Kini pemakaian teknologi fingerprint memang sudah begitu luas, khususnya dalam sistem keamanan, ada banyak perusahaan dan instansi perkantoran yang memakai fingerprint untuk dijadikan alat untuk proses absensi. Melalui sensor fingerprint utuk alat absensi ini, maka semua data yang didapat tidak bisa dipalsukan, mengingat setiap orang mempunyai sidik jari berbeda. Bagaimanakah cara kerja fingerprint itu sendiri?
Daftar Isi
Memahami Sensor Fingerprint
Sebelum pembahasan cara kerja fingerprint, bagi Kamu yang belum mengetahui teknologi ini mari kita ulas sedikit definisinya. Fingerprint ialah perangkat elektronik dengan sensor scanning yang digunakan untuk mengecek sidik jari manusia untuk memverifikasi identitas. Sensor fingerprint saat ini telah banyak diterapkan pada berbagai alat elektronik tertentu yang memerlukan tingkat keamanan tinggi, baik pada alat absensi pegawai, pintu masuk, smartphone dan sebagainya.
Cara Kerja Fingerprint
Mekanisme Kerja Fingerprint
Mengingat penggunaan sensor fingerprint yang sudah beragam, maka cara kerja fingerprint dibedakan ke dalam 2 bagian yaitu mekanisme kerja sensor fingerprint untuk alat absensi karyawan dan pada smartphone. Ingin tahu lebih jelasnya? Simak kedua caranya berikut ini!
Cara Kerja Fingerprint Untuk Alat Absensi Karyawan
Dengan menggunakan fingerprint, maka semua data karyawan yang masuk kerja adalah valid karena yang namanya sidik jari tidak bisa diwakilkan. Adapun cara kerja fingerprint sebagai alat absensi karyawan, ialah sebagai berikut :
1. Registrasi User
Pengguna biasanya dapat melakukan pendaftaran sampai 10 sidik jari yang berbeda dengan 1 nomor ID saja untuk memilih berbagai opsi verifikasi. Jika dilihat secara teoritis, keseluruhan jari milik pengguna wajib didaftarkan agar pengguna masih dapat mencocokkan sidik jari mereka, apabila salah satunya terpotong atau terluka. Biasanya pengguna akan disarankan mendaftarkan paling tidak sebanyak 2 sidik jari, yaitu jari telunjuk tangan kanan dan tangan kiri.
Adapun tujuannya supaya user masih bisa memakai mesin fingerprint meskipun ia lupa mana jari yang digunakannya saat proses pendaftaran.
2. Verifikasi User
Cara kerja fingerprint selanjutnya ialah saat pengguna memakai password sesudah meletakkan sidik jarinya, mesin fingerprint biasanya akan membandingkan antara sidik jari tersebut dengan data sidik jari sebelumnya yang telah tersimpan. Registrasi sidik jari biasanya dipakai untuk mengecek ID pengguna. Jjika proses verifikasi selesai, maka sistem menampilkan apakah proses verifikasi sukses dilakukan atau tidak.
3. Batas Perbandingan
Batas perbandingan atau threshold diatur guna mengetahui kemungkinan terjadinya false acceptance dan false rejection.
- False acceptance atau penerimaan palsu, artinya kesalahan pada perangkat fingerprint seperti misalnya jari user dikenali sebagai user lain.
- False rejection atau penolakan palsu, yang artinya mesin fingerprint yang digunaka tidak mengenali data sidik jari pengguna yang sudah didaftarkan. kamu bisa menetapkan limit pengenalan bagi semua pengguna.
Apabila pengguna mengalami kerusakan pada sidik jari, Kamu bisa menurunkan ambang kecocokan. Tingkat penolakan palsu dan tingkat penerimaan palsu saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya.
4. ID User
Saat meregistrasikan sidik jari, maka pengguna akan langsung dialokasikan pada nomor ID tertentu yang belum digunakan. Jika pengguna muai memakai identitasnya menggunakan sidik jari, maka ID ini dipakai untuk mengkoneksikan pola password atau sidik jari. Kamu bisa menginputkan ID lewat keypad maupun peyimpanan lainnya berupa kartu RF.
5. Level Kewenangan
Untuk memakai fingerprint biasanya diatur ke dalam beberapa level kewenangan. Dimana ada beberapa kewenangan mengoperasikan alat fingerprint ini, diantaranya :
- User atau pengguna, biasanya merujuk ke orang-orang tertentu yang harus melakukan verifikasi identitas sesuai tujuannya, yaitu misalnya untuk alat absensi karyawan atau membuka pintu.
