Cabe rawit bisa dikatakan sebagai salah satu jenis cabe yang banyak disukai masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan cabe rawit memiliki rasa yang begitu pedas. Selain itu, cabe rawit juga sangat mudah dibudidayakan di rumah lho. Cabe rawit bisa dumbuh baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Bisa dibilang hampir semua tipe atau jenis tanah akan cocok jika ditanami cabe. Lalu, bagaimana cara menanam cabe rawit itu sendiri?
Sebelum mengetahui panduan cara menanam cabe rawit, kita harus tahu dulu persyaratan tumbuh cabe rawit. Perlu diingat, cabe rawit biasanya memerlukan asupan cahaya matahari sepanjang hari. Apabila kurang pasokan cahaya matahari, maka tanaman cabe akan meninggi, umur panennya menjadi lebih lama, batang dan daun lemas, hingga produksinya menjadi rendah.
Daftar Isi
Cara Menanam Cabe Rawit
Panduan Menanam Cabe Rawit
Menanam cabe rawit sangat cocok bagi pencinta makanan pedas atau mungkin bagi yang tertarik membudidayakannya. Jika Kamu termasuk salah satunya, simak panduan cara menanam cabe rawit dengan benar di bawah ini :
1. Mempersiapkan Lahan Untuk Penanaman
Jika ingin menanamnya secara langsung di tanah, diperlukan lahan ideal. Pilih area lahan atau tanah yang telah dikeringkan dan lokasi yang terpapar cahaya matahari supaya cabe bisa tumbuh. Di samping lokasinya, pastikan tanah harus subur untuk memenuhi kecukupan unsur hara. Jika tanah tidak subur, Kamu bisa mencampurkan pupuk kompos di lahan dengan kedalaman 3 cm.
Jangan tambahkan nitrogen terlalu banyak pada area lahan tanam. Karena bisa menyebabkan cabe rawit semakin tumbuh cepat, alhasil membuat cabe menjadi rentan terhadap hama dan penyakit yang mengakibatkan kurangnya produktivitas.
Selain itu, ketahui syarat lokasi penanaman cabe rawit berikut ini :
- Temperatur ideal tanaman cabe ialah 24-27oC.
- Kelembaban tanah di area tanaman cabe sebaiknya tak terlalu tinggi.
- Untuk membudidayakan cabe rawit dapat dilakukan di area sawah bekas penanaman padi atau tegalan, yang kaya unsur hara, tanahnya gembur, serta persediaan air di dalam tanahnya mencukupi.
- PH tanah netral sekitar 5-7.
2. Mengolah Media Tanam
Kamu harus memperhatikan beberapa langkah proses pengolahan media tanam dengan benar. Berikut tahapannya :
- Lakukan bajak atau cangkul tanah untuk menggemburkan tanah dan membuang gulma serta tanaman sebelumnya, selanjutnya diamkan lahan media tanam selama beberapa hari.
- Pada lahan media tanam yang pH-nya terlalu asam, dengan pH di bawah 5, Kamu membutuhkan kapur dolomite. Tambahkan kapur ketika proses pembajakan, lalu biarkan selama kurang lebih 7 hari untuk memastikan tingkat keasaman tanah netral.
- Jika proses pengapuran sudah selesai, Kamu bisa menambahkan pupuk kandang agar unsur hara di dalam tanah bertambah dengan dosis sebanyak 1 ton untuk tiap hektar lahan.
- Sesudah proses pemupukan, silahkan diamkan lahan sampai 1 minggu supaya pupuk kandang bisa meresap ke dalam media tanam dengan sempurna.
- Selanjutnya, buat bedengan di bagian atas lahan yang lebarnya dibuat sekitar 1 meter, dengan ketinggian 30 cm dan panjang dapat disesuaikan dengan kondisi atau lokasi lahan.
- Berikan jarak antar setiap bedengan yang bisa difungsikan untuk parit melalui jarak sekitar 50-80cm.
- Jika sudah, tutup bedengan menggunakan mulsa plastik lalu dibuatkan lubang untuk tanam memakai kaleng susu yang bekas.
- Berikan jarak pada tiap lubang tanam dengan jarak sekitar 50-60 cm melalui pola yang berbentuk zig zag.
- Biarkan bedengan yang telah tertutup oleh mulsa plastik selama 1 minggu sebelum ditanam.
