Apakah kamu sedang menggunakan reksadana? Bagaimana cara menghitung keuntungan reksadana? Artikel kali ini akan membantumu menghitung keuntungan reksadana dengan mudah dan cepat.
Daftar Isi
Apa Itu Reksadana?
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Apabila kamu ingin melakukan investasi saham, namun tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang saham kamu bisa menggunakan reksadana. Dengan menggunakan reksadana, kamu bersama beberapa investor lain mempercayakan pembelian dan pengelolaan saham pada pihak ketiga yang berkompeten pada bidang saham. Dengan begitu, kamu bisa tetap mendapat keuntungan tanpa harus belajar mengenai saham.
Bagi orang awam, menggunakan reksadana sudah merupakan sebuah keuntungan. Meskipun terdapat biaya ekstra untuk pihak ketiga, namun dibandingkan biaya pendidikan bertahun-tahun, biaya tersebut terhitung sangat murah. Itulah kenapa banyak orang yang ingin menginvestasikan dananya menggunakan reksadana dan mendapat keuntungan yang besar.
Dana yang kamu keluarkan melalui reksadana pun sudah dipastikan aman. Hal ini dikarenakan reksadana sudah mendapat ijin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ditambah lagi, dengan menggunakan reksadana, kamu tidak perlu mengawasi perkembangan saham setiap waktu. Banyaknya waktu yang harusnya kamu gunakan untuk mengawasi perkembangan saham tersebut bisa kamu luangkan untuk kegiatan lain. Antara lain kamu bisa lebih fokus pada pekerjaan utamamu, atau menekuni hobi yang kamu sukai. Dengan begitu, secara tak langsung reksadana sudah memberikan keuntungan yang besar.
Namun, bagaimana dengan keuntungan yang kamu dapatkan dari reksadana? Apakah kamu bisa mengetahui berapa keuntungan yang kamu dapatkan jika keuanganmu dikelola oleh pihak ketiga? Tidak perlu risau, karena kali ini kita akan mengupas tuntas segala macam cara menghitung keuntungan reksadana dengan mudah dan cepat.
Cara Menghitung Keuntungan Reksadana
Tak perlu risau lagi soal menghitung keuntungan reksadana. Memang menjadi sebuah kekhawatiran ketika kita mempercayakan pengelolaan dana investasi kepada pihak lain. Namun, di sisi lain, kamu juga perlu belajar cara menghitung keuntungan reksadana. Sebenarnya, untuk menghitung keuntungan reksadana kamu harus memperhatikan beberapa hal berikut :
- Kenali nilai aktiva bersih (NAB) dalam reksadana. Meskipun pengelolaan dana investasi milikmu sudah kamu percayakan kepada manager investasi (MI), kamu tetap perlu mengenali berbagai istilah dalam reksadana.Â
- Menggunakan NAB untuk menghitung keuntungan reksadana. Inilah alasan utama kamu harus mengenali apa itu NAB. Karena NAB akan kamu gunakan dalam rangka menghitung keuntungan reksadana.
1. Mengenali Nilai Aktiva Bersih (NAB) Dalam Reksadana
Apa itu nilai aktiva bersih? Mengapa kamu perlu mengenali nilai aktiva bersih? Saat berinvestasi di reksa dana, kamu perlu memahami tolak ukur atau perhitungan harga dari reksa dana tersebut. Setelah sesi perdagangan selesai, nilainya setiap hari akan dihitung oleh Bank Kustodian lalu diterbitkan (untuk reksa dana jenis terbuka) oleh Manajer Investasi (MI) serta dipublikasikan di berbagai media.
Acuan harga tersebut dikenal dengan istilah NAB/UP (Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan) atau lebih sering disebut NAB saja. NAB ini berasal dari istilah dalam Bahasa Inggris, NAV (Net Asset Value). Secara sederhana, NAB dihitung dengan menjumlahkan total aktiva bersih keseluruhan dana dalam reksa dana dibagi dengan jumlah total unit yang beredar. Pada hari pertama Penawaran Umum sebuah reksa dana, NAB/UP ditetapkan sebesar Rp1.000 — ini sesuai regulasi yang berlaku. Selanjutnya, perhitungan NAB/UP berubah sesuai dengan pergerakan nilainya.
