Cara membaca saham sebenarnya sangat penting untuk bisa membaca pergerakan harga saham. Biasanya untuk melihat pergerakan harga tersebut kita harus memanfaatkan grafik saham. Diantara banyaknya jenis grafik yang ada, tak semuanya cocok bagi investasi saham dan trading di Bursa Efek Indonesia. Sebab ada beberapa macam grafik analisis teknikal yang lebih ideal dimanfaatkan untuk trading dalam bursa lainnya.
Ada salah satu diantara tiga prinsip dasar dalam analisis teknikal saham yaitu market action discounts everything. Ini artinya, pergerakan dari harga saham telah mewakili semua jenis berita dan informasi terkait saham.
Selain itu, artinya seorang investor dan trader saham yang memakai analisis teknikal tak perlu lagi repot-repot untuk mencari berita dan info terkait saham. Sebab apapun berita dan infonya, kesimpulannya telah tertera dalam pergerakan harga itu sendiri.
Jika ada berita dan info yang bagus, biasanya langsung disambut oleh sentimen positif pada market, dengan harga yang terus bergerak naik. Ini juga berlaku sebaliknya, jika ada berita dan informasi buruk, biasanya akan langsung disambut oleh sentimen negatif dan harga pun bergerak turun.
Akan tetapi, saat ini permasalahannya ialah bagaimana sih cara membaca saham? Bagaimana pergerakan harganya? sehingga Kamu bisa mengambil kesimpulan yang tepat mengenai sentimen negatif dan positif?
Daftar Isi
Cara Membaca Saham
Membaca Grafik Pergerakan Harga Saham
Awalnya banyak orang yang membaca pergerakan saham dengan hanya memperhatikan indikator saja. Namun justru indikator dari analisis teknikal saham sendiri adalah faktor yang ke sekian yang mesti diperhatikan. Padahal berdasarkan teori analisis teknikal saham, sendiri, pergerakan harga harus langsung dibaca berdasarkan grafik sahamnya sendiri dan bukan indikator sahamnya.
Menariknya, untuk membantumu melakukan analisa pergerakan saham, ada beberapa macam grafik analisis teknikal yang bisa Kamu gunakan. Kamu tinggal melakukan cara membaca saham melalui grafik yang Kami sajikan berikut. Selain itu, tak perlu khawatir karena semuanya tersedia di banyak platform trading online.
1. Membaca Saham Menggunakan Line Chart
Jenis line chart ialah jenis grafik saham yang sangat simpel. Sebab bentuknya hanya seutas garis yang simpel dan bersifat to the point. Biasanya line chart ini menghubungkan beberapa titik closing price atau harga penutupan. Sebab pada analisis teknikal saham sendiri, closing price termasuk harga yang terpenting, dan menyimpulkan sentimen pada hari itu.
Jika harga saham pada hari ini yang sudah ditutup naik, ini artinya pada hari itu terjadi sentimen positif. Ini juga berlaku sebaliknya, jika harga saham yang ditutup turun, artinya sentimen yang terjadi negatif.
Tapi sebenarnya, Kamu dapat melakukan setting supaya line chart menampilkan harga selain closing price. Baik itu berdasarkan pada harga pembukaan pada hari itu, harga terendah maupun harga tertinggi.
Walaupun bagi investor saham dan trader pemula, sebaiknya pakai lince shart sesuai closing price atau harga penutupan. Karena bagi yang masih belum terbiasa dengan analisis teknikal saham, memakai pengaturan line chart menurut harga lainnya hanya menambah kebingungan saja.
Kemudian, bagiamana cara membaca saham dari jenis line chart? Metode yang paling mudah bagi seluruh investor dan trader untuk menggunakan line chart ialah dengan Support/Resistance level dan Trendline.
Jika ingin menetapkan perubahan tren harga saham, mulai dari bullish (naik) menuju tren bearish (turun), Kamu hanya perlu menggambar garis pada trend yang meningkat.
2. Membaca Saham Menggunakan Bar Chat
Cara membaca saham berikutnya ialah menggunakan bar chat. Dimana bar chat ialah sejenis grafik saham paling populer untuk analisis teknikal diantara investor dan trader saham hingga di seluruh dunia. Bar chart menampilkan informasi lebih lengkap daripada line chart. Grafik batang ini tak hanya memberikan informasi terkait opening price atau harga pembukaan saja, tetapi harga terendah dan harga tertinggi.
