Cara Jadi Pilot

Profesi menjadi pilot memang sudah melegenda dari dulu. Banyak orang yang tertarik dengan cara jadi pilot karena menganggap bahwa profesi ini sangat menjanjikan meskipun beresiko tinggi. Inilah kenapa jika Kamu tertarik menjadi pilot, harus konsisten mewujudkannya impian tersebut dari sejak dini hingga pendidikan tingi agar bisa luluas menjadi pilot dengan predikat nilai terbaik.

Kamu harus tahu jika jalan menjadi pilot tidak sesimpel mendaftarkan diri sebagai seorang pilot semata. Ada tahapan panjang yang mesti dilalui calon pilot agar akhirnya bisa mewujudkan impianmu menjadi pilot.

Adapun hal terpenting yang harus dilakukan untuk mempersiapkan diri menjadi pilot, tetu saja harus sudah mengetahui tingkat kemampuan dan arah minatmu di bidang terkait, supaya Kamu dapat memantapkan diri sebagai seorang pilot di waktu mendatang.

Cara Jadi Pilot

Cara Jadi Pilot
Menjadi Pilot

Menjadi Pilot Mudah

Dari sini, kebanyakan Kamu mungkin kebingungan harus dari mana memulainya. Namun tenang saja, ada beberapa tahapan penting cara jadi pilot yang harus dipersiapkan berikut ini :

1. Persiapan Seleksi Masuk ke Sekolah Penerbangan

Langkah cara menjadi pilot yang pertama ialah harus menjalani sekaligus menamatkan pendidikan tinggi di sekolah penerbangan. Karena jika Kamu tertarik menjadi pilot, memang sudah ada sekolahnya secara khusus.

Sebelum Kamu mendaftarkan diri, Kamu harus mengetahui ketentuan dan syarat menjadi pilot. Dimana pilot termasuk profesi terapan dengan beberapa persyaratan, seperti dilihat dari performa fisik, pengetahuan, kemampuan atau finansial.

Kamu juga harus tahu bahwa semua persyaratan khususnya fisik baik menjadi taruna atau taruni untuk pergi ke sekolah penerbangan berbeda-beda. Tapi persyaratan umumnya ialah sebagai berikut :

  • Minimal berusia 18 tahun dengan maksimal usia sekitar 23-26 tahun.
  • Lulus dari pendidikan formal SMA atau sederajat.
  • Tinggi badan calon taruni setinggi 160 cm sedangkan calon taruna setinggi 165 cm.
  • Tidak buta warna, terbebas dari narkoba, dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis.
  • Kondisi mata harus normal dan sehat tidak memakai kacamata. Tapi, ada pula sekolah penerbangan tertentu yang tak mempermasalahkan kacamata.

Dilihat dari pengetahuan dan kemampuan, Kamu juga tidak harus menjadi murid/siswa terbaik. Ada satu pengetahuan dan kemampuan yang wajib dimiliki agar Kamu berhasil menjadi calon penerbang, yakni kemampuan bahasa Inggris. Selain itu, Kamu juga harus mengetahui dunia penerbangan sebagai nilai plus.

2. Memulai Ground School

Jika Kamu sukses melewati tahap seleksi masuk ke pendidikan penerbangan, selamat akhirnya Kamu lebih mendekati impianmu menjadi pilot. Biasanya baik taruna atau taruni di sekolah penerbangan atau calon pilot akan ditempa melalui kemampuan dan pengetahuan serta dibutuhkan menjadi pilot.

Tentu saja tahapan cara jadi pilot ini tidak langsung mengharuskanmu terjun menerbangkan pesawat. Di Indonesia khususnya, kelas terbang dan kelas temu muka mempunyai porsi terpisah. Dalam hal ini Kamu diwajibkan mendapatkan pembekalan intensif sebelum akhirnya menerbangkan pesawat.

Pelatihan pilot biasanya terkenal sebagai pendidikan yang bergaya kemiliteran, sebab sedikit banyaknya biasanya calon pilot memerlukan latihan untuk ketahanan fisik. Namun bukan berarti, harus berlatih fisik intens hingga berbulan-bulan lamanya tanpa mempelajari pengetahuan secara relevan. Pada ground school ini, Kamu akan menerima pembekalan ilmu-ilmu tertentu dalam cara jadi pilot berikut ini :

