Cara Ekspor Hasil Pertanian

Aktivitas ekspor barang adalah sistem perdagangan paling diimpikan oleh sebagian besar pengusaha. Sebab hal ini memungkinkan bisnis mereka sudah terkenal hingga lintas negara. Bahkan pemerintah sendiri telah berupaya untuk memaksimalkan devisa dengan cara menggenjot ekspor barang. Salah satunya ialah dengan cara ekspor hasil pertanian.

Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara agraris dengan kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) yang begitu melimpah, termasuk produk-produk pertanian. Inilah yang membuat banyak produk pertanian akhirnya tidak seluruhnya terserap pasar di dalam negeri. Imbasnya merugikan banyak petani karena harganya jatuh.

Untuk menyiasatinya, pihak pemerintah menggalakan para pelaku usaha dan para petani dalam penjualan produk pertanian tanah air ke luar negeri. Melalui cara ekspor hasil pertanian. Nah, aktivitas ekspor inilah yang menjadikan perputaran produk hasil tani Indonesia lebih sehat, sekaligus membuat harganya menjadi stabil.

Akan tetapi, bagi para petani yang kebanyakan tinggal di area pedesaan biasanya tidak memungkinkan kegiatan ekspor terjadi. Hal tersebut mengingat prosedur yang bisa dibilang cukup rumit dan akses yang tidak memadai, sehingga membuat pelaku usaha dan petani kesulitan melakukan ekspor hasil pertanian mereka.

Cara Ekspor Hasil Pertanian

Cara Ekspor Hasil Pertanian
Mengekspor Hasil Pertanian

Tahapan Mengekspor Hasil Pertanian Bagi Pemula

Melalui tahapan cara mengekspor hasil pertanian di bawah ini, diharapkan bisa membantu pelaku bisnis pertanian dan para petani tidak kesulitan lagi untuk mengekspor produk pertanian mereka. Dengan demikian,  bisa memperluas target market sekaligus meningkatkan penghasilan.

Sebenarnya cara ekspor hasil pertanian tidak serumit cara ekspor barang biasa yang memerlukan lebih banyak dokumen. Oleh karena itu, langsung saja simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Riset Pasar dan Pahami Apa yang Dibutuhkan

Tahapan cara ekspor hasil pertanian pertama yang harus dilakukan tentu melakukan riset pasar. Coba survey apa saja produk yang dapat diekspor. Lalu, ketahui jenis produk yang disukai dan dibutuhkan di pasar internasional. Selain itu, ketahui pula apakah produk pertanian yang Kalian tawarkan dilarang impor di negara tujuan.

Jika ingin memperoleh informasi lengkap tentang itu semua, Kalian bisa langsung mengeceknya melalui situs resmi Kemenkeu (Kementrian Keuangan) di link berikut. Ketahui juga mana saja negara yang dapat dijadikan sebagai target pasar dari produk yang Kalian jual.

Ada banyak peluang para petani Indonesia untuk mempromosikan produknya hingga ke mancanegara. Mengingat banyaknya produk pertanian dengan jumlah produksi cukup tinggi di Indonesia, seperti kakao, sayur-sayuran, rempah-rempah dan lain sebagainya.

2. Penawaran Produk Dengan Calon Importir

Jika ingin mendapatkan pembeli, tentu saja Kalian harus melakukan korespondensi bersama importir. Selain itu, Kalian juga bisa menawarkan produk dan detail produk yang Kamu tawarkan untuk menarik pembeli.

Proses selanjutnya, tinggal membuat sales contract berisi keterangan detail produk yang Kalian jual, berupa jenis produk, mutu, harga, syarat pengiriman, jumlah dan yang lainnya sesuai kesepakatan bersama.

3. Persiapan Produk

Cara ekspor hasil pertanian berikutnya ialah mulai mempersiapkan produk. Karena biasanya ekspor memakan waktu lama karena jarak tempuhnya bisa dikatakan sangat jauh jadi harus dipersiapkan sedemikian rupa.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti cara pengemasan, bahan kemasan, ketahanan produk, moda transportasi pilihan dan penempatan produk.Tujuannya yaitu supaya produk pertanian yang Kalian ekspor tidak busuk akibat kesalahan packaging saat proses pengiriman berlangsung. Tak hanya itu saja, kualitas produk hasil pertanian yang Kalian kirim juga harus berkualitas baik menyesuaikan permintaan pembeli.

4. Persiapan Dokumen

Jika produk sudah selesai di packaging, tinggal pilih moda transportasi dan persiapkan semua dokumen yang diperlukan. Terutama dokumen tentang PEB (Pemberitahuan Barang Ekspor), meliputi data penerima barang, data eksportir, negara tujuan, transprtasi yang mengangkut barang ekspor, detail produk yang dikirim.

