WIGATOS | Lebih mudah dan praktis dengan mengaplikasikan cara buat jurnal umum untuk mengetahui besar nilai keseluruhan data yang ada dari suatu perusahaan atau tempat usaha milikmu. Pelajar juga bisa nih menerapkan trik satu ini untuk keperluan sekolahnya.
Daftar Isi
Isi Jurnal Umum
Tidak perlu tunggu kamu jadi seorang pekerja dahulu untuk bisa memahami apa saja isi jurnal umum. Karena jurnal satu ini, tentunya bisa kamu aplikasikan langsung di kehidupan sehari-hari. Terutama untuk urusan keuangan.
Untuk itu, biar kita sama-sama pintar terkait uruan keuangan. Kamu harus tahu apa saja komponen dasar yang ada di dalam suatu jurnal umum. Berikut uraiannya:
1. Pencatatan
Tujuan dari pencatatan itu sendiri adalah untuk mengetahui apakah data-data keuangan yang sudah kamu himpun, lengkap semua atau justru sebaliknya. Oleh sebab itu, setiap kali ada perubahan yang terjadi pada pendapatan, biaya produksi, modal, pendapatan, hingga kekayaan semuanya harus tercatat dengan lengkap di dalam jurnal umum.
2. Instruksi
Selanjutnya, kamu akan menemukan kolom khusus catatan pengkreditan dan pendebitan di dalam buku besar. Nah, inilah yang dimaksudkan kenapa jurnal umum di dalamnya juga memiliki fungi perinth karena data-data yang ada dikelompokkan secara jelas dan rinci berdasarkan proses transaksi yang dijalani.
3. Analisis
Kemudian, jurnal umum juga dilengkapi dengan berbagai catatan penting yang berasal dari hasil analisis dari sosok seorang akuntan. Kalau kamu sudah tidak asing dengan istilah kredit dan debit, maka dalam menganalisis data dari jurnal umum akan muncul penggolongan lainnya untuk permudah perhitungan. Ya, pengelompokkan nama akun.
4. Historis
Aktivitas transaksi yang melibatkan lebih dari satu akun pastinya akan ada list uang masuk dan keluar bukan? Oleh sebab itu, dalam menyusun jurnal dibutuhkan riwayat tanggal transaksi yang dapat memberikan gambaran pasti terkait setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan setiap harinya. Dengan begitu, jadi ada bukti real-nya.
5. Informatif
Masih tentang jurnal umum. Ya, kamu yang ingin membuat buku besar keuangan harus nisa memberikan informasi dari setiap catatan transaksi yang ada. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, piutang, dan lain sebagainya. Pokoknya, semua hal yang dibahas di dalam jurnal wajib memberikan keterangan mengenai kegiatan transaksi.
Cara Buat Jurnal Umum
Beres membahas komponen dasar pembuatan jurnal umum, kita akan langsung masuk ke pembahasan intinya. Ya, kamu bisa langsung praktekan sendiri bagaimana cara membuat jurnal umum dengan benar. Selengkapnya, cek saja disini!
Cara Buat Jurnal Umum di Excel
Tips pertama buat kamu yang ingin bisa bikin jurnal umum untuk keperluan rekapan data keuangan, coba gunakan bantuan dari salah satu software Microsoft. Kamu pasti tahu, Excel. Nah, dengan aplikasi tersebut kamu tidak perlu lagi repot-repot membuat tabel. Tinggal eksekusi saja tahapan berikutnya:
- Masuk ke program Excel
- Otomatis akan muncul halaman baru yang kosong
- Kemudian, kamu ubah terlebih dahulu nama file tersebut dengan Jurnal Umum
- Setelah itu, atur pembuatan jurnal sesuai dengan format yang dibutuhkan
- Lalu, kamu klik baris atau kolom akun. Contoh, C6
- Pilih menu formula dan pilih opsi insert function
- Klik rumus vlookup, kemudian tekan tombol OK
- Isi lookup value pada kolom cell C6
- Masukkan table array dengan membuka sheet yang di dalamnya sudah berisikan data-data dari daftar akun
- Blok data tersebut, lalu jadikan absolut dengan mengklik F5
- Lengkapi bagian col_index_num dengan urutan jumlah kolom dalam tabel. Contoh, 2
- Ketikkan range lookup dengan tulisan false jika data di dalam tabel tersebut tidak bisa kamu urutkan. Apabila bisa diurutkan maka isi dengan true
- Pilih tombol OK
- Muncul #N/A, maka tinggal kamu salin rumusnya sesuai dengan kebutuhanmu
- Lakukan pengisian jurnal umum mulai dari kolom tanggal (riwayat tanggal transaksi), lalu kode rekening
- Baris akhir, kamu isi dengan jumlah total dari data yang ada di dalam kolom debet serta kredit untuk melihat keseimbangan jumlah diantara keduanya
Bikin Jurnal Umum Perusahan Dagang
Kalau kamu sudah berhasil pakai cara yang di atas, coba deh bikin jurnal umum untuk perusahaan dagang. Bisa jadi bekal buat kamu yang ingin menjadi seorang akuntan di suatu perusahaan kelak. Gali informasi lengkapnya disini!