3. Memilih Bibit Cabe Rawit Berkualitas
Cara menanam cabe rawit selanjutnya ialah memilih bibit yang berkualitas. Kamu harus memperoleh bibit cabe dari varietas terbaik, supaya hasil yang diperoleh sesuai harapan. Karena percuma saja, jika Kamu sudah menanam cabe dengan benar tapi karena bibit yang dipilih tidak begitu baik, maka bisa membuat hasil panen kurang maksimal.
Alangkah baiknya, bibit cabe rawit dibuat dari varietas terbaik dan berkualitas, memberikan hasil panen yang melimpah, dan bebas dari hama penyakit. Sesudah bibit didapat, sebaiknya rendam bibit menggunakan larutan POC/Nasa menggunakan dosis 1 tutup untuk setiap liter air hangat. Tujuannya agar merangsang perkecambahan bibit cabe rawit.
4. Tahap Persemaian Bibit Cabe Rawit
Sesudah bibit berkecambah, langkah selanjutnya semaikan bibit yang telah berkecambah. Arah persemaian sendiri dibentuk hingga sedemikian rupa menghadap ke arah timur dan ditambahkan naungan plastik. Pada media tanam penyemaian dibuat dari campuran anah dan pupuk kandang matang melalui rasio 3 : 1. Kamu tinggal memasukkan campuran ke dalam polybag yang berukuran sekitar 4×6 cm.
Kemudian masukkan bibit cabe yang sudah berkecambah ke media tanam pada polybag, untuk tiap polybag harus diisi 1 bibit. Sesudah ditanam, tinggal ditutup memakai campuran tanah tipis dan pupuk kandang. Lalu siram dengan cara rutin di tiap sore dan pagi hari sampai bibit tumbuh tunas.
5. Menanam Cabe Rawit
Jika bibit sudah berumur selama 4 minggu di media persemaian dan daunnya sudah keluar, maka kini saatnya memindahkan bibit cabe rawit ke media tanam. Pilihlah bibit yang sehat, bebas hama, pertumbuhannya mulus dan berdaun sebanyak 2-6 helai untuk tiap benihnya.
Sebagai saran, sebaiknya tanam cabe rawit di sore hari atau pagi hari supaya bibit tidak mudah layu. Ambil benih dari polybag secara perlahan dan hati-hati supaya tidak merusak bagian akar tanaman. Masukkan ke lubang tanam lalu tutup menggunakan tanah sebatas bagian ujung pangkal bibit cabe tersebut.
6. Merawat Cabe Rawit
Jika sudah menanam cabe rawit, selanjutnya Kamu harus merawat cabe rawit yang ditanam. Adapun tahap perawatan sendiri meliputi penyulaman, penjarangan, proses penyiangan, pemupukan dan penyiraman cabe rawit.
7. Menyiram Tanaman Cabe Rawit
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyiram tanaman cabe rawit, diantaranya :
- Menggunakan air cucian beras, karena air ini berfungsi dengan baik untuk dapat menyuburkan tanaman cabe rawit. Maka dari itu, pakai air cucian beras saat menyiram cabe rawit.
- Siramkan air tersebut ke dalam pot maupun polybag setiap hari saat pagi hari maupun saat selesai memasak beras.
- Di sore harinya siram cabe rawit memakai air biasa.
- Lakukan penyiraman tanaman sebanyak 2 kali sehari secara rutin.
8. Memupuk Tanaman Cabe Rawit
Menanam cabe di dalam polybag maupun di dalam pot yang baik sebenarnya harus sama-sama memakai pupuk. Kegunaan pupuk itu sendiri supaya tanaman cabe tetap tumbuh subur serta bisa berbuah banyak. Pemupukan dapat dilakukan sekitar tiap 7-10 hari dalam sekali. Ini dilakukan agar pertumbuhan dan kesuburan tanaman cabe rawit dapat terjaga.
9. Panen Cabe Rawit
Ketika cabe rawit sudah berusia 60-80 hari umumnya tanaman cabe sudah bisa dipanen. Proses pemanenan dapat dilakukan secara terus menerus untuk tiap 2-3 hari sekali biasanya tergantung dari hasil cabe rawit itu sendiri. Pemanenan biasanya dilakukan di siang hari memakai gunting panen, silahkan ambil cabe yang telah matang tapi jangan yang terlalu tua.
Nah, itulah 9 tahapan cara menanam cabe rawit dari pemilihan bibit sampai tahap pemanenan cabe rawit dengan benar. Semoga bermanfaat!