Cara mengetahui HP sudah di root sebenarnya tidak serumit yang kamu bayangkan. Banyak pengguna Android yang penasaran apakah perangkat mereka sudah pernah di-root atau belum, terutama jika membeli HP bekas atau ingin memasang aplikasi yang butuh akses root. Mengetahui status root penting supaya kamu bisa memastikan keamanan dan kompatibilitas sistem.
Proses root sendiri membuat kamu memiliki akses penuh ke sistem Android. Artinya, kamu bisa memodifikasi, menghapus, atau menambahkan fitur yang biasanya dibatasi oleh pabrikan. Namun, di balik kebebasan tersebut, root juga membawa risiko tersendiri, seperti hilangnya garansi, potensi bug, atau celah keamanan. Maka dari itu, kamu perlu tahu cara mengecek status root secara akurat.
Selain itu, beberapa aplikasi—terutama aplikasi perbankan atau e-wallet—seringkali menolak berjalan di perangkat yang sudah di-root. Dengan mengecek status root lebih dulu, kamu bisa menghindari masalah kompatibilitas ini. Apalagi jika kamu sering menggunakan aplikasi penting seperti mobile banking, dompet digital, atau aplikasi keamanan lainnya.
Di artikel ini, kamu akan mempelajari berbagai metode paling terbaru dan akurat untuk mengecek apakah HP sudah di-root atau belum. Kita akan bahas langkah-langkah manual, cara menggunakan aplikasi pendeteksi root, hingga pengecekan lewat PC. Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Daftar Isi
Apa Itu Root pada Android?
Sebelum membahas cara mengecek status root, kamu perlu memahami dulu apa itu root. Secara sederhana, root adalah proses yang memberi akses penuh ke sistem operasi Android. Dalam kondisi normal, pengguna tidak memiliki izin untuk mengubah file sistem. Namun, setelah di-root, kamu bisa melakukan hampir semua hal, mulai dari mengganti tampilan, menghapus aplikasi bawaan, hingga meningkatkan performa.
Namun perlu diingat, root bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan sembarangan. Jika dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup, HP kamu bisa mengalami kerusakan sistem, kehilangan garansi, atau bahkan tidak bisa di-boot. Karena itu, penting sekali untuk tahu apakah HP kamu sudah pernah di-root, terutama kalau perangkat tersebut bukan hasil root milik sendiri.
Kenapa Penting Mengetahui HP Sudah di Root atau Belum?
Mengecek status root bukan hanya soal rasa ingin tahu. Ada beberapa alasan penting kenapa kamu perlu memastikan apakah HP sudah di-root atau belum:
- Keamanan Data: HP yang sudah di-root cenderung lebih rentan terhadap serangan malware atau aplikasi berbahaya.
- Garansi Hilang: Sebagian besar produsen tidak menerima klaim garansi untuk perangkat yang sudah di-root.
- Kompatibilitas Aplikasi: Beberapa aplikasi tidak bisa dijalankan pada perangkat yang telah di-root, seperti aplikasi e-banking dan game tertentu.
- Risiko Sistem Error: Jika proses root tidak sempurna, bisa menyebabkan sistem tidak stabil atau mengalami bootloop.
Dengan mengetahui status root sejak awal, kamu bisa mengambil langkah tepat untuk melindungi perangkat dan datamu.
Cara Mengetahui HP Sudah di Root atau Belum
Berikut ini adalah beberapa cara terbaru dan paling efektif untuk mengetahui apakah HP kamu sudah di-root atau belum. Semua metode ini aman, gratis, dan bisa kamu lakukan tanpa risiko merusak sistem.
1. Menggunakan Aplikasi Root Checker
Cara paling mudah dan populer untuk mengecek status root adalah dengan aplikasi Root Checker. Aplikasi ini bisa kamu unduh langsung di Google Play Store dan tidak memerlukan akses tambahan.
Langkah-langkahnya:
- Buka Google Play Store di HP kamu.
- Ketik Root Checker di kolom pencarian.
- Unduh aplikasi bernama Root Checker by joeykrim (pastikan versi terbaru).
- Buka aplikasi setelah terinstal, lalu pilih menu Verify Root.
- Tunggu prosesnya beberapa detik. Jika muncul tulisan “Congratulations! Root access is properly installed on this device”, berarti HP kamu sudah di-root.
- Jika muncul pesan “Sorry! Root access is not properly installed on this device”, berarti HP masih dalam kondisi normal (belum di-root).
Kelebihan dari aplikasi ini adalah tampilannya sederhana dan mudah digunakan oleh siapa pun, bahkan oleh pengguna awam sekalipun.
2. Mengecek Melalui Terminal Emulator
Bagi kamu yang ingin cara lebih teknis, bisa menggunakan aplikasi Terminal Emulator. Cara ini cukup akurat karena langsung memeriksa akses root lewat sistem perintah (command line).
Langkah-langkahnya:
- Unduh aplikasi Terminal Emulator dari Play Store.
- Buka aplikasi dan ketik perintah:
su - Jika muncul permintaan izin (permission request) atau tulisan root@android, berarti HP kamu sudah di-root.
- Jika tidak ada respon atau muncul pesan error, berarti HP belum di-root.
Metode ini cocok untuk kamu yang ingin hasil cepat tanpa aplikasi tambahan lain, tapi butuh sedikit pengetahuan teknis dasar.
