Bisa dibilang investasi reksadana merupakan sejenis investasi yang praktis dan mudah. Apalagi kalian kini bisa mencoba berinvestasi lewat online. Bahkan ada cukup banyak opsi jika kalian menginginkan investasi reksadana. Hanya saja, dengan banyaknya pilihan tersebut membuat kita kebingungan. Simak cara memilih reksadana dengan tepat disini!
Namun sebelum mulai memilih reksadana, sebaiknya kalian harus tahu apa saja produk-produk reksadana yang ditawarkan. Hal ini bertujuan agar kalian lebih memahami produk yang ditawarkan dan dapat memilih jenis reksadana yang tepat.
Daftar Isi
Jenis Reksadana
Terdapat 5 jenis reksadana yang bisa kalian pilih ketika akan terjun untuk fokus investasi di reksa dana. Apa saja jenis-jenis reksadana itu? Ini ulasannya :
1. Reksa Dana pasar uang
Reksa dana ini merupakan reksa dana yang minim akan risiko, karena jumlah kebijakan investasinya sepenuhnya di beratkan pada instrumen pasar uang dengan jatuh tempo investasi bisa kurang dari 1 tahun.
Jenis investasi ini lebih cocok digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dalam jangka waktu yang cukup pendek kurang dari 1 tahun dan sangat cocok bagi seseorang dengan profil konservatif.
Mengingat reksadana pasar uang minim risiko, maka imbal hasilnya bisa dibilang cukup minim dibandingkan dengan jenis Reksa Dana lainnya.
2. Reksadana Pendapatan Tetap
Berbeda dengan reksadana pasar uang, untuk Reksa Dana pendapatan tetap, nilai dana yang di investasikan sebesar 80 %. Nantinya kalian akan menempatkannya ke dalam efek untuk memberikan pendapatan secara tetap.
Jenis reksadana ini lebih cocok bagi seseorang yang ingin berinvestasi dengan jangka waktu mulai dari 1 tahun hingga 3 tahun. Selain itu, ideal juga bagi investor yang memiliki profil secara konservatif.
3. Reksadana Campuran
Reksadana campuran memiliki kelebihan dibandingkan 2 reksa dana sebelumnya. Hal ini karena kebijakan investasinya maksimal 79 % di alokasikan pada 3 instrumen sekaligus yaitu pasar uang, obligas, dan instrumen saha.
Dengan kebijakan tersebut maka reksadana campuran lebih cocok bagi seseorang yang akan berinvestasi untuk jangka waktu antara 3 hingga 5 tahun. Terutama bagi orang yang memiliki profil investor moderat.
4. Reksadana Saham
Reksadana saham biasanya lebih difokuskan terhadap satu pilihan instrumen investasi, yakni saham. Untuk jangka waktunya cukup panjang yaitu rata-rata di atas 5 tahun dan sangat cocok bagi seorang investor dengan profil agresif.
Namun perlu diketahui bahwa reksadana saham merupakan reksa dana yang memiliki risiko cukup tinggi dibandingkan dengan jenis lainnya. Hal ini mengingat pergerakan saham memiliki tingkat volatilitas yang cukup tinggi.
Akan tetapi, kabar baiknya adalah akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih baik dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
5. Reksadana Syariah
Sesuai namanya, reksadana jenis ini menganut sistem syariah dalam pengelolaannya. Reksa dana syariah lebih cocok bagi seseorang yang tidak ingin terlalu banyak risiko dan ditujukan bagi seseorang yang memiliki profil konservatif.
Silahkan pahami jenis-jenis reksadana di atas, kemudian fokuskan mana yang paling tepat bagi kalian. Karena bagaimanapun, pemilihan jenis reksadana ini akan mempengaruhi besarnya keuntungan yang akan kalian dapatkan.
Cara Memilih Reksadana
Tutorial Memilih Reksadana Dengan Tepat
Investasi reksadana merupakan pilihan ideal bagi pemula yang baru mempelajari atau terjun berinvestasi. Maka dari itu, penting sekali untuk memahami bagaimana cara memilih reksadana yang tepat menyesuaikan dengan profil calon investor.
Supaya kalian tidak salah langkah, berikut tahapan cara memilih reksadana, diantaranya :
1. Cek Informasi Terkait Reksadana
Bagi kalian yang masih pemula, langkah awal yang harus dilakukan ialah mencari informasi tentang reksadana sebanyak-banyaknya. Dengan mengetahui informasi tersebut, kalian paling tidak memahami mekanisme reksadana, jenis reksadana, serta istilah-istilah dalam instrumen investasi ini.
Beberapa istilah yang seringkali dijumpai, contohnya UP atau unit penyertaan, bank kustodian, NAB atau Nilai Aktiva Bersih dan masih banyak lagi.
