Pulse Oximeter merupakan sebuah alat yang cara pemasangannya di kaki, jari tangan maupun daun telinga. Kegunaan alat ini tak lain untuk mengetahui jumlah kadar oksigen yang ada dalam darah. Alat ini termasuk cara yang paling mudah untuk mengetahui tanda peringatan pada kondisi jantung atau paru-paru kronis. Sebelum mengetahui cara membaca oximeter, ada beberapa hal terkait penggunaan oximeter yang harus Kamu ketahui terlebih dulu.
Daftar Isi
Tips Sebelum Memakai Pulse Oximeter
Sebelum melakukan pengukuran jumlah oksigen menggunakan oximeter, ada beberapa tips yang harus Kamu ketahui terkait penggunaan oximeter itu sendiri. Berikut diantaranya :
1. Ketahui Hubungan Oksigen dengan Darah
Saat kita bernafas, maka oksigen akan dihembuskan menuju paru-paru, untuk dialirkan menuju darah. Kebanyakan oksigen akan menempel dalam hemoglobin. Adapun hemoglobin sendiri ialah protein yang berada di dalam eritrosit atau sel darah merah, dan bertugas menyebarkan oksigen hingga ke seluruh tubuh. Karena itulah tubuh kita akan mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh tubuh.
2. Kenapa Prosedur Pulse Oximeter dilakukan
Oximeter berfungsi untuk menghitung jumlah oksigen yang terdapat dalam darah. Terkait penggunaan prosedur oximeter sendiri, ada beberapa alasan yang mendasarinya. Biasanya oximeter digunakan saat operasi maupun prosedur untuk mengatur oksigen tambahan. Selain itu, oximeter juga bisa dipakai untuk mengetahui efektivitas penggunaan obat paru-paru.
Biasanya dokter juga akan menganjurkan pemberian pulse oximeter saat Kamu memakai ventilator sebagai alat bantu pernafasan. Atau ketika mengalami sleep apnea, dan mengalami kondisi penyakit berat, seperti jantung, anemia, penyakit paru, dan lainnya.
3. Memahami Cara Kerja Oximeter
Sebelum membahas cara membaca oximeter, Kamu harus tahu cara kerja pulse oximeter terlebih dulu. Oximeter memanfaatkan sifat dari hemoglobin yang bisa menyerap cahaya serta denyut alami dari aliran darah yang ada di dalam arteri. Tujuannya agar kadar oksigen di dalam tubuh dapat diukur.
- Alat ini dinamakan juga sebagai probe yang mempunyai sumber cahaya, mikroprosesor dan pendeteksi cahaya. Selain itu juga bisa mengetahui perbedaan mana hemoglobin yang kekurangan oksigen dan mana yang tinggi kandungan oksigennya.
- Di satu bagian probe terdapat sumber cahaya yang memiliki dua jenis berbeda, yaitu cahaya inframerah dan merah. Kedua cahaya ini disebarkan lewat jaringan tubuh ke dalam pendeteksi cahaya di sisi lain pada probe. Bagian hemoglobin yang tinggi kandungan oksigen akan menyerap cahaya inframerah lebih banyak, sementara yang tidak mengandung oksigen dapat menyerap cahaya berwarna merah.
- Mikroprosesor di dalam probe akan menghitung perbedaan kandungan oksigen sekaligus mengubah informasi ke dalam bentuk nilai digital. Dimana nilai ini selanjutnya ditaksir untuk penentuan kadar oksigen yang telah dibawa darah.
- Pengukuran pada penyerapan cahaya biasanya dibuat hingga beberapa kali per detiknya. Selanjutnya pengukuran tersebut diproses agar memberikan gambaran yang baru per 0,5 detik sampai 1 detik.
4. Mengetahui Resiko Penggunaan Oximeter
Resiko yang ditimbulkan akibat penggunaan oximeter sendiri sangat kecil. Ada beberapa hal yang harus Kamu perhatikan berikut ini :
- Jika memakai oximeter dalam waktu lama, biasanya menimbulkan kerusakan jaringan di bagian yang ditempel oleh probe, seperti telinga dan jari tangan. Terkadang terjadi iritasi kulit saat memakai probe tertentu yang memiliki perekat.
- Ada resiko lainnya yang bisa terjadi dan dialami oleh pengguna. Kamu tinggal konsultasikan dengan dokter jika merasa khawatir sebelum pemasangan oximeter.
5. Memilih Oximeter Sesuai Kebutuhan
Pulse oximeter sebenarnya terdiri dari beberapa jenis di pasaran. Namun yang paling akrab digunakan ialah pulse oximeter portabel genggam dan ujung jari.
