Banyak petani kini yang mulai membudidayakan sayiuran hidroponik dengan memanfaatkan sedikit lahan di rumah mereka. Bahkan tak sedikit pula yang berhasil meraup rejeki dari budidaya tersebut. Jika Kamu tertarik, sebenarnya cara menanam hidroponik cukup mudah dilakukan. Kamu bisa menanam sayuran hidroponik dengan menggunakan lahan sedikit yang tersedia di rumahmu.
Daftar Isi
Apa Itu Hidroponik?
Sebelum mengetahui cara menanam hidroponik, tentu saja Kamu harus tahu apa itu hidroponik. Hidroponik diadaptasi dari kata Yunano, yakni Hydro dan Ponis. Hydro berarti air, sedangkan ponos berarti daya. Ketika dua kata tersebut disatukan, maka memiliki pengertian budidaya tanaman dengan menggunakan media air untuk dijadikan media tanamnya.
Dapat diambil kesimpulan, bahwa hidroponik ialah sebuah metode bercocok tanam melalui pemberian nutrisi ke dalam tanaman memakai air tanpa tanah. Ini jugalah yang membuat pertumbuhan pada tanaman hidroponik menjadi lebih cepat dibandingkan tanaman pada umumnya.
Cara Menanam Hidroponik
Tutorial Menanam Hidroponik
Jika Kamu ingin menanam sayuran hidroponik, sebenarnya dapat memanfaatkan peralatan yang sederhana, bisa juga dnegan memakai peralatan irigasi otomatis. Ada beberapa tahapan cara menanam hidroponik berikut ini :
1. Menyemai Benih Sayuran
Kamu bisa menanam sayuran secara hidropnik dengan cara yang sederhana atau melalui irigasi menggunakan pompa air. Untuk itu, persiapkan dulu tanaman yang ingin ditanam. Semai benih sayuran lebih dulu, tujuannya untuk memilih jenis sayuran yang dapat tumbuh dengan optimal. Ketika menyemai benih, seringkali ada beberapa bibit yang tidak menjadi benih tanaman.
Dalam hal ini, persiapkan benih sayuran yang ingin ditanam, media tanam tray semai atau nampan. Biasanya petani hidroponik memanfaatkan media tanam berupa rockwool. Tapi saat ini Kamu bisa memilih produk baru, yakni cocogrow sebagai produk dari dalam negeri.
Adapun langkah-langkah proses menyemai benih sayuran ialah berikut ini :
- Langkah pertama, silahkan potong rockwool dengan ukuran dadu sekitar 2,5 x 2,5 x 2,5 cm. Kemudian beri lubang di bagian tengah memakai tusuk gigi.
- Jika Kamu memakai cocogrow, Kamu tak perlu memotong0-motongnya kembali, karena cocogrow dapat digunakan secara langsung.
- Silahkan rendam media tanam yang disiapkan dalam air hingga basah dan tiriskan. Perlu diingat, penyemaian benih biasanya hanya memerlukan media tanam yang lembab tapi tidak terlalu basah. Apabila terlalu basah, bisa membuat benih menjadi membusuk bahkan tidak bisa menjadi benih/bibit tanaman.
- Tempatkan media tersebut di atas tray atau nampan semai.
- Masukkan benih/biji tanaman satu demi satu ke media tanam.
- Kamu bisa memakai bantuan tusuk gigiatau pincet yang telah dibasahi.
- Tanaman sayuran berupa sawi dan selada biasanya pecah dalam waktu 24 jam. Sementara untuk tomat, kangkung dan cabe membutuhkan waktu lebih lama.
- Siram dengan air di pagi, siang hingga sore hari ke permukaan bagian media tanam tempat benih ditanam.
- Apabila Kamu memakai nampan, Kamu bisa menambahkan genangan air sedikit saja supaya kelembaban media tanamnya tetap terjaga.
- Jika bibit sudah pecah serta sudah muncul bakal daun dan bakal akar, langsung menjemurnya segera di bawah sinar matahari. Dengan asupan sinar matahari yang semakin banyak, maka akan semakin baik hasilnya dan tentu saja tanaman menjadi lebih cepat tumbuh.
2. Proses Pindah Tanam
Penyemaian yang baik ialah penyemaian dengan tanaman yang dihasilkan lebih kua serta tak gampang roboh. Kamu dapat mencoba membelai daun dari tanaman sayur yang mudah. Biasanya jika tanamanmu kuat dan sehat, maka tanganmu akan langsung meraskaannya. Selain itu, tanaman juga tak akan gampang roboh.
Supaya tanaman menjadi kuat, tentu saja pasokan sinar matahari yang didapatnya harus banyak. Lakukan pindah tanam sesudah muncul daun sejati pada tanaman. Daun sejati adalah daun yang mempunyai helai daun dan tulang daun.
