Cara Kerja HDD

HDD atau Hard disk drive adalah tempat peyimpaan sekunder dalam satu sistem perangkat komputer, yang mana data yang disimpan berbentuk magnetik yang terdapat  dalam piringan metal berputar. Cara kerja HDD sendiri sebagai tempat penyimpanan data utama pada sebuah komputer. Adapun data tersebut disimpan pada lingkaran konsetris disebut juga sebagai track. Dimana setiap track akan dibagi ke beberapa segmen dan disebut sebagai sector.

Mengenal Hard Disk Drive

Hard Disk Drive atau HDD merupakan salah satu eprangkat keras yang dipakai untuk penyimpanan data dalam sebuah komputer atau laptop. Sistem operasi, perangkat lunak dan berbagai macam file yang terdapat dalam laptop disimpan lewat HDD.

Bagi para pengguna OS Windows tentunya sudah familiar dengan istilah drive C. Dimana drive ini bersifat default dan umumnya dipakai Microsoft Windows. Selain itu, Drive C adalah partisi utama pada hard drive dalam komputer. Umumnya penggunaannya ada dalam beberapa drive tak hanya Drive C saja, seperti Drive E dan Drive D.

Adapun pembagian partisi biasanya berguna supaya saat laptop harus diinstal dan mengalami kerusakan. Sehingga file yang disimpan di lular drive C tak akan hilang. Ada beberapa macam hardware yang sudah diproduksi,biasanya tergantung dari jenis komputernya itu sendiri. Adapun salah satu dari karakteristik hard drive ialah ruang yang terdapat dalam PC, jumlah tempat penyimpanan dan kecepatan yang dibutuhkan untuk keperluan transfer data.

Cara Kerja HDD

Cara Kerja HDD
Mekanisme Kerja HDD

Bagaimana Mekanisme Kerja HDD?

Untuk lebih mengenal hard disk drive ini, Kamu harus tahu bagaimana cara kerja HDD itu sendiri. Berikut ulasannya :

1. Penggerak Spindle Motor Memutar Plat HDD

Spindle mempunyai sistem penggerak bernama spindle motor, kegunaannya ialah untuk memutar plat HDD pada kecepatan tinggi. Dimana perputaran tersebut diukur mealui satuan RPM (rotation per minute). Semakin cepat RPM-nya, tentu saja kualitas harddisk tersebut akan semakin bagus. Adapun ukuran paling sering kita dengar ialah 10.000, 7.200, atau 5.400 RPM.

2. Meletakkan Heads Dalam Sebuah Slider

Heads adalah peranti baca tulis bersifat elektromagnetik yang berukuran kecil dan biasanya diletakkan di kedua permukaan pelat. Selanjutnya heads ini diletakkan di sebuah slider, agarheads dapat membaca informasi atau data yangt ersimpan dalam pelat kemudian merekam informasi pelat itu sendiri.

3. Menghubungkan Slider Dengan Actuator Arms

Setelah itu, slider tersebut dihubungkan pada sebuah lengan bernama actuator arms. Dimana actuator arms tersebut dipasang mati dalam poros actuator, semua mekanisme gerakan pada actuator tersebut dikendalikan logic board. Logic board adalah papan pengendali yang nantinya mengomunikasikan pertukaran informasi kepada komponen komputer lainnya. Biasanya antara papan pengendali dengan actuator dihubungkan kabel pita tipis. Inilah kabel yang dijadikan sebagai jalan instruktir ke dalam atau dari pelat harddisk.

Dalam cara kerja HDD, biasanya tiap-tiap harddisk memiliki jumlah pelat yang berbeda, tergantung pada daya tampung atau ukuran tiap-tiap pelat serta ukuran harddisk keseluruhan.

4. Pengelompokkan Data-Data

Biasanya pelat hard disk mempunyai daya tampung sekitar 10-20 GB. HDD yang memiliki kapasitas 40 GB ini artinya HDD tersebut mempunyai 2 pelat, sementara bagi yang berkapasitas 30 GB mempunyai 2 pelat yang berukuran 20 GB dan 10 GB atau mempunyai 3 pelat dengan masing-masing 10 GB. Tiap-tiap pelat HDD bisa menampung atau menangani puluhan juta byte data. Dimana data-data tersebut kemudian dikelompokkan pada kelompok-kelompok dengan ukuran lebih besar, yang memungkinkan sistem pengaksesan informasi lebih mudah dan cepat.

