarenakan menyerap kalor udara pada kabin kendaraan, maka refrigerant berwujud kabut/uap jenuh berubah berbentuk gas. Kemudian refrigerant mengalir ke kompresor. Tahapan proses ini biasanya terjadi berulang hingga suhu di kabin kendaraan sesuai settingan-nya.

Sistem Kelistrikan

Dalam cara kerja sistem kelistrikan AC mobil, Kamu bisa perhatikan diagram proses kelistrikan berikut ini :

  • Hidupkan atau nyalakan ignition switch.
  • Blower switch dalam keadaan menyala (ON)  menyebabkan heater relay untuk memutar bagian motor blower serta mengalirkan arus listrik.
  • Ketika switch AC dalam kondisi ON, maka amplifier bekerja.
  • Amplifier ini bekerja untuk mengeluarkan arus pada magnetic clucth relay serta engine ECU. Tahapan ini terjadi apabila pressure sqitch bekerja pada tekanan sesuai standar.

Nah, itulah tahapan cara kerja AC mobil secara detail dan beberapa komponen yang mempengaruhi prinsip AC mobil saat beroperasi.

Related posts