Cara Membaca Grafik Saham

Cara Membaca Grafik Saham

Grafik adalah sebuah perangkat terpenting yang harus dipahami oleh seorang investor atau trader saham untuk dapat menganalisis pergerakan harga saham. Biasanya grafik yang dipakai pada pasar finansial itu sendiri, terdiri atas 3 jenis, diantarnaya candlestick chart, bar chat, dan line chart. Melalui grafik ini, bisa memungkinkanmu untuk mengetahui kondisi pasar saat ini dan bisa dipakai untuk memprediksi perubahan atau pergerakan harga saham ke depannya. Bagaimanakah cara membaca grafik saham? Mari kita ulas lebih lengkapnya di artikel ini!

Cara Membaca Grafik Saham

Cara Membaca Grafik Saham
Membaca Grafik Saham

Panduan Membaca Grafik Saham dengan Benar

Saham merupakan sebuah alat investasi paling digemari oleh banyak orang sebab jika investor benar-benar cerdas dalam membeli maupun menjual saham, maka investor tersebut pun dapat meraup untung besar. Jika Kamu ingin berinvestasi saham dan menghasilkan banyak keuntungan, maka Kamu harus memahami cara membaca grafik saham lebih dulu. Chart inilah yang nantinya akan memberitahukan informasi penting terkait kondisi keuangan perusahaan dan pergerakan saham.

Read More

Seluruh informasi terkait cara membaca grafik saham dengan benar di bawah ini, bisa menentukan keputusan yang tepat saat bermain saham. Yuk, simak panduannya berikut :

1. Ketahui Simbol

Seluruh perusahaan yang telah tercatat dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) mempunyai simbol tersendiri dan biasanya terdiri atas 4 huruf. Selain itu, setiap perusahaan mempunyai simbol yang memudahkan penulisan terhadap nama perusahaan itu sendiri pada ticker saham. Misalnya saja, BMRI untuk simbol bank Mandiri, BBNI untuk simbol BNI, dan BBCA untuk simbol bank BCA. Kamu dapat mengecek simbol atau singkatan perusahaan tersebut di web BEI serta gunakan simbol tersebut untuk mengetahui grafik saham itu sendiri.

2. Grafik Pergerakan Harga Saham

Grafik saham biasanya menampilkan naik dan turunnya harga jual/beli saham pada periode waktu tertentu. Mulai dari periode 1 hari hingga 1 bulan lamanya. Harga saham akan terlihat melalui garis vertikal, sedangkan periode waktu akan terlihat melalui garis horizontal. Biasanya grafik saham tersebut tercatat secara realtime, alias pada hari itu juga.

3. Indikator Previous Close

Previous close merupakan indikator dari harga terakhir saat bursa saham ditutup. Biasanya perdagangan saham yang berlangsung di Bursa Efek Indonesia dimulai dari jam 09.00 dan tutup jam 16.00 WIB. Harga saham terakhir atau previous close ini dibutuhkan untuk perbandingan antara harga saham yang terjadi hari ini dengan hari sebelumnya.

4. Open

Indikator yang satu ini menunjukkan harga saham ketika perdagangan dibuka pada hari itu juga. Seringkali harga pembukaan berbeda dari previous close. Tujuan dari harga pembukaan ini ialah untuk mengukur tingkat pergerakan saham di hari tersebut.

5. Day High dan Day Low

Istilah lainnya yang harus Kamu pahami dalam cara membaca grafik saham ialah day high dan day low. Arti dari day high sendiri adalah titik tertinggi pada harga saham di hari itu, kebalikannya dengan day low yang merupakan titik terendah pada harga saham.

6. Change

Apa itu change? Sama seperti artinya dalam bahasa Inggris “change” di sini adalah perubahan pada harga saham hari ini saat penutupan dibanding dengan hari sebelumnya. Biasanya change ini ditampilkan berbentuk poin dan persentase, tujuannya agar Kamu mengetahui besarnya perubsahan tersebut dalam persentase dan dalam bentuk rupiah.

Dalam cara membaca grafik saham, Kamu juga harus mengetahui cara memprediksi tren saham itu sendiri. Tujuannya agar Kamu bisa menentukan keputusan terkait saham yang dibeli atau dijual.