Ketika melakukan pindah tanam, persiapkan tempat tanaman yang menggantung serta tempat nutrisinya. Kamu bisa memakai media sederhana dari bahan bekas di sekitarmu.
3. Buat Media Hidroponik dari Botol Bekas
Ada beberapa langkah untuk membuat media tanam hidroponik dari botol bekas, berikut ini :
- Persiapkan botol berukuran besar, jangan memakai yang terlalu kecil sebab bisa berpengaruh pada pertumbuhan.
- Bila ada, pakai botol berwarna hijau supaya lumut tidak muncul.
- Namun jika tidak, Kamu dapat menutup botol menggunakan cat berwarna gelap.
- Potong botol ke dalam 2 bagian, dengan ukuran yang tak harus sama.
- Pada bagian bawah digunakan untuk tempat melarutkan nutrisi. Sedangkan bagian atasnya dipakai untuk media tanam.
- Di dalam potongan atas, tambahkan beberapa lubang, supaya medianya tak terlalu basah.
- Pada tutup botol, Kamu bisa memberi sumbu pada kain flanel atau kain bekas.
- Kamu bisa memakai media tanam yang berasal dari sabut kelapa, coco peat, pecahan batu bata, dan lainnya.
- Tempatkan semaian tanaman hidroponik yang Kamu miliki ke media tanam.
- Pastikan mendapat kecukupan sinar matahari dan nutrisi.
Jika Kamu memakai media sederhana tersebut, tak perlu lagi mengeluarkan uang banyak. Asalkan Kamu harus rajin mengecek nutrisi pada tanaman satu demi satu.
4. Pemberian Nutrisi Hidroponik
Dalam cara menanam hidroponik, hal yang tak kalah penting ialah pemberian nutrisi hidroponik. Sebenarnya nutrisi ini sama seperti pupuk, tapi pada pertumbuhan hidroponik umumnya memakai pupuk AB Mix. Pupuk AB Mix sendiri hasil racikan petani Belanda, tapi karena hasilnya memuaskan hingga akhirnya menjadi salah satu nutrisi terkenal.
AB Mix sendiri termasuk sejenis pupuk majemuk dan dipisahkan ke dalam 2 bagian, diantaranya bagian A serta bagian B, dimana pupuk ini tak dapat dicampurkan dalam kondisi pekat. Biasanya AB Mix dijual berbentuk serbuk. Jadi Kamu harus melarutkannya lebih dulu ke dalam pekatan A juga pekatan B. Kemudian Kamu dapat memanfaatkannya untuk proses pemupukan.
Tanaman memerlukan nutrisi, baik itu nutrisi mikro maupun makro. Nutrisi makro biasanya terdiri atas tembaga, boron, seng, mangan, besi, molibdenum dan klorin. Sementara nutrisi makro diantaranya seperti belerang, silikon, kalsium, magnesium dan NPK.
5. Membuat Media Hidroponik
Jika ingin menanam sayuran dengan jumlah yang banyak, Kamu sebaiknya memakai PVC yang dilengkapi sistem irigasi dengan bantuan pompa air. Melalui cara yang satu ini, Kamu bisa lebih menghemat waktu dan tenaga untuk mengendalikan nutrisi tanaman.
Apabila Kamu berinvestasi membuat tanaman hidroponik, ini sama saja Kamu sudah memangkas anggaran untuk tenaga kerja. Meskipun sistem hidroponik ini memerlukan biaya, tapi disamping itu sangat membantu dalam hal pengerjaannya.
Sistem yang satu ini adalah sistem sederhana. Kamu dapat membuat sistem hidroponik di rumah dengan mempraktekkannya sendiri. Kamu bisa memakai PVC 2,5 inchi atau 3 inchi. Kemudian buat lubang dnegan holesaw yang jarak antar tiap tanamnnya dibuat 15-20cm.
Kamu bisa buat model pengairan zig zag. Pakai pompa air celup yang digunakan sebagai pemutar air nutrisi, lalu pakai timer digital untuk mengurangi pemakaian listrik. Selain itu juga berfungsi ketika air mati, maka akar akan bergantian untuk mengambil oksigen.
Ketika media PVC telah dipersiapkan, tandon telah diisi menggunakan nutrisi, Kamu dapat memindhakan semaian dari sayur muda ke lubang tanam berbahan PVC tadi. Selain itu, pastikan untuk menjaga akar agar tetap lembab. Apabila akar tak sampai ke dalam permukaan aliran air pada PVC, Kamu tinggal menambahkan sumbuh pada net pot.
Ya, demikianlah 5 cara menanam hidroponik yang dapat Kamu praktekkan di rumah sendiri. Menanam dengan cara hidroponik adalah cara ideal bagi Kamu yang memiliki sedikit lahan. Semoga bermanfaat!