- Pendaftar, umumnya mengacu kepada user yang mendapatkan hak menghapus dan mendaftarkan pengguna.
- Administrator, pengguna yang telah diberikan hak melakukan seluruh operasi terkecuali untuk pengaturan lanjutan.
- Super Administrator, ialah pengguna dengan akses ke segala fungsi sistem sekaligus dapat memodifikasi seluruh pengaturan sistem.
Cara Kerja Fingerprint Pada Smartphone
Seiring perkembangannya, smartphone kini telah dibekali pemindai fingerprint. Ada banyak manfaat fingerprint di smartphone, salah satunya dapat digunakan ke dalam cara mengunci folder di Hp. Adapun jenis-jenis teknologi dan cara kerja fingerprint pada smartphone, ialah sebagai berikut :
1. Optical Scanners
Ialah sebuah metode tertua dengan memanfaatkan cahaya ketika merekam pola pada sidik jari. Umumnya jari pengguna diletakkan di atasscanner, terbuat dari material kaca. Untuk kemudian dari bagia bawah pemindai, akan ada pemancar cahaya yang menerangi permukaan pada ujung jari. Setelah itu, pantulan cahaya akan ditangkap oleh receiver atau alat penerima sampai mendapatkan foto sidik jari.
Cara kerja fingerprint ini memakai algoritma tertentu guna mendeteksi pola yang unik pada sidik jari. Lalu menganalisisnya dengan cara, area gelap sebagai penanda cahaya lebih relektif, sedangkan area terang menandakan bahwa cahaya kurang reflektif.
Sistem ini sayangnya masih memiliki beberapa kelemahan. Selain itu, umumnya hanya bisa menangkap gambar 2 dimensi dan terbilang kurang aman sebab masih bisa ditipu. Di samping itu, pola pada sidik jari yang diperoleh akan sangat bergantung terhadap kondisi kulit bagian telapak jari.
Dengan kata lain, jika kulit terkelupas atau jari kotor, kemungkinan pemindai sidik jari tdak bisa mengenali sidik jarimu.
2. Ultrasonic Scanners
Sensor ultrasonik menggunakan gelombang saat melakukan pemindaian sidik jari, biasanya hasil peminaian dengan sensor ini telah berkualitas 3D. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya pemalsuan menjadi lebih rendah.
Sebagai contohnya, Qualcomm telah mengembangkan teknologi tersebut yang diberinama Ultrasonic Fingerprint Scanners.
Menariknya, Ultrasonic Fingerprint Scanners bisa bekerja walaupun jarimu peuh kotoran, debu, hingga berkeringat. Pemindai fingerprint ini juga bisa berfungsi lewat permukaan panel yang lainnya, baik itu bahan logam maupun kaca. Ini tentu saja sangat memungkinkan banyak vendor yang ada di masa mendatang untuk menanamkan sebuah panel sidik jari yang tersembunyi di bagian bawah layar agar sisi estetis perangkat tidak berkurang.
3. Capacitive Scanners
Pemindai kapasitif atau capacitive scanners ialah jenis paling umum yang ditemukan pada teknologi fingerprint. Cara kerja fingerprint pemindai kapasitif ini ialah memanfaatkan sensor kapasitans atau ultrasonik.
Sensor kapasitans tersebut memakai alat elektronik sejenis kapasitor dalam memindai fingerprint. Kapasitor bahkan menyimpan arus listrik yang nantinya disambungkan pada piringan konduktif layar smartphone. Dengan demikian dapat diaplikasikan untuk melacak sidik jari secara detail.
Adapun muatan listrik kapasitor ini akan berubah sedikit ketika bagian garis yang menonjol dalam sidik jari tadi ditempelkan dalam piringan konduktif. Sedangkan antar sela pada garis yang terlihat menonjol hampir tak akan berpengaruh pada kapasitor.
Itulah cara kerja fingerprint pada smartphone kebanyakan, jika dibandingkan teknologi optical scanners, teknologi capacitive scanners sebearnya lebih sulit ditipu.
Proses identifikasi lewat fingerprint sendiri memang lebih rumit jika dibandingkan dengan password, pattern atau PIN. Namun sistem tersebut sangat mempermudah para pengguna smartphone. Cara kerja fingerprint ini sangat prakatis, sebab Kamu hanya perlu menempelkan jari, kemudian akses smartphone akan langsung terbuka.
Demikianlah ulasan tentang cara kerja fingerprint sebagai alat absensi karyawan dan smartphone. Bagaimana, cukup mudah memahaminya kan?