5. Tiap-Tiap Pelat Mempunyai 2 Heads dan Mampu Menyimpan Data

Tiap-tiap pelat mempunyai 2 buah head, yang satu terletak di bagian atas permukana pelat, sedankan yang satunya agi di bagian bawah head. Nah, dari sini kita tahu bahwa HDD dengan 3 buah pelat mempunyai total sebanyak 6 head dan 6 permukaan.

Selain itu, masing-masing dari pelat tersebut mempunyai kemampuan menyimpan dan merekam informasi pada lingkaran konsentris bernama track seperti halnya lintasan di arena perlombaan atletik.

6. Track Terbagi Lagi ke Dalam Sector

Tiap-tiap track di atas terbagi kembali pada bagian-bagian dengan ukuran lebih kecil bernama sektor. Setiap sektor pada track HDD tersebut dapat menampung informasi hingga 512 bytes.

Selain itu, tiap sektor pada HDD tidak dikelompokkan dengan cara mandiri melainkan dikelompokkan dalam gugusan lebih besar bernama cluster. Adapun fungsi pengclusteran tersebut ialah untuk menjadikan mekanisme penyimpanan data dan penulisan menjadi lebih efisien, sederhana, tidak beresiko serta bisa memperpanjang usaia penggunaan harddisk.

Dalam cara kerja HDD, kita bisa mengambil contoh saat sedang menjalankan program spreadsheet komputer. Saat Kamu memasukkan data pada program spreadsheet, maka di sana ada ribuan hingga jutaan pengaksesan piringan atau disk dengan cara individual. Sehingga memasukkan data yang berukuran 20 MB ke sektor-sektor yang berukuran 512 byte bisa membutuhkan banyak waktu. Sehingga menjadi kurang efisien.

Jenis-Jenis HDD

Hard Disk Drive komputer sendiri memiliki beberapa jenis, diantaranya :

1. Hard Disk PATA (Parallel Advace Technology Attachment)

PATA adalah kependekan dari parallel advance technology attachment, yaitu sejeis drive yang sering dikenal sebagai EIDE (Enhanced Integrated Drive Electronics) dan IDE (Integrated Drive Electronics). Dimana label ini berkaitan dengan tipe interface untuk menghubungkan antara disk drive ke dalam CPU board.

Jenis drive yang satu ini juga memakai kabel 80 atau 40 dengan kawat yang memiliki konektor 40-pin. Dimana 40 kabel kawat biasanya dipakai untuk hard disk lebih tua yang berjalan lambat, sedangkan 80 kabel kawat digunakan untuk membuatnya lebih cepat. Tapi saat ini,  HDD PATA sudah sering digantingka jenis HDD SATA.

2. Hard Disk Jenis SATA (Serial ATA)

Jenis HDD ini memakai konektor berbeda dari jenis PATA. Selain itu, adaptor dayanya juga berbeda dengan IDE. Ada perbedaan utama pada 2 jenis perangkat hard disk ini. SATA ialah jenis HDD yang lebih tipis serta mempunyai interface data yang lebih cepat dibandingkan PATA.

Namun perbedaan kecepatan yang terjadi antara SATA dan PATA tidak bisa dibedakan jika mempunyai RPM sama. Dalam hal ini Drive SATA bisa dbilang lebih efisien, sebab selain kecepatannya lebih tinggi juga pemakaian dayanya memang lebih sedikit.

3. Hard Disk SCSI (Small Computer System Interface)

HDD jenis ini sebenarnya hampir sama seperti HIDE. Hanya saja ia mmeiliki tingakt pemutaran yang lebih tinggi daripada IDE atau SATA. Drive SATA dan IDE biasanya berputar pada kecepatan sebesar 7.200 RPM, sedangkan SCSI sendiri dapat berputar pada kecepatan 10 ribu sampai 15 ribu RPM.

Melalui tingkat RPM yang tinggi inilah akses data bisa dilakukan dengan semakin cepat. Akan tetapi, hal ini membuat kerusakan hard disk lebih cepat.

Perbedaan Antara Media Penyimpaan SSD dan HDD

Perbedaan antara SSD dan HDD sebenarnya cukup banyak, hanya saja kita bisa bahas berdasarkan garis besarnya saja. Selain itu, untuk keperluan transfer data sediri SSD dinilai lebih cepat mengingat kinerja SDD memanfaatkan kinerja dari flash memory, data diproses dalam sebuah komputer masuk ke sistem Integrated Circuit, karenanya membuat sistem pemrosesan data menjadi lebih cepat.

Demikianlah ulasan tentang cara kerja HDD, jenis-jenis HDD yang banyak diaplikasikan dan perbedaannya dengan SSD. Semoga bermanfaat!

Related posts