Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Cara mengatur keuangan rumah tangga sebenarnya gampang-gampang susah. Hal ini dikarenakan kalian harus bisa  mencatat dan mengelola pengeluaran setiap bulannya untuk berbagai kebutuhan.

Agar keuangan rumah tangga tetap stabil, maka kalian harus konsisten menerapkan gaya hidup yang hemat demi kesehatan finansial di masa depan. Tahan keinginan untuk membeli sesuatu yang sifatnya pribadi dengan selalu mementingkan kebutuhan keluarga.

Read More

Polemik Keuangan Rumah Tangga

Keuangan keluarga adalah modal utama dalam menjalani kehidupan berumah tangga sehari-hari. Karena di dalam rumah tangga, kita tidak hanya menghidupi satu orang tetapi juga dua orang atau bahkan lebih, jika sudah memiliki anak.

Pengelolaan keuangan yang dilakukan harus lebih cermat, agar kebutuhan hidup bisa tercukupi sampai akhir bulan. Lebih baik lagi, jika kalian bisa menabung dan berinvestasi untuk masa depan.

Kelemahan tidak mengelola keuangan selain merasa serba kekurangan, juga akan kesulitan menyisihkan uang untuk ditabung dan untuk kebutuhan darurat.

Inilah pentingnya manajemen keuangan yang matang, dengan cara mengelola keuangan rumah tangga yang dapat dikelola bersama pasangan.

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Tutorial Mengatur Keuangan Rumah Tangga

Cara mengatur keuangan rumah tangga paling mudah adalah dengan langsung menghitung kebutuhan bulanan. Kebutuhan ini terbagi ke dalam 2 bagian tergantung kebutuhannya, yaitu kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang wajib dipenuhi oleh setiap orang yang sudah berumah tangga dengan mengandalkan uang yang tersedia dari pendapatan bulanan. Sedangkan kebutuhan lainnya merupakan prioritas kedua namun perlu di usahakan agar kebutuhan tersebut bisa terpenuhi.

Mengatur Keuangan Dengan Rumus pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Di bawah ini merupakan rumus pengelolaan keuangan dalam berumah tangga yang bisa dijadikan acuan untuk pengeluaran bulanan kalian :

Pendapatan Bulanan (100 %) = Kebutuhan Pokok (80 %) + Kebutuhan Lainnya (20 %)

Lebih rinci dari rumus di atas akan dijelaskan di bawah ini :

1. Pendapatan Bulanan (100 %)

Pendapatan Bulanan

Besaran penghasilan yang diterima oleh pasangan setiap bulannya yang selanjutnya bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Penghasilan ini bisa dihasilkan oleh suami dan istri, baik yang bekerja pada suatu instansi atau yang berwirausaha.

Bagi yang bekerja di sebuah instansi, maka cara perhitungannya sangat mudah karena kalian mendapatkan gaji tetap setiap bulannya. Namun bagi yang berwiraswasta dengan pemasukan yang tidak menentu, lebih baik di rata-ratakan pendapatan bulanannya sehingga bisa ketemu jumlah pasti pendapatan bulanannya.

Sebagai contoh :

Jika kalian bekerja di instansi A dengan gaji Rp. 5.000.000. maka pendapatan bulanannya adalah Rp. 5.000.000. (100 %).

Selain itu, bagi yang memiliki usaha/berwiraswasta, dengan pendapatan yang tidak menentu, bisa di rata-ratakan dalam kurun waktu 3 hingga 5 bulan ke belakang. Untuk perhitungan rata-rata penghasilan bulanan bisa dilihat di bawah ini :

(Bulan ke 1 Rp. 3.000.000 + bulan ke 2 Rp. 6.000.000 + bulan ke 3 Rp. 5.000.000 + bulan ke 4 Rp. 5.000.000 + bulan ke 5 Rp. 3.000.000) / 5 bulan = Rp. 22.000.000 / 5 = Rp. 4.400.000 (100 %).

2. Kebutuhan Pokok (80 %)

Ada 3 macam kebutuhan pokok yang wajib kalian penuhi, yaitu sandang, pangan, dan papan. Cara mengatur keuangan rumah tangga untuk kebutuhan pokok ini, sebagai berikut :

Kebutuhan Pokok yang Harus Dipenuhi

a. Sandang 10 %

Sandang adalah salah satu kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi oleh setiap pasangan yang sudah berkeluarga yang berhubungan dengan pakaian yang dipakai sehari-hari.

Untuk kebutuhan ini cukup di alokasikan sebesar 10 % saja dari total pendapatan bulanan yang kalian dapatkan. Oleh karena itu, lebih baik prioritaskan untuk pakaian yang digunakan sehari-hari terlebih dahulu, baru bisa membeli pakaian untuk kepentingan urusan di luar.