- Kamu bisa membeli oximeter portabel di beberapa toko, bisa di apotek, toko pengecer besar dan toko online.
- Biasanya pulse oximeter berbentuk penjepit serta terlihat sama dengan penjepit baju. Selain itu, ada juga probe perekat untuk ditempelkan di dahi atau jari.
- Pemakaian probe pada batita dan anak-anak harus menggunakan ukuran yang tepat dan sesuai.
6. Pastikan Mengisi Daya Oximeter
Hubungkan oximeter pada stop kontak di dinding atau lantai, apabila alat yang Kamu gunakan bukan portabel. Namun jika menggunakan oximeter portabel, sebaiknya isi dulu daya baterainya sebelum digunakan.
Cara Membaca Oximeter
Menggunakan dan Membaca Pulse Oximeter
Setelah mengetahui persiapan dan hal-hal yang harus diperhatikan saat menggunakan oximeter, berikut panduan cara membaca pulse oximeter dan menggunakannya :
1. Tentukan Penggunaan Probe
Dalam penggunaan probe pada oximeter, pastikan apakah Kamu ingin menggunakannya untuk sekali pengukuran saja atau justru untuk mengecek berkelanjutan. Karena biasanya probe harus dilepas sesudah pengukuran, lain halnya jika pengukuran berkelanjutan biasanya probe dibiarkan menempel.
2. Hindari Hal-Hal yang Bisa Menyerap Cahaya di Area Pemakaian Oximeter
Selain penggunaan probe, sebaiknya dalam pemakaian pulse oximeter jauhkan benda-benda atau hal-hal yang bisa menyerap cahaya. Contoh, jika Kamu ingin memakaikan oximeter di jari, maka penting sekali untuk menghilangkan cat kuku yang bisa menyerap cahaya. Tujuannya untuk mencegah kekeliruan saat pengukuran.
3. Pastikan Temperatur yang Ditempeli Probe dalam Kondisi Hangat
Temperatur yang dingin bisa mengakibatkan sirkulasi darah menjadi tidak lancar, sehingga bisa menyebabkan kesalahan pengukuran pada oximter. Oleh karena itu, pastikan suhu daun telinga, jari tangan maupun dahi sama seperti suhu ruangan. Kalaupun tidak, setidaknya suhunya sama seperti temperatur ruangan maupun lebih hangat sedikit sebelum pengukuran dengan oximeter dilakukan.
4. Pastikan Suhu Ruangan Tidak Terlalu Terang
Agar cara membaca oximeter dapat dilakukan secara akurat, pastikan kondisi cahaya di ruangan yang dilakukan pengukuran oximeter tidak terlalu terang. Karena hal tersebut bisa membutakan sensor pda oximeter, alhasil membuat pengukuran menjadi tidak akurat.
5. Membersihkan Kedua Tangan
Pastikan untuk mencuci kedua tangan terlebih dahulu, untuk meminimalisir transmisi mikroorganisme serta sekresi tubuh.
6. Menempelkan Probe
Biasanya probe ditempelkan di jari tangan. Kemudian nyalakan oximeter dan ikuti panduan berikut :
- Kamu bisa menempelkan probe oximeter di dahi dan daun telinga.
- Jika menempelkan probe di jari, tangan sebaiknya selalu diletakkan di atas jantung atau dada. Cara ini bisa mengurangi gerakan apapun.
- Penyebab utama ketidak akuratan pada perhitungan oximeter ialah adanya gerakan berlebih.
7. Membaca Hasil Pengukuran Oximeter
Selanjutnya masuk ke langkah cara membaca oximeter. Biasanya kadar denyut jantung dan kepekatan oksigen akan ditampilkan di layar tampilan yang bercahaya dalam detik. Kisaran angka normalnya mulai dari 95%-100%. Apabila kadar oksigen pada pasien menurun sampai kurang dari 85%, sebaiknya cari bantuan tenaga kesehatan.
8. Simpan Hasil Pengukuran
Kamu bisa mencetak hasil pengukuran dan atau download hasil pengukuran tersebut ke dalam perangkat komputer. Ini dilakukan jika oximeter yang Kamu pakai menawarkan fitur print atau cetak.
Itulah beberapa penggunaan dan cara membaca oximeter dengan benar. Kamu bisa meminimalisir terjadinya kekeliruan saat pembacaan oximeter, dengan memastikan tidak terdapat gangguan apapun. Jika oximeter yang Kamu gunakan tidak berfungsi baik, sebaiknya hubungi dan konsultasikan ke dokter. Semoga bermanfaat!