Cara Membuat Hosting Sendiri

Cara Membuat Hosting Sendiri

Bagaimana cara membuat hosting sendiri? Web hosting merupakan pondasi tak terlihat pada internet dan akan selalu diperlukan setiap waktu. Kita tahu bahwa setiap website, kini memerlukan rumah yang cocok dimana rumah ini diharapkan mempunyai fasilitas paling baik, paling baru, dan pastinya selalu dapat diandalkan. Sudah suatu kewajiban jika sebuah website harus mempunyai hosting terbaik yang agar fungsi-fungsinya dapat dioptimalkan.

Hosting yang baik ialah hosting yang bisa menampung para pengunjung yang masuk ke website, memerlukan sedikit biaya perbaikan, dan dapat bekerja setiap waktu dengan baik. Bagi Kmau yang sudah pernah menggunakan jasa web hosting, mungkin pernah dikecewakan hingga beberapa kali oleh penyedia web hosting. Karena itu, Kamu pun berniat untuk membuat web hosting sendiri.

Read More

Lalu, bagaimana membuat hosting sendiri? Dengan kemauan yang kuat, tentu saja Kamu bisa mencoba cara membuat hosting sendiri dengan mudah. Ada beberapa tahap yang perlu Kamu lewati untuk membuat web hosting, di bawah ini!

Cara Membuat Hosting Sendiri

Cara Membuat Hosting Sendiri
Membuat Hosting Sendiri

Tutorial Membuat Web Hosting Sendiri

Ada 2 pilihan cara membuat hosting sendiri, yaitu memakai komputer yang Kamu miliki atau menyewa layanan dedicated server. Namun yang terpenting yang perlu Kamu ingat ialah, membuat hosting ialah tugas yang memerlukan biaya dan tenaga. Walaupun situs web yang dihosting tak terlalu besar. Kita asumsikan komputermu memakai OS windows, jadi jika ingin membuat hosting harus diawali oleh :

1. Melakukan Instalasi Server WAMP

Jika Kamu mempunyai PC lama yang tidak digunakan kembali, maka Kamu dapat menjadikannya sebagai server hosting. Adapun proses menjadikannya sebagai server sendiri cukup murah jika dibantu oleh WAMP, seperti Windows Apache, PHP atau MySQL.

Ada beberapa program instalasi dari WAMP, namun Kamu akan memakai WAMP server sebab lebih mudah. Kunjungi situsnya lalu unduh programnya berdasarkan komputermu, yaitu pilihan 64 bit atau 32 bit.

Selanjutnya secara otomatis direktori baru langsung terbentuk dari yang biasanya bernama “c:\wamp\www”. Dimana ini merupakan folder yang nantinya dapat membuat website-mu menjadi online. Silahkan buat folder yang baru pada direktori tersebut, kemudian masukkan HTML dan PHP didalamnya.

Selain itu, pastikan dulu apakah WAMPserver memiliki kinerja yang baik dengan mengakses alamat “https://localhost”.

2. Melakukan Pengujian Server WAMP

Cara membuat hosting sendiri berikutnya, sesudah Kamu memastikan bahwa server WAMP dapat digunakan, kini saatnya melakukan pengujian apakah semuanya dapat berjalan dengan semestinya. Caranya dengan melakukan uji file PHP lalu memasukkannya pada direktori yang telah dibuat sebelumnya. Silahkan buka notepad pada Windows, lalu ketikkan logika ini : <title>PHP Test</title>.

Menyimpan file tersebut bernama “info.php” pada direktori WAMP, kemudian akses file dari browsermu menggunakan alamat berikut “http://localhost/infor.php.” Sehingga semuanya menjadi aman dan Kamu bisa melanjutkan ke tahap berikutnya.

3. Mengkonfigurasi Database MySQL

Jika Kamu tidak memakai WordPress untuk dijadikan CMS, maka Kamu perlu menyesuaikan konfigurasi berupa database MySQL. Dimana MySQL ini akan melakukan pengaturan dan mengorganisir data pada websitemu ke dalam sebuah database tertentu. Sehingga dapat menemukannya serta mengirimkannya dengan cepat dalam sistem. Biasanya termasuk CMS berupa WordPress, memakai MySQL sendiri sebagai cara mengirim informasi ke pengguna secara efisien.

Kamu dapat memakai database yang telah ada sebelumnya atau bisa membuat database yang beru dengan cara klik ikon “PHPMyAdmin” pada menu “Tool” yang terdapat di layar WampServer. Kamu selanjutnya akan dimintai password dan username. Untuk username, silahkan isi “root” sedangkan password dibiarkan kosong saja.