2. Kenali Tujuan
Cara memilih reksadana yang tepat selanjutnya, pastikan kalian mengetahui tujuan untuk berinvestasi. Silahkan tentukan apa tujuan kalian berinvestasi sesuai kebutuhan. Contohnya, memilih jenis investasi reksadana karena ingin menambah biaya untuk pembelian rumah, mobil, hingga biaya pendidikan.
Jika demikian, maka akan memperoleh berapa banyak dana yang harus dipersiapkan untuk berinvestasi, berapa lama waktu berinvestasi, hingga aspek-aspek lainnya.
3. Sesuaikan Dengan Profil Kalian
Profil merupakan karakteristik pribadi yang akan menjalankan investasi reksadana. Apakah tergolong tipe konservatif, tipe moderat atau mungkin termasuk ke dalam tipe agresif.
Bagi kalian yang lebih memilih berinvestasi secara aman dengan risiko kecil, lebih baik gunakan reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, atau reksa dana syariah.
Sementara jika kalian cenderung lebih kepada jenis investor moderat dengan berani mengambil risiko bisa memilih reksa dana campuran atau reksa dana saham. Namun untuk orang yang cenderung lebih agresif, bisa memilih jenis reksadana saham.
4. Perhatikan Bagaimana Nilai Draw Down Reksadana
Nilai draw down merupakan sebuah tingkat kerugian paling maksimal dari setiap produk reksa dana yang terdaftar. Sebagai contoh, ketika poduk reksa dana memiliki nilai draw down sebesar 25 % per tahunnya, artinya tingkat kinerjanya cenderung melemah hingga mencapai 25 %.
Reksadana yang memiliki nilai draw down paling rendah adalah reksa dana pasar uang. Sedangkan nilai draw down paling tinggi yaitu reksa dana saham yang bisa mencapai nilai lebih dari 50 %.
5. Dana Kelolaan Manajer Investasi
Cara memilih reksadana yang tepat lainnya yaitu perhatikan dana kelolaan yang selalu dilakukan oleh manajer investasi terhadap produk reksa dana. Hal ini dikarenakan, dana kelolaan bisa dijadikan sebagai salah satu hal untuk mengukur tingkat kecercayaan investor pada produk yang akan dipilih.
Semakin tinggi nilai dana kelolaan yang dikelola oleh manajer investasi, maka semakin besar pula dana yang dikelolanya, artinya tingkat kepercayaannya lebih tinggi dan bagi investor cenderung memilih produk reksa dana tersebut karena pengelolaan dana nya yang besar.
Pemilihan Produk Reksadana Dengan Robo Advisor
Sebenarnya jika kalian lebih jeli terhadap sebuah perusahaan khusus untuk investasi reksa dana, maka kalian tidak perlu bingung lagi memilih produk investasi reksadana.
Fitur tersebut biasanya disebut dengan fitur Robo Advisor untuk lebih meyakinkan investornya, supaya tidak salah dalam memilih produk reksa dana dari jenis reksa dana yang ada.
Di sini akan di contohkan perusahaanyang bergerak di bidang investasi reksa dana seperti bareksa yang bisa menggunakan fitur robo advisor. Dengan begitu, para pemula pastinya tidak akan kebingungan lagi memilih produk reksa dana.
Robo adviso bisa dibilang sebagai fitur khusus penasihat keuangan pribadi yang membantu investor memilih produk reksa dana sebagai jalan untuk berinvestasi reksa dana. Tentunya penggunaan fitur robo advisor akan berjalan sesuai dengan profil yang kalian isikan sebelumnya sehingga strategi dari robo advisor bisa dijalankan secara akurat.
Adapun langkah-langkahnya bisa kalian ikuti di bawah ini :
- Buka situs bareksa terlebih dahulu di alamat www.bareksa.com/robo-advisor. Atau jika memungkinkan menggunakan hp smartphone bisa download aplikasinya terlebih dahulu.
- Lalu isilah profil yang sudah disediakan pada layanan robo advisor tersebut. Nantinya akan secara otomatis apakah kalian termasuk investor yang meminimalisir risiko atau termasuk ke dalam tipe agresif dengan risiko yang cukup besar.
- Setelah itu, di bagian bawahnya akan tersedia banyak produk dari jenis reksa dana saham yang bisa kalian pilih dengan return yang berbeda-beda.
- Dengan begitu, kalian tidak perlu bingung memilih produk reksa dana pada jenis reksa dana yang tersedia.
Sudah cukup mengerti bukan? Sekarang langkah selanjutnya adalah mulai berinvestasi. Itulah cara memilih reksa dana terutama bagi kalian yang baru terjun ke dalam investasi reksa dana!