Selain itu, lakukan stuffing produk pertanian memakai armada transportasi yang sudah dipilih. Jika produk sudah diangkut, Kalian akan menerima B/L atau Bill of Lading, yang akan digunakan untuk proses pencarian dana letter of credit.

Setelah mencapai kesepakatan proses pembayaran memakai metode Cast, Insurance and Freight atau CIF, pastikan Kalian mengasuransikan barang tersebut. Apabila importir sudah melakukan pembayaran kemudian dilakukan pemeriksaan dokumen dan hasilnya tidak terjadi kesalahan, maka proses selanjutnya produk yang ekspor bisa diterima oleh importir.

Itulah beberapa tahapan proses mengekspor hasil pertanian yang bisa Kamu lakukan. Pertanyaan selanjutnya, apa saja sih produk hasil pertanian yang potensial di pasar ekspor?

Produk Hasil Pertanian yang Potensial di Pasar Ekspor

Setelah mengetahui tahapan cara ekspor hasil pertanian di atas, Kalian tentu harus tahu produk apa saja potensial di pasar ekspor. Sehingga produk yang Kalian jual memang tidak salah pilih, karena banyak diminta oleh pasar luar negeri. Simak penjelasannya di bawah ini :

1. Kopi

Kopi adalah salah satu komoditi penting yang banyak dicari pasar luar negeri. Selain itu, budidaya kopi di Indonesia memang sangat menggiurkan. Kita bisa lihat potensi budidaya kopi terbaik di Aceh misalnya, yang bisa menghasilkan kopi gayo yang sudah tersohor cita rasa dan kualitasnya di mancanegara.

Belum lagi, potensi pasar kopi juga sangat besar. Hal ini bisa dilihat dari ekspor yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk kopi di tahun 2017 sendiri sudah mencapai hingga 63.237,6 ton ke negara Amerika. Sedangkan sebanyak 44.739,6 ton diekspor ke Jerman.

2. Buah dan Sayuran

Indonesia memang memiliki potensi yang sangat besar untuk menghasilkan komoditi holtikultura, khususnya untuk buah-buahan dan sayuran. Banyak banyak jenis sayuran dan buah-buahan yang bisa diekspor dari negara kita, seperti sawi, kelapa, kubis dan pisang. Permintaan buah dan sayuran dari luar negeri juga cukup membludak.

Selain itu, negara Jepang adalah negara yang paling banyak menerima ekpor buah pisang di Indonesia. Mengingat besarnya pasar komoditi ini, membuat potensi ekspor semakin besar.

3. Kelapa Sawit

Komoditas potensial untuk ekspor dari produk hasil pertanian lainnya ialah kelapa sawit. Hal ini terlihat dari sudah banyaknya perkebunan kelapa sawit di  negara Indonesia. Bahkan di tahun 2017 tercatat ada seluas 12.538 hektar perkebunan sawit di indonesia. Di tahun yang sama pula, Indonesia sudah mengekspor minyak kelapa sawit hingga 287.703.000 ton ke luar negeri.

4. Getah Karet

Luasnya lahan pertanian di tanah pertiwi memang berpotensi besar untuk semakin mengembangkan komoditi pertanian dari getah karet. Menurut data BPS sendiri, tercatat bahwa volume produk ekspor Indonesia untuk komoditi ini bisa mencapai hingga 2,49 ton. Nilai tersebut tentu saja bisa semakin meningkat seiring bertambahnya hasil produk getah karet di Indonesia.

5. Lada Hitam

Hasil pertanian lainnya yang bisa diekspor ialah lada hitam. Produk ini sangat potensial diekspor ke berbagai negara, seperti India, Amerika, Perancis, Srilanka, Belanda, Jerman dan Vietnam. Karena banyaknya permintaan dari negara-negara tersebut, memungkinkan para petani lada hitam di Indonesia bisa mengekspor komoditi ini lebih banyak.

6. Gaharu

Komoditas yang satu ini juga sudah membuat Indonesia menjadi negara pengekspor gaharu terbesar. Adapun penyumbang produksi kayu gaharu terbesar di Indoensia sendiri ada di Kalimantan Utara. Sedangkan tujuan ekspor gaharu sendiri adalah ke China dan Timur Tengah. Oleh karena itulah, Indonesia masih mempunyai potensi besar menjadi negara pemasok kayu gaharu.

Ya, itulah 6 komoditi ekspor hasil pertanian dari Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai produk ekspor yang bisa Kalian pilih.

Sebenarnya untuk mengekspor produk-produk di atas, bisa dilakukan baik dengan cara membudidayakannya secara langsung atau bisa juga sebagai agen penyalur/penghubung antara petani sebagai pemasok dengan pembeli selaku importir dari negara lain. Demikian ulasan cara ekspor hasil pertanian di atas, dan semoga saja bisa membuka peluang Kalian untuk menjadi eksportir terkenal dari Indonesia!

Ulasan Terbaru:

Related posts