[6 Langkah] Cara Membuat Infografis yang Unik dan Menarik?

Cara Membuat Infografis
Cara Membuat Infografis

WIGATOS.com | Pernahkah Kamu menemukan postingan informasi di media sosial yang terlihat menarik dan interaktif? Konten yang seperti itu biasanya disebut dengan infografis. Cara membuat infografis ternyata cukup mudah, meskipun harus memadukan beberapa elemen. 

Infografis sebenarnya tidak hanya dijadikan sebagai media untuk menyampaikan informasi tertentu. Tapi dibuat sebagus mungkin, sehingga dapat menarik perhatian audien. Meski begitu tetap tujuan utama yang jadi prioritas, sehingga informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami. 

Berikut akan dijelaskan bagaimana langkah-langkah untuk membuat infografis yang bagus. Sebelumnya juga diterangkan mengenai infografis dan manfaatnya. Langsung saja cek uraian di bawah ini. 

Apa Itu Infografis? 

Infografis adalah media informasi dalam bentuk teks yang dipadukan dengan berbagai elemen. Di dalamnya bisa ditambahkan gambar, ilustrasi, tipografi, dan grafik. Infografis menjadi media yang tepat untuk meningkatkan trafik konten. 

Bagi pelaku bisnis, infografis juga sering dijadikan sebagai cara untuk menarik para konsumen. Dengan tampilan yang lebih interaktif dan atraktif, pembaca akan langsung merasa tertarik saat melihatnya pertama kali. Baru setelah itu membaca informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat kontan. 

Infografis selalu dikemas dengan warna dan desain yang menarik. Kunci utamanya terletak pada elemen yang digunakan. Informasi yang hendak disampaikan ditata sedemikian rupa, lalu dikumpulkan dan dihadirkan dalam elemen yang sudah dipilih. 

Selain untuk menarik audien, infografis juga bermanfaat untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi. Berbeda dengan informasi yang ditulis memanjang seperti biasanya. Selain kurang menarik, cara penyampaian seperti itu juga sering membuat pembaca salah paham. 

Sebenarnya ada banyak jenis-jenis infografis yang bisa ditemukan. Tapi berikut ini ada diberikan tiga jenis infografis yang biasa digunakan. Rincian ketiganya seperti di bawah ini:

  • Statis. Infografis statis dihadirkan dalam bentuk paling sederhana. Yang digunakan hanyalah elemen berupa gambar, tidak ada audio dan animasi bergerak. Biasanya dipakai untuk memaparkan hasil penelitian. 
  • Animasi. Yang selanjutnya adalah infografis animasi. Sesuai namanya, dalam jenis ini menggunakan elemen audio dan visual. Ada animasi dua dimensi dan tiga dimensi. Seringnya ditemukan di konten YouTube dan televisi. 
  • Interaksi. Kalau yang ketiga ini lebih kompleks dibandingkan statis dan animasi. Dalam infografis interaktif, target informasi dapat berinteraksi langsung dengan data yang disajikan. Jadi, umumnya infografis interaktif memerlukan kerja sama dengan programmer maupun developer. 

Kelebihan dan Kekurangan Infografis

Menyampaikan informasi lewat infografis memiliki kekurangan dan kelebihan. Kalau melihat dari segi efektivitas, memang infografis yang menjadi pilihan utama dalam pembuatan konten tertentu. Tapi mungkin ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. 

Ada tiga kelebihan penting yang dimiliki oleh infografis. Penjelasannya ada di bawah ini:

  • Lebih menarik. Jika ingin mendapatkan perhatian dari audien, pilih saja infografis sebagai salah satu ide konten. Perpaduan desain dan elemen yang digunakan membuat siapa saja yang melihatnya pasti merasa tertarik. Terlebih bagi Kamu yang sedang menjalankan bisnis.
  • Lebih mudah dipahami. Kelebihan yang kedua yaitu mudah dipahami. Dalam infografis setiap informasi ditata dan dikumpulkan sesuai kategori. Audien akan langsung paham meskipun hanya membacanya sekali. 
  • Mudah dibagikan. Berbicara efektivitas, memang infografis pilihannya. Hanya dengan sekali buat, Kamu bisa membagikannya ke semua media. Tidak perlu menuliskannya ulang, sehingga lebih hemat waktu dan tenaga. 

