Cara Tambal Ban Tubeless
WIGATOS.com | Cara tambal ban tubeless adalah keterampilan yang sebaiknya kamu kuasai, terutama jika kamu sering bepergian menggunakan kendaraan pribadi. Ban tubeless memang lebih tahan bocor dibanding ban biasa, tapi bukan berarti kebal dari paku atau benda tajam di jalan. Ketika ban bocor, menambalnya dengan teknik yang benar bisa menentukan apakah ban akan awet atau justru cepat rusak lagi.
Di era sekarang, menambal ban tubeless sudah tidak harus dilakukan di bengkel besar. Banyak alat tambal ban tubeless portabel yang bisa kamu gunakan di rumah atau bahkan saat sedang di perjalanan. Tekniknya pun tidak sulit, asalkan kamu tahu langkah-langkah yang tepat serta memahami jenis tambalan yang sesuai.
Panduan ini akan membahas secara sistematis cara tambal ban tubeless yang paling efektif, baik untuk motor maupun mobil. Kamu juga akan menemukan perbandingan antara tambal dari luar (plug) dan tambal dari dalam (patch), serta tips agar hasil tambalan awet dan tidak mudah bocor lagi.
Artikel ini disusun berdasarkan praktik terkini di lapangan dan rekomendasi teknisi profesional, jadi kamu bisa mengikuti setiap langkahnya dengan percaya diri dan hasil yang optimal.
Daftar Isi
Ban tubeless dirancang tanpa membutuhkan ban dalam, sehingga udara tertahan langsung di dalam lapisan ban dan pelek. Namun, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kebocoran. Penyebab paling umum adalah tertusuk benda tajam seperti paku, sekrup, atau serpihan logam kecil. Selain itu, retakan di dinding ban akibat usia atau panas berlebih juga bisa membuat udara perlahan keluar.
Faktor lain seperti kerusakan pada pentil (valve) atau pelek yang penyok juga bisa menjadi biang bocor. Maka dari itu, sebelum menambal, penting untuk memastikan sumber kebocoran agar tambalan tidak sia-sia. Banyak orang salah kaprah menambal di area yang salah, padahal udara bocor dari bagian lain.
Sebelum membahas cara tambal ban tubeless, kamu perlu tahu dulu bahwa ada dua metode utama yang digunakan oleh para teknisi:
Metode ini menggunakan karet tambalan berbentuk seperti tali yang dimasukkan ke lubang bocor dari luar menggunakan alat khusus. Cara ini cepat dan praktis, bahkan bisa dilakukan di pinggir jalan. Namun, tambalan plug lebih cocok untuk kondisi darurat karena tidak menutup kebocoran secara menyeluruh dari dalam lapisan ban.
Tambalan patch dilakukan dengan cara membuka ban dari pelek, lalu menempelkan lapisan karet khusus di bagian dalam ban menggunakan lem vulkanisir. Proses ini lebih lama, tetapi hasilnya jauh lebih kuat dan awet. Jenis tambalan ini umumnya dilakukan di bengkel profesional.
Untuk menambal ban tubeless, baik dengan metode plug maupun patch, kamu perlu menyiapkan beberapa alat dasar. Berikut daftar peralatan yang disarankan:
Jika kamu ingin menambal dari dalam (patch), kamu juga membutuhkan dongkrak, kunci roda, dan peralatan untuk membuka ban dari pelek.
Menambal ban dari luar adalah solusi tercepat dan paling umum digunakan di jalan. Berikut langkah-langkah detail yang bisa kamu ikuti:
Pompa ban sampai terasa cukup keras, lalu semprotkan air sabun ke permukaan ban. Jika muncul gelembung udara, berarti itulah titik kebocoran. Tandai lokasi tersebut.
Gunakan tang untuk mencabut paku atau benda tajam yang menancap di ban. Pastikan dilakukan dengan hati-hati agar lubang tidak semakin besar.
Masukkan alat reamer ke dalam lubang dan putar beberapa kali agar lubang bersih dan siap menerima tambalan. Langkah ini juga membantu memperlebar sedikit lubang agar karet tambalan bisa masuk dengan sempurna.
Masukkan plug string ke alat penarik (insertion tool), lalu beri sedikit lem khusus tambalan tubeless. Dorong tambalan ke dalam lubang hingga setengah bagian masuk, kemudian tarik perlahan alatnya agar tambalan tertinggal di dalam ban.
Setelah tambalan menempel, potong bagian karet yang menonjol di luar permukaan ban menggunakan gunting kecil.
Pompa kembali ban hingga tekanan normal, lalu semprot air sabun di sekitar tambalan untuk memastikan tidak ada gelembung. Jika tidak ada, berarti tambalan berhasil.
