Cabe termasuk salah satu jenis bahan makanan yang sering digunakan dalam berbagai jenis masakan di Indonesia. Selain memiliki rasa pedas yang khas, cabe juga mengandung banyak nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan B6, antioksidan hingga serat. Lantas, bagaimana cara tanam cabe dengan benar?
Daftar Isi
Cara Tanam Cabe
Sebenarnya, menanam cabe dapat dilakukan dimana saja, bahkan anda bisa memanfaatkan lahan di depan atau belakang rumah untuk budidaya cabe. Selain itu, tahapan-tahapan cara tanam cabe juga sangat mudah dilakukan. Berikut ulasannya :
1. Persiapan Tanah
Untuk menanam cabe, langkah pertama yaitu dengan mempersiapkan media tanah yang akan digunakan. Cabe membutuhkan tanah yang subur dengan kandungan pH sekitar 6,0-6,5. Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabe.
Jika ingin memperbaiki pH tanah, Kamu dapat menambahkan kapur pertanian atau bahan pengasam seperti asam sulfat. Selain itu, harap dipastikan tanah mengandung hara yang cukup dengan cara memberikan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar.
2. Benih Cabe
Pilihlah benih cabe yang berkualitas dengan memeriksa tanggal kadaluwarsa dan sertifikat keaslian benih yang terdapat pada kemasan. Bagi yang ingin membeli benih cabe, maka Kamu bisa mendapatkannya di toko pertanian terdekat. Terdapat varietas cabe yang dijual, sebaiknya pilihlah jenis cabe yang sesuai dengan kebutuhan Kamu berdasarkan kondisi iklim di daerah yang akan ditanami cabe.
3. Proses Penanaman
Setelah mempersiapkan tanah dan benih, langkah selanjutnya yaitu menanam benih cabe. Buatlah lubang di tanah dengan kedalaman sekitar 1-2 cm dan jarak antar lubang sekitar 30-40 cm. kemudian letakkan 1 atau 2 benih cabe di setiap lubang dan tutuplah lubang dengan menggunakan tanah. Pastikan benih cukup terkubur dan tidak terlalu dalam agar mudah tumbuh dengan kedalaman maksimal 2 cm.
Selain Tanam Benih Langsung (Tabela) seperti yang telah dijelaskan diatas, Kamu pun bisa melakukan penanaman yang sebelumnya disemai terlebih dahulu agar tanaman bisa lebih menyesuaikan pada kondisi iklim setempat.
4. Pemeliharaan Tanaman
Setelah melakukan penanaman, maka Langkah selanjutnya adalah pemeliharaan tanaman yang terdiri dari beberapa perlakukan, yaitu :
- Penyiraman
Tanaman cabe membutuhkan air yang cukup agar bisa tumbuh dengan baik. Lakukan penyiraman secukupnya sekitar 2-3 kali dalam seminggu tergantung dari kondisi tanah dan iklim setempat.
- Pemupukan
Berikan pupuk yang cukup pada tanaman cabe setiap 2-3 minggu sekali. Kamu dapat menggunakan pupuk organik sebagai pupuk dasar dan pupuk anorganik sebagai pupuk lanjutan sampai masa generatif tiba dengan menggunakan NPK yang seimbang.
- Pemangkasan
Tanaman cabe harus dipangkas ketika ketinggian tanaman sudah berada pada ketinggian 20-30 cm, pemangkasan ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Agar hasil yang maksimal, lakukan pemangkasan secara berkala.
- Pengendalian hama dan penyakit
Selama pertumbuhan cabe, ada beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat mengganggu dan merusak tanaman, seperti trips, kutu kebul, dan lain sebagainya.
Cara pengendaliannya bisa dengan cara mekanis ataupun kimiawi. Untuk mekanis bisa membuang tanaman yang sudah terkena hama dan penyakit, Sedangkan secara kimiawi bisa menggunakan pestisida sesuai yang direkomendasikan.
5. Panen
Setelah tanaman sekitar 3-4 bulan, tanaman cabe sudah mulai berbuah. Ciri cabe dapat dipanen yaitu saat buah sudah berubah warna menjadi merah atau kuning tergantung jenis cabe yang kamu tanam. Panen cabe bisa dilakukan beberapa kali, maka dari itu ketika musim panen tiba, pastikan tanaman selalu dijaga untuk mendapatkan produksi yang cukup banyak.
Itulah 5 tahapan cara tanam cabe yang bisa kamu lakukan dengan mudah dengan memanfaatkan media tanam yang ada.