Sesuai namanya, grafik ini berbentuk mirip dengan batang vertikal, terdapat 2 garis kecil sebagai penanda posisi opening price serta closing price.
Open High Low Close (OHLC) adalah informasi yang sangat berguna pada grafik batang, sebab tidak hanya menunjukkan sentimen market pada hari itu. Tetapi juga, Kamu bisa mengetahui bagaimana perubahan sentimen tersebut di sepanjang hari.
Berbeda dari candlestick char, bar chart secara default hanya mengenal satu warna saja. Walaupun sekarang ini, ada banyak aplikasi menampilkan grafik batang berwarna-warni. Tapi apapun warna pada bar chart itu sendiri, tidak terdapat pengaruh apapun bagi analisis teknikal saham.
Alasannya, karena grafik batang termasuk ke dalam jenis analisis teknikal klasik, dan sudah dipakai dari tahun 1889. Ini artinya, grafik batang yang kamu kenal saat ini sebenarnya telah dimanfaatkan para investor saham dan trader di atas 120 tahun lalu.
Pada waktu itu, sistem analisis teknikal klasik memanfaatkan pola-pola grafik agar dapat menganalisa pergerakan harga. Adapun contoh pola dari analisis teknikal klasik, seperti Double Bottoms, Double Tops, Head and Shoulders, Triangle, dan sebagainya.
3. Membaca Saham Menggunakan Candlestick Chart
Jenis grafik lainnya ialah candlestick chart, yaitu sejenis grafik analisis tkenikal paling populer. Karena popularitasnya, hampir seluruh aplikasi pada analisis teknikal saham menampilkan grafik candlestick default. Selain itu, tak ada aplikasi dari analisis tkenikal saham lainnya yang tanpa menampilkan candlestick chart.
Grafik lilin ini merupakan sejenis grafik paling populer, sebab tidak hanya informasi saja yang ditampilkan pada bar chart, melainkan tampilannya yang lebih mudah dimengerti.
Candlestick chart juga menunjukan harga OHLC yang sama seperti pada bar chat, bahkan informasinya pun sama. Di dalam grafik lilin ini tertera informasi opening price, low price, high price dan closing price.
Akan tetapi faktor paling utama yang membedakan antara kedua grafik ini yaitu komponen dari harga sahamnya sebagai fokus dari analisis. Dalam grafik batang, fokus analisisnya ialah trading day range. Oleh karena itu, pengguna grafik batang sangat memperhatikan low price dan high price.
Sementara pada grafik lilin, fokus analisisnya ialah trading day conclusion. Karena itu para pengguna grafik lilin lebih memperhatikan opening price dan closing price.
4. Membaca Saham Menggunakan Grafik Heikin Ashi
Heikin Ashi ialah sejenis grafik pergerakan saham yang tidak begitu populer di tanah air. Hanya sedikit saja investor dan trader yang mengetahui kehadiran jenis grafik ini.
Padahal grafik ini termasuk grafik pergerakan saham paling gampang dipahami dan mudah dibaca. Bahkan saking mudahnya cara membaca saham dengan grafik ini, sampai-sampai tak sedikit investor dan trader saham yang cukup meremehkan grafik ini.
Jika dilihat sekilas, tampilan Heikin Ashi hampir sama seperti Candlestick chart. Terdapat sumbu, warna, serta badan Candlestick. Namun kemiripan dan persamaan tersebut biasanya sebatas hanya sampai disitu. Sementara komponen lainnya sangat berbeda jauh.
Pada grafik Heikin Ashi, Kamu tidak akan menemukan formasi dan pola-pola dari candlestick. Formasi Candlestick dan pola-pola seperti Shooting star, Hammer, Engulfing, Harami, Evening Star, Morning Star, dan sebagainya. Semua itu tidak terdapat pada grafik Heikin Ashi.
Nah, itulah 4 cara membaca saham melalui grafik-grafik analisa teknikal saham yang mungkin bisa Kamu coba. Atau Kamu bisa mneyesuaikannya tergantung kebutuhan dan mana yang paling mudah. Semoga bermanfaat!