Tambalan dari dalam lebih rumit tetapi jauh lebih kuat. Cocok dilakukan jika lubang cukup besar atau ban sudah sering bocor di tempat yang sama. Berikut langkah-langkahnya:
Gunakan dongkrak dan kunci roda untuk melepas ban. Pastikan kendaraan aman dan tidak bergeser selama proses berlangsung.
Gunakan alat pembuka ban untuk memisahkan ban dari pelek. Lakukan dengan hati-hati agar bibir ban tidak sobek.
Temukan titik kebocoran, lalu bersihkan bagian dalam ban di area tersebut menggunakan amplas halus agar lem bisa menempel sempurna.
Oleskan lem vulkanisir di area kebocoran dan pada permukaan patch. Tunggu hingga lem sedikit mengering, kemudian tekan patch kuat-kuat ke area bocor hingga merekat sempurna.
Beberapa jenis patch perlu proses pemanasan ringan agar menyatu sempurna dengan ban. Lakukan sesuai petunjuk pada kemasan lem atau patch.
Setelah patch menempel sempurna, pasang kembali ban ke pelek, isi udara, dan pastikan tidak ada kebocoran sebelum dipasang ke kendaraan.
Tambal luar lebih cepat, murah, dan bisa dilakukan siapa pun. Namun, kekurangannya adalah tambalan tidak selalu permanen dan bisa bocor lagi jika tekanan angin terlalu tinggi. Sedangkan tambal dalam memang memakan waktu lebih lama, tetapi daya tahannya jauh lebih kuat dan cocok untuk penggunaan jangka panjang.
Bagi kamu yang sering bepergian jauh, membawa alat tambal luar portabel bisa jadi penyelamat darurat. Namun setelah sampai di rumah atau bengkel, sebaiknya ganti dengan tambalan dari dalam agar ban tetap aman.
Menjaga tekanan angin dan kondisi ban bukan hanya membuat tambalan tahan lama, tetapi juga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan keamanan berkendara.
Harga tambal ban tubeless bisa berbeda tergantung daerah dan jenis kendaraan. Untuk motor, biaya tambal luar biasanya berkisar antara Rp10.000 hingga Rp20.000, sedangkan tambal dalam sekitar Rp25.000 sampai Rp40.000. Untuk mobil, tambal luar bisa mencapai Rp25.000-Rp40.000 per titik, dan tambal dalam bisa mencapai Rp60.000 hingga Rp100.000.
Harga ini bisa berubah tergantung bahan tambalan dan reputasi bengkel. Namun, tambal dalam tetap direkomendasikan jika kamu menginginkan ketahanan lebih lama.
Jika ban sudah terlalu sering bocor atau bagian dindingnya mulai retak, sebaiknya diganti. Tambalan hanya efektif untuk area tapak ban, bukan dinding atau bahu ban. Selain itu, jika tambalan sudah tidak bisa menahan tekanan udara, risiko pecah ban meningkat, terutama saat melaju di kecepatan tinggi.
Usia ideal ban tubeless berkisar 3–5 tahun tergantung intensitas pemakaian. Kamu bisa mengecek kode produksi pada dinding ban untuk memastikan usia sebenarnya.
Menguasai cara tambal ban tubeless bukan hanya menghemat waktu dan uang, tapi juga bisa menyelamatkan kamu saat darurat di perjalanan. Menambal dari luar cocok untuk penanganan cepat, sementara tambal dari dalam memberi hasil yang lebih permanen dan aman. Dengan peralatan sederhana dan sedikit latihan, kamu bisa melakukan tambalan sendiri tanpa harus selalu bergantung pada bengkel.
Yang terpenting, selalu rawat kondisi ban, periksa tekanan udara secara rutin, dan hindari jalan dengan banyak kerikil tajam jika memungkinkan. Ban yang dirawat dengan baik bukan hanya lebih awet, tapi juga membuat perjalananmu jauh lebih nyaman dan aman.
Mie Gacoan adalah salah satu restoran mie pedas yang sangat populer. Karena kepopulerannya itu, banyak… Read More
Kamu pernah merasa koneksi internet Smartfren tiba-tiba jadi lemot padahal masih masa aktif? Tenang, itu… Read More
Cara cek saldo Mandiri kini semakin mudah dilakukan karena Bank Mandiri terus memperbarui sistem digitalnya… Read More
Kamu sedang mencari panduan lengkap tentang Cara Top Up DANA? Tenang, di artikel ini kamu… Read More
Gimana sih cara cari nomor telepon? Sebenarnya, nomor telepon itu sangat penting karena menjadi sarana… Read More