3. Cek dengan File Manager
Kamu juga bisa memanfaatkan file manager untuk melihat apakah ada tanda-tanda sistem root di HP. Biasanya, perangkat yang sudah di-root memiliki folder atau file tertentu yang tidak muncul pada HP normal.
Langkah-langkahnya:
- Buka aplikasi file manager bawaan atau gunakan aplikasi seperti ES File Explorer.
- Aktifkan opsi “Show hidden files”.
- Cari folder bernama
/system/bin/atau/system/xbin/. - Periksa apakah ada file bernama
su. - Jika file tersebut ada, artinya HP kamu sudah di-root.
- Jika tidak ada, berarti HP masih normal.
Cara ini sangat praktis karena tidak memerlukan aplikasi tambahan berat dan bisa dilakukan secara offline.
4. Melalui Aplikasi Magisk Manager
Jika HP kamu pernah di-root menggunakan Magisk, kamu bisa memeriksa status root melalui aplikasi Magisk Manager. Aplikasi ini biasanya otomatis terpasang setelah proses root selesai.
Cara mengeceknya:
- Buka aplikasi Magisk Manager.
- Lihat di halaman utama, jika muncul status “Installed” pada bagian Magisk dan App, berarti HP sudah di-root.
- Jika statusnya “Not Installed”, maka HP belum di-root.
Selain itu, Magisk juga menampilkan versi root dan update terbaru, sehingga kamu bisa memastikan apakah sistem root masih aktif atau sudah dicabut (unroot).
5. Mengecek Lewat PC atau Laptop
Jika kamu ingin hasil yang lebih mendalam, kamu bisa menggunakan bantuan komputer. Cara ini sangat akurat karena mendeteksi sistem dari sisi luar perangkat.
Langkah-langkahnya:
- Pastikan kamu sudah mengaktifkan mode USB Debugging di HP (bisa ditemukan di Developer Options).
- Hubungkan HP ke PC menggunakan kabel USB.
- Unduh dan instal ADB Tools di komputer.
- Buka Command Prompt, lalu ketik perintah:
adb shell su
- Jika muncul simbol
#, artinya HP kamu sudah di-root. - Jika muncul simbol
$, berarti HP belum di-root.
Cara ini mungkin terlihat rumit, tapi hasilnya sangat akurat dan sering digunakan oleh teknisi profesional.
Tanda-Tanda HP yang Sudah di Root
Selain cara-cara di atas, kamu juga bisa mengenali tanda-tanda umum bahwa HP sudah di-root. Berikut beberapa ciri khasnya:
- Ada aplikasi SuperSU atau Magisk yang tidak bisa dihapus dengan mudah.
- Beberapa aplikasi sistem bisa dihapus tanpa batasan.
- HP bisa menjalankan aplikasi yang butuh akses root seperti Titanium Backup, Root Explorer, atau Lucky Patcher.
- Saat booting, terkadang muncul logo custom recovery seperti TWRP atau CWM.
- Garansi HP sudah tidak berlaku dan sistem keamanan bawaan kadang nonaktif.
Jika kamu menemukan sebagian besar tanda tersebut, besar kemungkinan HP kamu sudah dalam kondisi di-root.
Cara Mengembalikan HP ke Kondisi Semula (Unroot)
Kalau ternyata HP kamu sudah di-root dan kamu ingin mengembalikannya ke kondisi normal, ada beberapa cara mudah untuk melakukan unroot. Berikut di antaranya:
1. Menggunakan Aplikasi SuperSU
Jika kamu pernah menggunakan SuperSU untuk root, maka kamu bisa memanfaatkannya juga untuk unroot.
- Buka aplikasi SuperSU.
- Masuk ke menu Settings.
- Pilih opsi Full Unroot.
- Tunggu beberapa menit hingga proses selesai, lalu restart HP.
2. Menggunakan Magisk Manager
Bagi pengguna yang root dengan Magisk, cara unroot-nya juga mudah.
- Buka aplikasi Magisk Manager.
- Pilih menu Uninstall.
- Klik “Complete Uninstall” dan tunggu hingga selesai.
- Setelah itu, restart HP kamu.
3. Melakukan Flash Ulang ROM Asli
Jika kamu ingin hasil bersih dan pasti, kamu bisa melakukan flash ulang firmware sesuai merek HP kamu. Misalnya menggunakan Odin (untuk Samsung), Mi Flash Tool (untuk Xiaomi), atau SP Flash Tool (untuk Mediatek).
Metode ini menghapus semua modifikasi sistem dan mengembalikan HP ke pengaturan pabrik sepenuhnya.
Kesimpulan
Mengetahui apakah HP sudah di-root atau belum sangat penting untuk menjaga keamanan dan stabilitas perangkat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas—baik lewat aplikasi, terminal, file manager, maupun PC kamu bisa memastikan status root dengan mudah dan akurat.
Kalau ternyata HP kamu memang sudah di-root, kamu bisa memutuskan apakah ingin mempertahankannya untuk keperluan tertentu, atau melakukan unroot agar sistem kembali normal. Yang terpenting, selalu pahami risiko dan manfaat root sebelum mengambil keputusan.
Semoga panduan cara mengetahui HP sudah di root ini membantu kamu memahami kondisi perangkatmu dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Gunakan cara paling sesuai dengan kemampuanmu, dan selalu berhati-hati dalam setiap langkah.
