Cara Kerja AC

Air Conditioner atau biasa disingkat AC, kini termasuk salah satu komponen peralatan listrik yang sudah lumrah dijumpai di lingkungan perumahan sekarang ini. Seiring permasalahan global warming yang kian parah seperti sekarang, pastinya semakin banyak pula masyarakat yang membutuhkan AC. Hal ini dikarenakan, AC dapat menyesuaikan temperatur panas pada lingkungan ke dalam temperatur dingin bahkan menjadi sangat dingin. Lalu, bagaimana cara kerja AC itu sendiri?

Sebelum membahas lebih jauh tentang prinsip kerja Air Conditioner, mari kita ulas sedikit sejarahnya. Tepat di tahun 1902, ahli teknik elektro pada waktu itu, Willis Carrier, membuat sebuah alat yang dapat menyerap tingkat kelembaban tinggi pada udara hangat saat musim panas. Lalu selanjutnya dibuat sebuah alat hingga udaranya menjadi dingin.

Read More

Dimana udara dingin ini, selanjutnya didistribusikan lewat pipa untuk dikeluarkan. Pada waktu itulah, Carrier pun menyadari jika dirinya sudah menemukan sebuah alat yang bisa dibilang sangat potensial bagi manusia. Alat tersebut yaitu penyejuk udara.

Cara Kerja AC

Cara Kerja AC
Prinsip Kerja AC

Bagaimana AC Bekerja?

Untuk mengetahui cara kerja AC, ada beberapa prinsip AC bekerja sesuai dengan kegunaannya itu sendiri. Berikut penjelasannya!

1. Prinsip Dasar Air Conditioner

AC bekerja untuk mendinginkan udara di dalam ruangan melalui prinsip fisika secara sederhana. Dalam cara kerja AC, proses mengubah cairan ke dalam udara dengan cara alami, mengakibatkan terjadinya penyerapan panas. Ini dinamakan sebagai fase konversi. Pendigin ruangan menggunakan campuran kimia untuk menciptakan sebuah lingkungan tertutup, yang mana didalamnya akan terjadi proses evaporasi (penguapan) hingga kondensasi berulang kali.

Adapun campuran kimia tersebut dinamakan sebagai refrigerantsterdiri atas hidroklorofluorkarbon (HCFC), Perfluorokarbon (FC) atau klorofluorkarbon (CFC). Senyawa-senyawa inilah yang dapat menciptakan sebuah fase konversi. Di samping itu, pendingin udara juga mempunyai kipas untuk mengalirkan udara/hawa panas agar berjalan lewat kumparan yang didalamnya berisi refrigerants.

Udara panas tadi dialirkan oleh sebuah kipas agar berjalan lewat kumparan evaporator berisi refrigerants. Lalu senyawa refrigerants tadi bertugas menyerap panas hingga sebanyak-banyaknya sambil wujudnya berubah dari cairan ke dalam gas.

Supaya refrigerants tersebut bisa melakukan tugasnya lagi, AC harus bisa mengembalikan wujudnya kembali dari gas ke cairan. Adapun caranya dengan menekan gas atau terjadi kompresi pada tekanan tinggi. Tekanan tinggi itulah yang akhirnya menimbulkan suhu panas. Selanjutnya oleh kipas yang kedua beserta kumparan kondensor akan dialirkan menuju luar ruangan. Jadi proses cara kerja AC ini berlangsung secara berulang kali.

2. Unit Standar AC Dalam Kebutuhan Rumah Tangga

Agar bisa menjalankan fungsi utamanya dengan baik, setidaknya AC memerlukan beberapa unit. Adapun unit-unit yang terdapat pada AC, diantaranya kumpara pendingin, kompresor, kumparan panas, katup ekspansi, unit kontrol dan 2 unit kipas.

Adapun sistem yang seringkali dipakai dalam cara kerja AC saat ini adalah split system units atau sistem terpisah. Sistem tersebut memisahkan antara sisi panas dan sisi dingin agar membentuk sistem kerja AC secara utuh.

Terbentuknya sisi dingin berasal dari kumparan dingin dan katup ekspansi yang dihubungkan ke dalam sistem udara dan sebuah saluran yang bisa mengalirkan udara. Biasanya sisi dingin tersebut disimpan di dalam ruangan, lalu dihubungkan memakai saluran yang terletak di dalam ruangan. Sedangkan sisi panas yang biasa dinamakan sebagai unit kondensor diletakkan di luar ruangan.

