Melakukan tes ultrasonografi atau USG termasuk salah satu dari rangkaian pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan ini wajib dilakukan untuk mengetahui keadaan ibu dan bayi. Hasil USG biasanya diberikan dalam bentuk foto. Sehingga penting bagi orangtua untuk mengetahui bagaimana cara baca hasil USG.
Sonogram atau ultrasonografi merupakan tindakan pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan gelombang berfrekuensi tinggi. Tujuan pemeriksaan ini untuk menunjukan gambaran keadaan bayi. Sekaligus juga bagaimana kondisi org4n reproduksi ibu. Dari baca hasil USG akan diketahui perkembangan janin selama kehamilan. Permasalahan yang mungkin terjadi pada kehamilan, baik itu untuk ibu dan bayi juga akan bisa dideteksi dari USG.
USG memang bukan hanya digunakan dalam pemeriksaan kehamilan saja. Dokter juga kerap kali menggunakan tes USG untuk screening berbagai penyakit. Meski seringnya USG digunakan untuk pemeriksaan pada kehamilan. Sehingga ketika mendengar mengenai pemeriksaan USG, yang terbayangkan memang untuk memeriksa perkembangan janin pada ibu hamil.
Saat ini teknologi sudah semakin berkembang. Ada berbagai jenis berbeda untuk USG, yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Sebelum mengetahui cara baca hasil USG, perhatikan dulu jenis USG yang bisa dipilih saat pemeriksaan kehamilan.
Daftar Isi
Jenis Pemeriksaan USG Kehamilan
1. Ultrasonografi Transv4gin4l
Ultrasonografi Transv4gin4l merupakan jenis USG yang biasanya dilakukan di awal kehamilan. Tes USG ini dilakukan untuk memberikan hasil gambar janin yang lebih jelas. Pemeriksaan ini juga bisa menjadi cara cek kehamilan.
Di tahapan awal kehamilan, Ultrasonografi Transv4gin4l akan memonitor perkembangan denyut jantung bayi. Serta memperlihatkan bila ada kelainan pada s3rviks, dimana nantinya bisa menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur.
Berbeda dengan pemeriksaan USG lain, Ultrasonografi Transv4gin4l dilakukan dengan memasukkan alat sensor berukuran kecil atau probe ultrasound ke dalam v4g1n4.
2. Ultrasonografi 2D
Ultrasonografi 2D menjadi pemeriksaan USG standar dan termasuk tradisional. Pemeriksaan ini menggunakan alat transduser yang digunakan di atas perut. Hasil USG berupa gambar 2D dan menunjukan perkembangan janin.
3. Ultrasonografi 3D
Selain USG 2D, saat ini Ultrasonografi 3D juga semakin banyak digunakan. Dari baca hasil USG 3D, dokter akan dapat memperkirakan ukuran dan keadaan organ janin. USG 3D juga cukup efektif untuk mendiagnosis masalah yang mungkin terjadi pada kehamilan.
Ultrasonografi 3D menggunakan prosedur sama dengan 2D. Perlengkapan tambahan yang digunakan hanya probe dan software khusus untuk membuat tampilan gambar 3 dimensi.
4. Ultrasonografi 4D
Bila ingin mendapatkan tampilan hasil USG lebih baik lagi bisa menggunakan Ultrasonografi 4D. Hasil Ultrasonografi 4D tidak lagi berupa gambar, melainkan video. Sehingga bisa merekam dan memantau pergerakan janin di dalam kandungan.
Tampilan gambar yang dihasilkan Ultrasonografi 4D memang lebih baik. Peralatan khusus yang digunakan membuat Ultrasonografi 4D mampu menangkap bayangan serta highlight yang lebih baik dari janin.
Cara Baca Hasil USG
Cara baca hasil USG memang sebaiknya diketahui oleh orangtua. Terutama saat mendapatkan foto hasil USG setelah pemeriksaan kehamilan. Dari hasil USG akan diketahui keadaan, masalah, sampai perkembangan janin di dalam rahim.
Berikut ini merupakan beberapa cara baca hasil USG.
1. Cara Baca Keterangan Foto Hasil USG
Pada foto hasil USG akan terdapat berbagai singkatan dengan istilah-istilah tertentu. Membingungkan memang. Namun masing-masing singkatan tersebut memiliki arti tersendiri yang berkaitan dengan keadaan kehamilan pada ibu dan bayi.
Cara baca keterangan foto hasil USG diantaranya dengan mengetahui arti dari setiap singkatan yang ada. Di bawah merupakan diantaranya.