Apabila Kamu memakai CMS berupa WordPress, Kamu pun bisa langsung skip tahapan ini untuk dilanjutkan ke tahapan berikutnya.

Jika ingin memastikan MySQL dapat bekerja dengan maksimal, silahkan buka browser-mu kemudian ketik saja “http://localhost/testmysql.php”. IP addres pada komputermu akan ditampilkan berikut informasi mengenai koneksi MySQL.

4. Mengonline-kan Website

Kamu bisa mengatur konfirgasi software Apache untuk menolak seluruh koneksi pada bawaannya. Jadi artinya, hanya PC Kamu saja yang dapat mengakses website. Jika ingin menjadikan website-mu cepat online, Kamu pun harus mengubah pengaturan Apache lebih dulu. Di dalam menu WampServer, ketuk “Apache” lalu “httpd-vhosts.conf”.

Jika ingin membuat seluruh koneksi yang berasal dari luar komptermu untuk dapat mengakses website, Kamu harus mengubah logika dari “require local” ke “require all granted”.

Selanjutnya restart server WAMP, caranya pilih “Restart All Services” di dalam menu supaya perubahan yang Kamu lakukan dapat diterapkan. Selain itu, pastikan pula firewall tidak memblokir request  koneksi agar lancar di websitemu.

5. Berikan Nama Domain

Cara membuat hosting sendiri lainnya ialah Kamu tinggal memberikan nama domain. Cara mendapatkannya sebenarnya bisa gratis. Nama domain ini penting sekali supaya orang-orang bisa dengan mudah bertandang ke websitemu. Sama halnya dengan server pada record DNS. Dimana DNS record ini dibutuhkan supaya websitemu dapat diakses lewat nama domainnya. Jika ingin melakukannya, Kamu harus mencoba langkah-langkah berikut :

  • Silahkan update file localhost, caranya masuk ke direktori bertuliskan “C:\Windows\system32\drivers\etc\hosts file” lalu Kamu bisa menginputkan logika berikut ke baris yang paling bawah. Dengan alamat “192.168.100.15 ganti menggunakan IP address komputermu domain.com.
  • Lalu Kamu tinggal menambahkan notepad dengan cara manual ke dalam “C:\wamp\bin\apache-(inputkan versi apache)\conf\extra”.

Kini Kamu telah berhasil membuat hosting dengan biaya paling minim. Namun pastikan dulu PC yang Kamu pakai untuk server tak menghabiskan resource terlalu besar. Lakukan uninstall seluruh program yang tak dibutuhkan. Selain itu, pastikan selalu membuka web browser dalam kondisi login ke panel server WAMP.

Kamu juga bisa melakukan disable seluruh program yang sebenarnya tidak diperlukan berjalan di bagian latar belakang. Selain itu, lakukan disable pada beberapa program tertentu yang berjalan saat melakukan startup Windows. Setelah memiliki hosting yang Kamu buat sendiri, tak ada salahnya jika Kamu mulai berinvestasi mengunakan hardware lebih baik.

Keuntungan Membuat Hosting Sendiri

Sebenarnya membuat hosting sendiri tidak hanya tentang penghematan semata. Meskipun tahap awal pada hosting tersebut dapat berjalan lancar, namun hal berbeda bisa terjadi saat traffic meningkat. Mempunyai web hosting yang Kamu buat sendiri memakai PC pribadi tentunya akan membutuhkan biaya listrik lebih besar dibandingkan memakai web hosting dari penyedia.

Biasanya dalam hitungan satu bulan saja, maka tagihan listrikmu akan setara dengan nominal Rp. 100 ribu, sementara jika memakai web hosting biasanya hanya sekitar Rp. 9 ribuan saja. Inipun sudah bisa mendapatkan seluruh kebutuhan website, seperti kecepatan server, keamanan, uptime dan layanan pelanggan.

Apalagi jika memikirkan nilai kWh kecil, tentunya bisa membuat sekring di rumah naik turun jika penggunaan elektronik dibiarkan menyala semua. Namun terlepas dari itu semua, cara membuat hosting sendiri adalah pilihan untuk memahami serta mendalami web hosting. Jika Kamu sudah mengetahui kekurangan dan kelebihan memakai hosting sendiri, kini saatnya untuk menilai apakah Kamu benar-benar harus menggunakan cara di atas atau tidak.

Ulasan Baru:

Related posts