Di samping kelebihan, ternyata juga ada kekurangan. Beberapa hal di bawah ini mungkin yang harus Kamu pertimbangkan. Berikut di antara kekurangan yang dari infografis:

  • Cara membuat infografis lama. Hasil yang bagus pasti butuh pemikiran. Inilah yang juga diperlukan dalam infografis. Untuk menyampaikan satu informasi saja terkadang butuh waktu berjam-jam. Apalagi memilih elemen dan desain yang bagus. 
  • Pemilihan jenis desain. Kekurangan yang selanjutnya dari segala jenis desain. Apakah nantinya infografis yang Kamu buat mobile friendly ataukah desktop friendly. 
  • Informasinya statis. Meskipun menarik, sayangnya informasi yang ada di dalamnya bersifat statis. Jika sudah tersimpan dan di-share, sulit untuk mengubah maupun menyesuaikan ulang. Bahkan jika project-nya sudah hilang, harus membuatnya ulang. 

Cara Membuat Infografis

Cara Membuat Infografis
Cara Membuat Infografis

Kalau Kamu ingin menyampaikan informasi menggunakan infografis, harus baca penjelasan ini. Pastikan Kamu tahu cara membuat infografis yang tepat agar tujuan utama dapat dipahami oleh audien. Berikut tahapan-tahapan dalam pembuatan infografis:

1. Menentukan Topik

Tahapan pertama dalam pembuatan infografis adalah menentukan topik pembahasan. Lakukan riset sederhana dengan beberapa pertanyaan dasar berikut ini:

  • Apa yang dibutuhkan oleh audien? 
  • Isu apa yang ramai saat ini? 
  • Apa solusi yang dapat dibagi lewat infografis. 

Selain pertanyaan dasar, Kamu juga dapat menggunakan teknik Question Pyramid. Kerangka acuan ini terbagi dalam tiga bagian seperti di bawah ini:

  • Atas (Burning Problem) berupa topik utama yang akan diterangkan. 
  • Tengah (Supporting Question) berisi pembahasan pendukung dan menyampaikan informasi dengan lebih detail. 
  • Bawah (Probing Question) berisi insight tambahan. 

2. Menentukan Target

Menentukan target adalah langkah kedua dari cara membuat infografis. Tentukan siapakah yang menjadi sasaran dari informasi yang akan disampaikan. Kamu dapat mengategorikan berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, maupun tempat tinggal. 

Kamu juga dapat menentukan target infografis dengan melihat jabatan. Apakah infografis tersebut ingin disampaikan kepada pemula atau ahli. Hal ini mempengaruhi penggunaan bahasa dalam infografis.

3. Mengumpulkan Data dan Referensi

Cara membuat infografis yang selanjutnya adalah mengumpulkan data dan referensi yang sesuai dengan topik pembahasan. Ada banyak referensi yang dapat digunakan. Kamu bisa mencarinya dari internet, jurnal, buku, artikel, atau bahkan penelitian sendiri. 

Apabila referensi diambil dari luar, jangan lupa untuk menuliskan sumbernya secara jelas. Pastikan Kamu harus mencari data dengan informasi yang berbobot dan bermanfaat. Dapat pula menambahkan data pendukung, seperti survei dan statistik. 

4. Memvisualisasikan Data

Yang ini tahapan penting dari cara membuat infografis. Setelah data didapatkan, harus Kamu visualisasikan ke infografis. Di sini bisa menggunakan metode tertentu. Berikut ini beberapa metode yang sering dipakai:

  • Inform: Menyampaikan informasi langsung pada poinnya. 
  • Compare: Memuat informasi pendukung dengan menggunakan diagram batang, bubble chart, dan kolom. 
  • Change: Menampilkan kronologi, konsep dari waktu ke waktu, dan cerita berbagai industri. 
  • Organize. Menunjukkan informasi urut, seperti grup, pola, dan siklus berurutan. 
  • Relationship. Menampilkan hubungan lebih kompleks dalam satu informasi. 
  • Explore. Metode yang bertujuan agar pembaca mendapatkan wawasan lebih luas. 

5. Merancang Grid Layout

Untuk tahapan kelima ini, Kamu harus menyeimbangkan tata letak semua elemen. Tempatkan judul dan pertanyaan utama di bagian atas. Selanjutnya, susunan informasi pendukung secara sistematis agar mudah dipahami. 

6. Menentukan Style Desain

Cara membuat infografis berikutnya adalah memilih style yang sesuai dengan topik. Pilih font, shape, warna, dan header yang bagus. Jangan lupa sediakan negative space agar tidak terlihat penuh. Jika infografis sudah jadi, minta teman untuk memberikan review sebelum konten dirilis. 

Seperti itulah cara membuat infografis yang tepat. Kamu harus membuat desain bagus agar informasi yang ingin disampaikan mudah dipahami oleh audien. Tentukan elemen pendukung topik utama dan atur penempatannya. 

Related posts