- Gestational Age (GA): perkiraan usia kehamilan. Ditentukan dari ukuran diameter kepala hingga panjang kaki dan tangan janin.
- Gestational Sac (GS): Kantung kehamilan. Di foto hasil USG, GS akan muncul pada pemeriksaan di trimester pertama. Gambarannya berupa kantung bulan dengan warna hitam.
- Biparietal Diameter (BPD): Ukuran tulang pelipis janin. BPD akan terlihat pada kehamilan di trimester kedua atau ketiga.
- Head Circumference (HC): Ukuran lingkar kepala janin.
- Crown-rump Length (CRL): Ukuran jarak pada bagian tubuh janin. Mulai dari ujung kepala sampai kaki. Pengukuran CRL dilakukan mulai trimester pertama hingga kedua.
- Abdominal Circumference (AC): Ukuran lingkar perut janin.
- Femur Length (FL): Panjang dan ukuran tulang paha janin.
- Fetal Heart Rate (FHR): Frekuensi detak jantung janin.
- Estimated Due Date (EDD): Hari perkiraan lahir (HPL). Perhitungan HPL dimulai dari hari pertama pada siklus terakhir menstruasi.
- Last Menstrual Period (LMP): Hitungan dari hari pertama siklus terakhir menstruasi. Digunakan untuk mengetahui usia janin.
2. Cara Baca Warna Hasil USG
Foto hasil USG berwarna monokrom hitam dan putih. Ini dikarenakan pemeriksaan USG menggunakan gelombang. Setiap bagian tubuh mengeluarkan gelombang dengan frekuensi berbeda. Sehingga warna yang ditangkap juga berbeda.
Semakin padat jaringan, maka warna yang tampak di USG semakin cerah. Cara baca warna hasil USG cukup mudah. Warna putih di hasil USG menunjukan tulang. Hitam merupakan cairan tubuh, dan abu-abu untuk jaringan.
3. Cara Mengetahui Orientasi Janin Dari Hasil USG
Orientasi janin menjadi salah satu yang dipantau dari hasil USG. Pergerakan dan bagaimana perkembangan janin selama dalam kandungan. Hasil USG akan menunjukan apakah janin berada di posisi yang tepat. Selain itu juga dimana letak kepala janin. Serta kemana janin menghadap.
Memeriksa posisi bayi berguna dalam memantau perkembangannya. Bila bayi tidak berada di posisi tepat misalnya, proses kelahiran tidak bisa dilakukan secara normal.
4. Cara Mengetahui Jenis Kelamin di Hasil USG
Salah satu hasil pemeriksaan USG merupakan jenis kelamin janin. Saat baca hasil USG, jenis kelamin bayi laki-laki terlihat dari adanya “turtle sign”. Bentuk seperti kepala kura-kura yang merupakan ujung penis ini berada tepat di balik testis janin.
Sedangkan untuk mengetahui jenis kelamin perempuan dengan melihat “hamburger sign” di hasil USG. “Hamburger sign” merupakan gambaran yang layaknya hamburger: 3 garis putih yang menunjukan adanya labia serta klitoris sebagai penanda jenis kelamin perempuan.
Hasil USG memang tidak bisa menjadi patokan pasti untuk jenis kelamin bayi. Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan jenis kelamin bayi berbeda antara hasil USG dan setelah lahir. Seperti posisi janin saat dalam kandungan, berat badan ibu, dan juga usia kehamilan.
5. Cara Baca Hasil USG 3D
Cara baca hasil USG 3D sebenarnya tidak jauh berbeda dengan 2D. Hanya saja pada hasil USG 3D, tampilan janin akan terlihat jelas. Bahkan di usia kehamilan pada trimester ketiga, wajah janin akan tampak dari hasil USG 3D.
Dari segi medis, dokter sebenarnya tidak akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan USG 3D. Mengingat USG 2D sudah cukup memberikan informasi yang diperlukan.
Keadaan ini kecuali terdapat masalah pada perkembangan bayi. Seperti terindikasi adanya kelainan di celah langit-langit atau bibir sumbing. Keadaan ini akan bisa terlihat jelas saat baca hasil USG 3D.
Pemeriksaan USG yang teratur sangat disarankan pada ibu hamil. Demi memantau tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Untuk orangtua, cara baca hasil USG juga tidak terlalu sulit. Terlebih dokter akan menjelaskan pula gambaran yang nampak saat baca hasil USG. Baik itu USG 2D maupun saat baca hasil USG 3D.