Cara Baca Hasil USG

wigatos

Cara baca hasil USG sering kali bikin bingung, terutama bagi kamu yang baru pertama kali menjalani pemeriksaan ini. Di lembar hasil USG, terdapat berbagai angka, istilah medis, dan singkatan yang tampak rumit untuk dipahami. Padahal, memahami hasil USG penting banget supaya kamu tahu kondisi kesehatan janin atau organ tubuh yang diperiksa.

USG (Ultrasonografi) merupakan salah satu pemeriksaan paling umum dalam dunia medis, khususnya untuk kehamilan. Dengan USG, dokter bisa melihat gambaran organ dalam tubuh menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi tanpa efek radiasi seperti sinar-X. Teknologi USG kini semakin canggih, bahkan sudah ada versi 3D dan 4D yang bisa menampilkan gambar janin secara lebih nyata.

Bagi ibu hamil, membaca hasil USG bukan cuma soal melihat jenis kelamin bayi, tapi juga memahami apakah janin tumbuh dengan baik, posisi plasenta normal, dan tidak ada kelainan tertentu. Sedangkan bagi pemeriksaan organ tubuh lain seperti hati, ginjal, atau jantung, USG berfungsi untuk mendeteksi penyakit sejak dini.

Supaya kamu nggak bingung lagi, berikut panduan lengkap cara baca hasil USG yang paling mudah dipahami dan sudah disesuaikan dengan praktik medis terbaru di tahun 2025.

Apa Itu USG dan Jenis-Jenisnya

Sebelum belajar cara membaca hasilnya, penting untuk tahu dulu apa itu USG dan jenis-jenisnya. USG bekerja dengan mengirimkan gelombang suara berfrekuensi tinggi ke dalam tubuh, kemudian memantulkan kembali sinyal tersebut untuk membentuk gambar di layar monitor. Gambar inilah yang kemudian diinterpretasikan oleh dokter.

1. USG 2D (Dua Dimensi)

Jenis ini paling umum digunakan di klinik dan rumah sakit. Gambarnya hitam putih, dan hanya menampilkan potongan dua dimensi dari organ atau janin. Meski sederhana, USG 2D tetap efektif untuk melihat perkembangan janin dan mendeteksi kelainan struktur dasar.

2. USG 3D (Tiga Dimensi)

USG ini mampu menghasilkan gambar yang lebih jelas dan detail. Biasanya digunakan untuk melihat wajah janin, mendeteksi cacat lahir, atau memeriksa organ tubuh tertentu dengan presisi tinggi.

3. USG 4D (Empat Dimensi)

USG 4D menampilkan gambar bergerak secara real time, sehingga kamu bisa melihat aktivitas janin seperti menguap, tersenyum, atau mengisap jempol. Teknologi ini banyak digunakan untuk pemantauan kehamilan di usia pertengahan dan akhir.

4. USG Doppler

Berfungsi untuk mengukur aliran darah di pembuluh darah janin dan rahim. Pemeriksaan ini penting untuk memastikan suplai oksigen ke janin berjalan normal.

Cara Baca Hasil USG

wigatos

Cara Baca Hasil USG Kehamilan

Hasil USG kehamilan biasanya berupa lembaran cetak yang berisi gambar janin dan sejumlah data medis. Nah, di bagian inilah banyak orang merasa bingung. Berikut penjelasan lengkap mengenai arti istilah dan angka yang sering muncul di hasil USG kehamilan.

1. GA (Gestational Age)

Menunjukkan usia kehamilan berdasarkan ukuran janin. Biasanya dinyatakan dalam minggu (misalnya GA: 18w3d artinya usia kehamilan 18 minggu 3 hari). Ini bisa berbeda sedikit dari perhitungan hari pertama haid terakhir karena didasarkan pada perkembangan aktual janin.

2. EDD (Estimated Due Date)

Adalah perkiraan tanggal persalinan. Nilainya dihitung berdasarkan ukuran janin dan usia kehamilan. Misalnya, EDD: 25 Juli 2025, artinya dokter memperkirakan kamu akan melahirkan sekitar tanggal tersebut.

3. BPD (Biparietal Diameter)

Ukuran diameter kepala janin dari satu sisi ke sisi lainnya. Nilai ini penting untuk memperkirakan usia kehamilan dan mendeteksi kelainan pertumbuhan kepala. Semakin besar usia janin, semakin besar pula angka BPD.

4. FL (Femur Length)

FL adalah panjang tulang paha janin. Nilai ini menjadi indikator pertumbuhan janin secara keseluruhan. Jika panjang femur terlalu pendek, bisa mengindikasikan gangguan pertumbuhan atau masalah genetik tertentu.

5. AC (Abdominal Circumference)

Lingkar perut janin, digunakan untuk memperkirakan berat janin dan memantau pertumbuhannya. AC juga membantu mendeteksi apakah janin mengalami pertumbuhan terhambat (IUGR) atau kelebihan berat badan (makrosomia).

6. HC (Head Circumference)

Lingkar kepala janin yang digunakan untuk menilai proporsi tubuh janin. Nilai HC yang tidak sesuai usia kehamilan bisa menunjukkan adanya gangguan neurologis.