Tak banyak hal berubah antara kedua sistem tersebut, seiring perkembangan zaman. Dari tahun 1902 saat kali pertama ditemukannya AC yang bekerja menggunakan prinsip serupa. Adapun perbedaan yang terletak di masa ini tak banyak mengubah prinsip dasar, hanya saja cenderung mendukung prinsip dasar tersebut.

Bahkan ada beberapa penambahan di masa sekarang yaitu adanya perangkat komputer cerdas, untuk mengatur sistem tersebut secara keseluruhan dan beberapa kali bahkan terjadi perubahan pada refrigerant yang membuat senyawa kimia kini lebih eco friendly atau ramah lingkungan.

Sayangnya, sistem tersebut akan bermasalah bila diterapkan pada bangunan besar, khususnya bangunan yang memiliki banyak lantai. Sebab sistem terpisah tersebut biasanya ada keterbatasan jarak. Maka dari itu, terciptalah sebuah sistem pendingin yang berbasis air, dan kini dikenal lewat istilah chilled water system.

3. Unit AC yang Bekerja Pada Bangunan Besar

Seperit yang sudah disinggung sebelumnya, bahwa cara kerja AC pada bangunan rumah akan cukup berbeda dari unit AC pada bangunan gedung besar. Seperti pada poin di atas, bahwa prinsip kerja paling populer dalam sistem pendingin bangunan besar biasanya menerapkan chilled water system.

Dalam sistem tersebut, seluruh AC ditempatkan di luar bangunan atau di atas. Melalui sistem ini, langkah pertama AC akan bekerja mendinginkan air sampai kisaran 4,4 – 7,2oC. Kemudian air yang sudah didinginkan akan dialirkan hingga ke seluruh bangunan untuk selanjutnya dihubungkan memakai penyalur udara.

Melalui sistem ini, udara dingin bisa dialirkan dengan sempurna meskipun jarak yang harus ditempuh cukup jauh. Akan tetapi, hal tersebut mempunyai satu persyaratan yang utama, yaitu saluran yang mendistribusikan air dingin ini harus mempunyai isolator bersifat sangat baik.

Walaupun sistem tersebut adalah solusi ideal dari peneliti bangunan besar atau gedung-gedung bertingkat, tapi sistem tersebut mempunyai kelemahan utama. Diantaranya ialah biaya yang sangat boros terkait perawatan dan penggunaan daya listrik, apalagi saat musim panas di negeri yang mempunyai 4 musim.

4. Perkembangan Sistem AC

Walaupjn teknologi AC kini telah berkembang hingga sedemikian rupa, pada kenyataannya para peneliti terus mencari metode lain dalam pembuatan AC. Adapun faktor utama yang ditekankan pada AC saat ini ialah yang minim pemakaian daya listrik (hemat daya) dan lebih ramah lingkungan.

Ada beberapa teknologi cara kerja AC yang kini dikembangkan oleh peneliti, seperti solar powered air conditioners, geo thermal cooling, dan off peak cooling system.

  • Sistem of peak Cooling

Sistem ini adalah salah satu metode cukup unik. Dimana peneliti telah mengembangkan sebuah sistem, untuk membuat dingin perangkat AC selama waktu-waktu sore sampai malam hari yang kemudian akan digunakan menjadi pendingin udara di saat-sata cuaca sedang panas di sepanjang hari.

Sistem ini membuat biaya penggunana listrik untuk AC lebih rendah. Hanya saja, memerlukan cukup banyak anggaran untuk instalasi awal dan memerlukan ruangan cukup besar untuk memasangnya.

  • Geo Thermal Cooling

Adalah sebuah ide cemerlang dengan pemanfaatan energi panas bumi “tak terbatas” untuk dimanfaatkan ke dalam mesin pendingin.

  • Solar Powered Air Conditioners

Sesuai namanya, sistem ini memanfaatkan energi panas matahari tak terbatas, untuk dijadikan sumber energi mesin pendingin.

Itulah prinsip dan cara kerja AC yang perlu Kamu ketahui. Seberapa besarnya kebutuhan AC di dalam rumah atau di lingkungan kerjamu, tentu saja Kamu harus lebih bijak dalam penggunaannya agar tidak boros penggunaannya. Jangan lupa ikuti cara hemat AC agar penggunaan AC di rumah lebih efisien!

Related posts