Mengenal Tren Saham

Tren saham adalah pengetahuan umum bagi investor saham, karena tren saham pasti terjadi dalam pasar modal. Jika Kamu sudah memasuki pasar saham, tanpa mengetahui tren saham yang terjadi, tentu sangat disayangkan.

Kamu harus tahu bahwa ada 3 arus yang mesti dipelajari saat membaca tren di bursa saham. Pertama ada yang dinamakan tren bullish, yakni sebuah tren saat saham mengalami kenaikan harga. Sebagai investor pemula, Kamu juga wajib tahu bahwa tren biasanya hanya terjadi sementara dan harga saham tidak selalu naik setiap hari.

Tren ini biasanya hanya berlangsung selama 1 bulan, 2 bulan atau seterusnya, dan inilah yang disebut sebagai moving average.

Kedua, ada tren saham bearish, ialah tren yang terjadi ketika harga saham akan menurun selama jangka waktu yang telah ditentukan berdasarkan moving average. Apa sih moving average? Jadi singkatnya, moving average ini adalah pergerakan rata-rata. Biasanya tren bearish ditandai oleh harga saham yang anjlok.

Ketiga, ada yang dinamakan dengan tren sideway. Sama seperti trading pada umumnya, sideway ini adalah indikator saat harga saham sedang monoton atau trennya sedang datar. Dengan kata lain, harga sahamnya turun tidak, naik juga tidak. Tren ini biasanya berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan orang biasanya menyebutnya sebagai grafik sisiran.

Lalu, Bagaimana Cara Membaca Tren Saham?

Selain pentingnya cara membaca grafik saham, Kamu pun harus tahu prediksi terkait tren saham itu sendiri dengan cara membacanya. Bagi trader harian atau mingguan, sebenarnya penting sekali memperhatikan tren saham setiap waktu, karenanya Kamu bisa memutuskan keluar atau masuk ke saham tersebut.

1. Tren Bullish Saham

Saat mengalami bullish, ini artinya akan terjadi pembelian yang akumulasinya lebih tinggi dibandingkan penjualan. Hal yang harus diperhatikan di sini ialah apakah tren ini baru menanjak dari titik support-nya ataukah mau tembus sampai ke titik resistance.

Nah, jika baru saja menanjak dari titik support, maka Kamu secara otomatis harus masuk. Terlebih lagi jika terjadi akumulasi besar pada satu broker. Dengan kata lain, inilah posisi paling menyenangkan bagi investor. Namun jika tren bullish ini ternyata telah menyentuh titik yang terlalu tinggi, bahkan menembus titik resistance, dari sini Kamu harus hati-hati.

2. Tren Saham Bearish

Hal yang paling ditakutkan para investor saat membaca grafik saham ialah terjadi penurunan harga saham dalam waktu yang lama, saat tren bearish berlangsung. Dari sini, Kamu harus cek apa saja faktor penyebab penurunannya. Jika ternyata penyebabnya ialah kinerja buruk, sebaiknya jangan coba-coba untuk masuk ke saham tersebut lebih dulu.

Jika disebabkan oleh big money, Kamu juga sebaiknya jangan masuk. Sebab kekuatanmu untuk menampung tak akan sebanding dengan uang miliaran yang telah dimiliki investor besar.

Adapun waktu saham tersebut bisa mulai didekati ialah, Kamu harus menunggu masa sideway-nya. Sebab setelah dari tren bearish ke sideway, biasanya investor yang membel saham sudah mulai lebih banyak daripada yang menjual.

3. Tren Saham Sideway

Saat posisi sideway, biasanya disebabkan oleh angka jual dengan angka beli seimbang. Namun disini Kamu harus tetap perhatikan, jika yang membeli ternyata brokernya sama, ini artinya sedang terjadi akumulasi besar. Sebenarnya paling nyaman Kamu masuk dalamposisi ini.

Namun ada pula kondisi saat yang menjual sedikit, namun yang belu pun sedikit. Jadi tidak terjadi big money yang masuk, sehingga harganya pun tidak menanjak. Jika kualitas sahamnya dirasa kurang atau biasa saja, sebaiknya pindah. Karena jika hal ini terjadi, tidak menjamin harganya akan naik dalam waktu dekat.

Itulah beberapa tren saham yang harus Kamu pelajari dan pahami dengan cara membaca grafik saham secara tepat. Karenanya, Kamu bisa menentukan kapan harus masuk atau keluar dari saham yang Kamu pilih.

 

Related posts