  • Airframe and Aircraft system, yang mempelajari mengenai airframe dipakai oleh pesawat sekaligus perkembangannya seiring dengan kemajuan teknologi.
  • Aircraft system and component, yaitu mempelajari sistem dan cara kerja tiap-tiap komponen mesin dan biasanya dipakai pada pesawat.
  • Meteorology, adalah ilmu yang mempelajari tentang awan, cuaca dan analisa dampaknya pada suatu penerbangan. Selain itu, dari sini Kamu juga diajarkan pembacaan Terminal Aerodrome Forecast atau TAFOR yang menampilkan informasi tentang ramalan cuaca, dimana kemungkinan besar terjadi di sekitar area bandara.
  • Human factor, adalah mempelajari tentang informasi kemampuan, tingkah laku, keterbatasan manusia dan karakteristik tentang perencanaan peralatan, sistem, mesin, lingkungan dan pekerjaan demi menghasilkan kenyamanan, keamanan serta efektifitas penggunaannya.
  • Navigasi, biasanya mempelajari tentang dasar dari intercept, membuat rencana penerbangan, melakukan pembacaan instrumen navigasi udara baik VOR maupun ADF, serta berbagai macam navigasi lainnya yang penting untuk proses penerbangan.
  • Radio Telephony, biasanya mempelajari tentang tata cara untuk menyampaikan informasi kepada ATC atau tower dengan baik sesuai standar. Dibutuhkan sertifikasi secara khusus untuk tanda kelulusan pada kelas ini.
  • Principle of Flight, adalah ilmu yang mempelajari cara bagaimana pesawat bisa terbang, kenapa alasannya, daya angkat dari pesawat hingga efek-efek yang dapat ditimbulkan akibat gerakan pesawat itu sendiri.
  • Rules and Regulation, biasanya mempelajari tentang persyaratan, aturan dasar untuk menjadi pilot. Adapun diantaranya ialah membahas tentang CASR 61 mengenai Pilot Instructor dan Licencing Pilot serta CASR 91 mengenai General Operasi.

3. Melakukan Simulasi

Cara jadi pilot selanjutnya, sesudah memperkaya diri melalui pembekalan berbagai macam ilmu penerbangan dan teknis penerbangan lainnya. Akhirnya Kamu harus mulai langsung terjun ke lapangan berbentuk simulasi.

Rata-rata calon pilot sudah dapat menginjak ke langkah simulasi sesudah 3-5 bulan pasca ground school. Selain itu, setiap taruna maupun taruni diwajibkan untuk mennjajal simulator tersebut sesuai fase belajarnya, sekaligus harus didampingi oleh instruktur penerbangan profesional.

Pada simulasi inilah, biasanya calon pilot belajar untuk menerapkan skill yang diperoleh selama melakukan ground school memakai praktek simulator tertentu yang sesuai. Dimana praktek simulasi biasanya dilakukan secara beragam, seperti pengenalan beberapa perangkat penerbangan pada kokpit, prinsip bermanuver sederhana, SOP dalam menyalakan mesin pesawat, layout untuk landasan udara, hingga nanti pada fase lanjut yang mana seorang calon pilot harus memecahkan permasalahan yang terjadi pada penerbangan.

Misalnya untuk menghadapi koordinasi rute penerbangan menggunakan ATC, turbulence, penanganan situasi survival dan emergency serta intercontinent flight.

4. Mendapatkan Lisensi Penerbangan

Taruna atau taruni yang sah terdaftar dalam sekolah penerbangan, tentunya telah mengantongi SPL (Stundent Pilot Licence) agar dapat menerbangkan pesawat selama berstatus siswa saat di sekolah penerbangan. Lisensi tersebut tentu saja tidak akan terpakai apabila Kamu nantinya sudah lulus sebagai pilot. Entah itu secara individu, komersial atau yang lainnya.

Lisensi penerbangan alias surat izin terbang pilot sendiri ada berbagai macam, hal ini biasanya tergantung dari kebutuhan profesi tertentu yang akan diambil serta jenis penerbangan dan pesawat yang ingin dijalani. Dimana persiapan yang diperlukan oleh taruna maupun taruni dalam pengambilan lisensi tersebut berkisar 4 sampai 8 bulan.

Kamu pun harus sudah menyelesaikan pendidikan ground school dan melengkapi proses logbook simulasi serta praktek lapangan hingga ditentukannya standar jam penerbangan.

5. Magang, Menjadi Pilot, serta Perbanyak Jam Penerbangan

Cara menjadi pilot selanjutnya, sesudah Kamu mengantongi lisensi tentu saja Kamu tidak bisa langsung berkarier menjadi pilot profesional. Perjalanan yang mesti Kamu lewati sebelum melakukan registrasi sebagai pilot profesional tentu saja masih panjang. Khususnya jika Kamu berbicara tentang jam terbang.

Walaupun maskapai penerbangan besar kebanyakan tak membuka lowongan untuk magang pilot, maka Kamu tetap dapat memperoleh pengalaman magang tersebut di beberapa di beberapa maskapai penerbangan lebih kecil. Jika Kamu sudah mengikuti tahapan cara jadi pilot di atas, tapi masih gagal, jangan pantang menyerah atau Kamu juga bisa mengalihkan keinginanmu untuk menjadi pengusaha dengan cara jadi pengusaha!

 

 

Related posts