- Catat kegiatan transaksi mulai dari tanggal, tahun, hingga bulan pada kolom yang ada
- Buat kolom perkiraan debet pada sisi atas dan merapat ke sisi kiri pada garis kolom untuk tanggal
- Berikan deskripsi singkat untuk transaksi tersebut
- Petunjuk atau referensi, silahkan kamu isi dengan nomor perkiraan (jika salah satu ayat jurnal ada yang dipindahkan)
- Nilai tunai atau jumlah yang tercantum di dalam transaksi masuk ke kolom debet
- Pencantuman halaman jurnal, kamu posisikan di sudut kiri dan kanan atas
- Jika ada kesamaan bulan transaksi pada catatan jurnal tahun pertama, cukup kamu tulis sekali saja
- Total keseluruhan dari kolom debet maupun kredit sebaiknya dipindahkan ke laman selanjutnya
Cara Buat Jurnal Umum Transaksi
Lantas, adakah cara membuat jurnal umum yang lebih simple khusus untuk kegiatan transaksi sehari-hari? Pastinya ada dong. Tinggal kamu ikuti saja tips berikut:
1. Memahami Dasar Persamaan dari Ilmu Akuntansi
Pemula seperti kita-kita ini, ada baiknya mengenal terlebih dahulu persamaan yang biasa digunakan oleh seorang akuntan. Dimana, beberapa rumus dasar berikut dapat menjadi pedoman kamu dalam mengaplikasikan pembuatan jurnal umum keuangan dengan benar. Simak penjelasannya:
Aset = Utang + Modal
Jika kamu perluas lagi rumusnya, maka didapatkan formula berikut:
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Pemahaman terhadap rumus-rumus dasar seperti inilah yang nantinya dapat membimbing kamu agar lebih mudah mengklasifikasikan data-data berdasarkan kelompok akun.
Biar kamu lebih mudah lagi memahami hal tersebut. Gampang! Langsung lihat penjelasan yang tercantum di dalam tabel satu ini. Perhatikan operator aritmatikanya!
Nama Akun | Debet | Kredit |
Utang (kewajiban) | – | + |
Aset (harta/aktiva) | + | – |
Beban | + | – |
Modal | – | + |
Pendapatan | – | + |
2. Mengumpulkan Bukti-bukti Hasil Transaksi
Langkah berikutnya tidak lain adalah mengumpulkan bukti transaksi. Kalau kamu menemukan bukti-bukti berikut, maka itulah data-data yang nantinya akan masuk ke dalam jurnal umum.
- Kuitansi pembayaran
- Invoice
- Nota
- Faktur
- Struk, dan lain-lain
3. Melakukan Identifikasi Transaksi
Berhasil mengumpulkan bukti, lanjut ke tahapan identifikasi transaksi. Disini, kamu harus bisa menentukan sendiri mana data yang pantas untuk masuk ke dalam catatan jurnal umum atau justru sebaliknya. Biar lebih gampang, nih pakai rumus di bawah ini:
Aset = Utang + Modal
Setelah itu, untuk permudah kamu dalam memperkirakan Ekuitas keuangan apakah bertambah atau berkurang, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Bisa kamu lihat di dalam tabel:
Modal bertambah karena: | Modal berkurang karena: |
Penerimaan pendapatan | Pengeluaran untuk beban |
Adanya laba lanjutan | Adanya rugi penjualan |
Investasi pemilik | Pengambilan prive |
4. Proses Pencatatan ke Jurnal Umum
Karena ini step akhir, biar kita sama-sama mudah dalam memahami proses pencatatan yang dimaksud. Maka simak bentuk format penyusunan jurnal umumnya melalui tabel di bawah ini:
Tanggal | Keterangan | Referensi | Debet | Kredit |
Kas | 50xxx | |||
Modal | 10xxx | |||
Sewa di awal | 60xxx | |||
Kas | 20xxx |
Selesai deh pembahasan cara buat jurnal umum. Berikutnya kita akan bahas cara buat kartu kredit ya…