7. EFW (Estimated Fetal Weight)

Ini adalah perkiraan berat janin berdasarkan rumus dari BPD, AC, dan FL. Biasanya ditampilkan dalam gram. Angka ini membantu dokter menentukan apakah janin tumbuh normal atau tidak.

8. FHR (Fetal Heart Rate)

Menunjukkan detak jantung janin per menit (bpm). Normalnya berkisar antara 120–160 bpm. Jika terlalu rendah atau tinggi, dokter akan melakukan evaluasi lanjutan.

9. Placenta dan AFI

Placenta menunjukkan letak ari-ari (anterior, posterior, atau fundal), sedangkan AFI (Amniotic Fluid Index) menunjukkan jumlah air ketuban. Nilai AFI normal berkisar antara 8–18 cm.

Cara Mengetahui Jenis Kelamin dari Hasil USG

Salah satu momen paling ditunggu adalah mengetahui jenis kelamin bayi. Biasanya, jenis kelamin sudah bisa terlihat sejak usia kehamilan 16–20 minggu tergantung posisi janin dan kualitas alat USG. Namun, pembacaan ini harus tetap dilakukan oleh dokter agar tidak salah tafsir.

Dokter akan melihat bentuk genital janin pada layar. Jika terlihat seperti “garis tiga”, kemungkinan besar perempuan, sedangkan jika tampak tonjolan menyerupai penis, kemungkinan laki-laki. Namun, akurasi bisa meningkat dengan USG 3D atau 4D.

Cara Baca Hasil USG Organ Tubuh

Selain kehamilan, USG juga digunakan untuk memeriksa organ tubuh seperti hati, ginjal, kandung empedu, tiroid, dan jantung. Hasil USG organ tubuh biasanya menampilkan istilah medis dan ukuran spesifik dari organ tersebut. Berikut cara membacanya.

1. Ukuran Organ

Setiap organ punya ukuran normal. Misalnya, hati normal memiliki panjang sekitar 12–15 cm. Jika ukurannya lebih besar, bisa menandakan pembesaran hati (hepatomegali).

2. Echogenicity

Istilah ini menggambarkan seberapa terang atau gelap tampilan organ di layar USG. “Echogenic” berarti permukaannya memantulkan banyak gelombang suara (biasanya menandakan jaringan padat), sedangkan “hypoechoic” atau “anechoic” berarti area tersebut lebih gelap, biasanya berisi cairan seperti kista.

3. Lesi atau Massa

Jika ditemukan “lesion” atau “mass”, berarti ada kemungkinan pertumbuhan jaringan abnormal. Dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan seperti CT Scan atau MRI untuk memastikan diagnosisnya.

4. Aliran Darah (Doppler)

Hasil USG Doppler menunjukkan warna merah dan biru pada layar untuk menunjukkan arah aliran darah. Ini membantu mendeteksi sumbatan pembuluh darah atau aliran abnormal di organ tertentu.

Kesalahan Umum Saat Membaca Hasil USG Sendiri

Walaupun kamu bisa mempelajari istilah-istilah di atas, membaca hasil USG tetap perlu interpretasi medis. Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan orang awam:

  • Menganggap ukuran janin sedikit lebih kecil berarti tidak sehat, padahal bisa jadi hanya beda hitungan hari.
  • Menentukan jenis kelamin sendiri dari gambar buram tanpa konfirmasi dokter.
  • Menyimpulkan adanya penyakit dari istilah medis tanpa memahami konteks hasil pemeriksaan lainnya.

Selalu pastikan kamu mendiskusikan hasil USG dengan dokter spesialis kandungan atau radiologi agar interpretasinya tepat dan tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan.

Kapan Harus Melakukan USG?

Bagi ibu hamil, USG umumnya dilakukan minimal tiga kali selama masa kehamilan, yaitu:

  1. USG pertama (trimester awal): untuk memastikan kehamilan dan menentukan usia janin.
  2. USG kedua (trimester pertengahan): memeriksa pertumbuhan janin dan mendeteksi kelainan bawaan.
  3. USG ketiga (trimester akhir): mengevaluasi posisi janin dan kesiapan menjelang persalinan.

Sementara untuk pemeriksaan organ tubuh, USG bisa dilakukan kapan saja sesuai indikasi medis. Misalnya, saat kamu mengalami nyeri perut, gangguan buang air kecil, atau pembengkakan di leher.

Kesimpulan

Mempelajari cara baca hasil USG memang penting agar kamu bisa lebih paham dengan kondisi tubuh sendiri atau perkembangan janin di dalam kandungan. Namun, tetap ingat bahwa hasil USG hanyalah salah satu alat bantu diagnosis, bukan penentu utama. Interpretasi hasil tetap harus dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.

Dengan memahami arti setiap istilah seperti GA, BPD, FL, AC, hingga FHR, kamu bisa mengikuti setiap perkembangan dengan lebih tenang. Teknologi USG kini semakin akurat dan ramah pasien, sehingga kamu bisa memantau kesehatan secara rutin tanpa khawatir.

Jadi, kalau kamu baru menerima hasil USG, jangan panik dulu ya. Pelajari artinya lewat panduan di atas, lalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penjelasan yang paling tepat sesuai kondisi kamu.

Related posts