Saat membeli suatu produk Reksa Dana, seorang investor akan disebut sebagai pemegang unit penyertaan. Banyaknya unit penyertaan yang ia miliki tergantung pada NAB/UP Reksa Dananya serta dana investasinya. Sama seperti NAB, NAB/UP juga akan berfluktuasi setiap hari mengikuti harga pasar dari instrumen investasi yang terdapat dalam portofolionya.Â
2. Menggunakan NAB Untuk Menghitung Keuntungan Reksadana
Setelah mengenali apa itu NAB pada Reksadana, kamu sudah siap untuk melakukan penghitungan keuntungan Reksadana. Apakah bisa menghitung keuntungan reksadana menggunakan NAB? Jawabannya tentu saja bisa. Justru penghitungan keuntungan Reksadana yang akan kita gunakan disini adalah menggunakan NAB.
Mengetahui NAB dan NAB/UP sangat penting karena hal ini berhubungan dengan cara menghitung keuntungan reksadana. Membeli dan menjual reksadana pun sangat bergantung pada NAB. Sebagai contoh, misalkan pada tanggal 1 Januari 2021 Anda membeli reksadana sebesar Rp 5 juta. Pada hari itu, NAB/UP yang berlaku adalah Rp2.000. Itu artinya, unit yang bakal Anda dapatkan adalah Rp5 juta dibagi Rp2.000, yaitu 2500 UP.Â
Kemudian, kamu memutuskan untuk membiarkan unit tersebut selama satu tahun ke depan. Ternyata, pada 1 Januari 2022, NAB/UP sudah naik menjadi Rp3.000. Dengan kata lain, total investasi yang telah berhasil Anda kumpulkan adalah 2500 UP dikali Rp3000, hasilnya adalah Rp 7,5 juta. Berdasarkan prinsip dasar untung rugi, dalam kondisi ini kamu sudah dipastikan mendapat keuntungan.
Dengan menggunakan prinsip dasar untung rugi, cara menghitung keuntungan reksadana tentu dengan mengurangkan harga saat ini dengan harga beli. Misal dengan contoh di atas, besar keuntunganmu adalah 7,5 juta dikurangi 5 juta = 2,5 juta. Mudah sekali bukan? Itulah alasan penting kamu harus mengenali NAB untuk menghitung keuntungan reksadana.Â
Cara Membeli Reksadana
Setelah mengetahui cara menghitung keuntungan reksadana, apakah kamu mulai tertarik untuk membeli reksadana? Tidak usah risau karena artikel kali ini juga akan membantumu membeli reksadana. Sebenarnya untuk membeli reksadana sangatlah mudah. Kamu hanya perlu melakukan beberapa langkah di bawah ini :
1. Memilih Platform Reksadana
Saat ini, kamu tidak perlu risau untuk memilih platform reksadana. Karena semakin banyak platform reksadana resmi yang tersedia secara online. Kamu bisa melakukan pembelian ke berbagai platform reksadana seperti Ipot indopremier. Bareksa dan lain sebagainya.
2. Mendaftar Menjadi Investor
Jika kamu ingin membeli reksadana secara online, sudah tentu kamu harus mengenalkan dirimu sebagai seorang investor. Untuk itu, kamu perlu melakukan pendaftaran untuk menghadirkan sebuah akun yang mewakili dirimu. Dengan mendaftar menjadi investor, kamu sudah dikenal sebagai seseorang yang ingin membeli reksadana. Dengan ini kamu sudah selangkah lebih maju untuk mencetak keuntungan di reksadana.
3. Melakukan Deposit Dana
Jangan lupa untuk melakukan deposit dana. Dana ini nanti yang akan kamu gunakan untuk membeli produk reksadana. Dengan melakukan deposit dana, pihak ketiga yang disebut Manager Investasi (MI) sudah siap untuk meresmikanmu sebagai seorang investor. Saatnya melakukan tahap selanjutnya dalam mencetak keuntungan di reksadana.
4. Memilih Reksadana Saham
Memilih reksadana saham adalah langkah selanjutnya setelah melakukan deposit dana. Pilihlah salah satu reksadana saham yang tersedia. Kamu bisa menggunakan bantuan beberapa kriteria. Seperti memilih reksadana yang terbaik, atau memilih reksadana yang memiliki return tertinggi.
5. Membeli Reksadana Saham
Sampailah pada langkah terakhir dalam membeli reksadana. Setelah menentukan pilihan reksadana saham yang ingin kamu gunakan, waktunya kamu melakukan pembayaran. Ikuti langkah yang dipandu dalam platform reksadana yang kamu gunakan. Setelah membeli reksadana saham, kamu sudah resmi menjadi investor yang siap mencetak keuntungan reksadana sebanyak mungkin.
Demikian artikel mengenai cara menghitung keuntungan reksadana. Semoga bermanfaat.