WIGATOS | Lebih mudah dan praktis dengan mengaplikasikan cara buat jurnal umum untuk mengetahui besar nilai keseluruhan data yang ada dari suatu perusahaan atau tempat usaha milikmu. Pelajar juga bisa nih menerapkan trik satu ini untuk keperluan sekolahnya.
Daftar Isi
Tidak perlu tunggu kamu jadi seorang pekerja dahulu untuk bisa memahami apa saja isi jurnal umum. Karena jurnal satu ini, tentunya bisa kamu aplikasikan langsung di kehidupan sehari-hari. Terutama untuk urusan keuangan.
Untuk itu, biar kita sama-sama pintar terkait uruan keuangan. Kamu harus tahu apa saja komponen dasar yang ada di dalam suatu jurnal umum. Berikut uraiannya:
Tujuan dari pencatatan itu sendiri adalah untuk mengetahui apakah data-data keuangan yang sudah kamu himpun, lengkap semua atau justru sebaliknya. Oleh sebab itu, setiap kali ada perubahan yang terjadi pada pendapatan, biaya produksi, modal, pendapatan, hingga kekayaan semuanya harus tercatat dengan lengkap di dalam jurnal umum.
Selanjutnya, kamu akan menemukan kolom khusus catatan pengkreditan dan pendebitan di dalam buku besar. Nah, inilah yang dimaksudkan kenapa jurnal umum di dalamnya juga memiliki fungi perinth karena data-data yang ada dikelompokkan secara jelas dan rinci berdasarkan proses transaksi yang dijalani.
Kemudian, jurnal umum juga dilengkapi dengan berbagai catatan penting yang berasal dari hasil analisis dari sosok seorang akuntan. Kalau kamu sudah tidak asing dengan istilah kredit dan debit, maka dalam menganalisis data dari jurnal umum akan muncul penggolongan lainnya untuk permudah perhitungan. Ya, pengelompokkan nama akun.
Aktivitas transaksi yang melibatkan lebih dari satu akun pastinya akan ada list uang masuk dan keluar bukan? Oleh sebab itu, dalam menyusun jurnal dibutuhkan riwayat tanggal transaksi yang dapat memberikan gambaran pasti terkait setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan setiap harinya. Dengan begitu, jadi ada bukti real-nya.
Masih tentang jurnal umum. Ya, kamu yang ingin membuat buku besar keuangan harus nisa memberikan informasi dari setiap catatan transaksi yang ada. Mulai dari pemasukan, pengeluaran, piutang, dan lain sebagainya. Pokoknya, semua hal yang dibahas di dalam jurnal wajib memberikan keterangan mengenai kegiatan transaksi.
Beres membahas komponen dasar pembuatan jurnal umum, kita akan langsung masuk ke pembahasan intinya. Ya, kamu bisa langsung praktekan sendiri bagaimana cara membuat jurnal umum dengan benar. Selengkapnya, cek saja disini!
Tips pertama buat kamu yang ingin bisa bikin jurnal umum untuk keperluan rekapan data keuangan, coba gunakan bantuan dari salah satu software Microsoft. Kamu pasti tahu, Excel. Nah, dengan aplikasi tersebut kamu tidak perlu lagi repot-repot membuat tabel. Tinggal eksekusi saja tahapan berikutnya:
Kalau kamu sudah berhasil pakai cara yang di atas, coba deh bikin jurnal umum untuk perusahaan dagang. Bisa jadi bekal buat kamu yang ingin menjadi seorang akuntan di suatu perusahaan kelak. Gali informasi lengkapnya disini!
Lantas, adakah cara membuat jurnal umum yang lebih simple khusus untuk kegiatan transaksi sehari-hari? Pastinya ada dong. Tinggal kamu ikuti saja tips berikut:
Pemula seperti kita-kita ini, ada baiknya mengenal terlebih dahulu persamaan yang biasa digunakan oleh seorang akuntan. Dimana, beberapa rumus dasar berikut dapat menjadi pedoman kamu dalam mengaplikasikan pembuatan jurnal umum keuangan dengan benar. Simak penjelasannya:
Aset = Utang + Modal
Jika kamu perluas lagi rumusnya, maka didapatkan formula berikut:
Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)
Pemahaman terhadap rumus-rumus dasar seperti inilah yang nantinya dapat membimbing kamu agar lebih mudah mengklasifikasikan data-data berdasarkan kelompok akun.
Biar kamu lebih mudah lagi memahami hal tersebut. Gampang! Langsung lihat penjelasan yang tercantum di dalam tabel satu ini. Perhatikan operator aritmatikanya!
Nama Akun | Debet | Kredit |
Utang (kewajiban) | – | + |
Aset (harta/aktiva) | + | – |
Beban | + | – |
Modal | – | + |
Pendapatan | – | + |
Langkah berikutnya tidak lain adalah mengumpulkan bukti transaksi. Kalau kamu menemukan bukti-bukti berikut, maka itulah data-data yang nantinya akan masuk ke dalam jurnal umum.
Berhasil mengumpulkan bukti, lanjut ke tahapan identifikasi transaksi. Disini, kamu harus bisa menentukan sendiri mana data yang pantas untuk masuk ke dalam catatan jurnal umum atau justru sebaliknya. Biar lebih gampang, nih pakai rumus di bawah ini:
Aset = Utang + Modal
Setelah itu, untuk permudah kamu dalam memperkirakan Ekuitas keuangan apakah bertambah atau berkurang, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Bisa kamu lihat di dalam tabel:
Modal bertambah karena: | Modal berkurang karena: |
Penerimaan pendapatan | Pengeluaran untuk beban |
Adanya laba lanjutan | Adanya rugi penjualan |
Investasi pemilik | Pengambilan prive |
Karena ini step akhir, biar kita sama-sama mudah dalam memahami proses pencatatan yang dimaksud. Maka simak bentuk format penyusunan jurnal umumnya melalui tabel di bawah ini:
Tanggal | Keterangan | Referensi | Debet | Kredit |
Kas | 50xxx | |||
Modal | 10xxx | |||
Sewa di awal | 60xxx | |||
Kas | 20xxx |
Selesai deh pembahasan cara buat jurnal umum. Berikutnya kita akan bahas cara buat kartu kredit ya…
Sebagai salah satu provider komunikasi ternama di Indonesia, Telkomsel memberikan berbagai kemudahan bagi pengguna. Diantaranya… Read More
Siapa yang tidak mau dapat cuan dengan modal ponsel pintar saja? Kamu mungkin juga tertarik… Read More
Sampai detik ini, mungkin ada yang kepikiran bagaimana sih cara kasih lagu di Instagram? Instagram… Read More
WIGATOS.com | Pengguna XL pasti sering isi ulang kuota atau pulsa secara fisik, sehingga dapat… Read More
Gimana sih cara aktifkan unlimited Youtube XL? Nonton video di Youtube bisa dibilang sebagai salah… Read More
Bagi Kamu yang baru membeli kartu perdana Indosat, jangan lupa langsung lakukan pendaftaran atau registrasi… Read More