Gambaran pakaian yang dibutuhkan Ketika sudah berumah tangga yaitu : pakaian kerja atau sekolah, pakaian untuk santai dirumah, dan pakaian Ketika hendak bepergian.

b. Pangan 50 %

Pangan adalah kebutuhan pokok lainnya yang mencakup makanan maupun minuman yang di konsumsi setiap hari oleh seluruh anggota keluarga. Untuk kebutuhan pangan bisa dialokasikan sebesar 50 % dari total pendapatan yang dihasilkan setiap bulan.

Persentase untuk kebutuhan pangan ini cukup besar dibandingkan dengan kebutuhan pokok lainnya karena urusannya adalah untuk kebutuhan hidup dan kesehatan. Tentu saja dengan mengonsumsi makanan bergizi 4 sehat 5 sempurna, yang pengaturannya cukup ketat terutama bagi keluarga yang sudah memiliki anak.

c. Papan 20 %

papan adalah kebtuhuhan pokok terakhir yang wajib dipenuhi. Pangan merupakan kebutuhan pokok dalam bentuk tempat tinggal walaupun pada awalnya masih mengontrak dengan fasilitas seadanya, namun kedepannya bisa memiliki rumah dengan cara mencari Kredit Kepemilikan Rumah dengan bunga yang sangat minim.

Kebutuhan untuk alokasi papapan ini cukup 20 % saja, namun jika kedepannya membutuhkan dana lebih, maka bisa ditingkatkan lagi persentasenya diambil dari kebutuhan lainnya atau salah satu persentase kebutuhan pokok yang lain agar dikurangi.

3. Kebutuhan Lainnya (20 %)

Kebutuhan lainnya sifatnya tidak wajib, namun di usahakan untuk memenuhinya agar aktivitas sehari-hari bisa berjalan dengan lancar.

Jika kalian kesulitan untuk memenuhinya, maka kalian harus bersabar mendapatkannya. Kebutuhan lainnya ini bisa diperoleh dengan cara menabung atau dari pendapatan lainnya yang bukan dari pendapatan pokok bulanan.

Hal ini dikarenakan, untuk kebutuhan lainnya hanya dialokasikan sebesar 20 % dari pendapatan gaji bulanan. Beberapa kebutuhan lainnya yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan untuk di penuhi setiap bulannya di antaranya :

Kebutuhan Lainnya

a. Telekomunikasi

Mengingat saat ini aktivitas kita tidak terlepas dari yang namanya gadget, maka mau tidak mau kalian harus mengalokasikan sedikit dana untuk membeli perangkat komunikasi sekaligus pulsa bulanannya.

Namun lagi-lagi kalian harus menyesuaikannya berhubung persentase kebutuhan lainnya cukup sedikit hanya 20 % dibandingkan dengan persentase kebutuhan pokok yang mencapai 80 %.

Khusus untuk kebutuhan telekomunikasi, silakan alokasikan dana sebesar 6 % dari total gaji yang didapat setiap bulan.

b. Kendaraan

Kebutuhan yang tidak kalah penting dari alat telekomunikasi, yaitu kendaraan. Bagi kalian yang belum mampu membeli kendaraan baik secara tunai atau dengan cara di cicil, maka lebih baik pergunakan alat transportasi umum yang bisa kalian dapatkan dengan mudah setiap harinya.

Untuk kebutuhan kendaraan di setiap bulannya, cukup alokasikan dana dari pendapatan bulanan sebesar 9 %.

c. Dana Tabungan dan Dana Cadangan

Sebenarnya kedua dana ini harusnya dipisah, namun bagi kalian yang belum mampu memisahkan keduanya, dengan alasan gaji yang diterima setiap bulannya terbatas. Sebaiknya satukan terlebih dahulu untuk sementara waktu.

Walaupun alokasi dana tabungan dan dana cadangan cukup sedikit yaitu hanya 5 % saja, tapi setidaknya kalian bisa menyimpan sedikit uang setiap bulannya.

Kesimpulan :

Pendapatan Bulanan (100 %) = Kebutuhan Pokok (sandang 10 % + pangan 50 % + papan 20 %) + Kebutuhan Lainnya (Telekomunikasi 6 % + kendaraan 9 % + Dana Tabungan dan Dana Cadangan 5 %)

Kesimpulan

Mengelola keuangan rumah tangga yang paling penting adalah konsistensi diri kita untuk tetap mengalokasikan penghasilan ke dalam beberapa kebutuhan. Karena jika tidak bisa mengalokasikannya, kalian akan kesulitan untuk merencanakan finansial ke depannya.

Jangan sampai, karena kesalahan dalam mengelola keuangan bisa membuat kondisi keluarga menjadi terpuruk dan mengalami kesulitan finansial. Hingga akhirnya, kalian harus berhutang kemana mana hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. So, terapkan cara mengatur keuangan rumah tangga ini dengan konsisten!

Related posts